Brak!
Tiba-tiba saja, suara keras terdengar sangat dekat di telinga Clara. Sehingga ia langsung terperanjat, dan membulatkan kedua bola mata. "Pak, anu ...."
"Anu, anu apa?! Kamu lupa kalo sekarang sedang ujian?" tanya pak Sapriudin, selaku guru Matematika.
Clara hanya menunduk dengan raut sedih, meratapi soal-soal pada lembar yang sama sekali belum tersentuh olehnya; bersih. "Cepat kerjakan! Jangan tidur, apalagi menyontek selama jam ujian berlangsung!" tegasnya kembali berjalan-jalan, sembari menggendong kedua tangan di belakang punggungnya.
"Sialan, gue lupa lagi sama kisi-kisi bahasa Indonesianya. Mana waktu diterangin, gue tidur. Terus waktu Zoya bahas kisi-kisinya, gue sibuk merhatiin Haru." Pandangan Clara dibuat tertuju pada Haruto, yang sedang mengerjakan lembar soal-soal itu, dengan santai dan tenang.
Clara memopang dagunya, menggunakan satu tangan. Dengan kelopak mata yang terus mengerjap-erjap; menahan kantuk. Hingga waktu menunjukan pukul sepuluh, hanya kurang waktu lima menit, setelah itu ujian akan berakhir.
"Cap cip cup kembang kuncup, pilih mana yang harus dicup." Clara mulai fokus dengan lembar soalnya itu, akan tetapi ia menjawab semua pertanyaan dengan insting belaka, tanpa memikirkan ketepatan jawaban tersebut.
Kring!!
Bel berbunyi, menandakan waktu ujian telah berakhir. "Akhirnya, selesai juga!" seru Clara tersenyum girang, saat melihat lembar soal itu sudah terisi penuh dengan jawabannya.
Pak Supriudin memerintahkan para murid, untuk segera ke luar dari kelas. Sementara, lembar soal mereka dikumpulkan oleh Pak Supriudin sebagai pengawas ujian.
"Haru, mudah banget, ya, soal ujiannya," lirih Clara mensejajarkan diri di samping Haruto.
"Alhamdulillah kalo gitu, semoga kita dapat nilai bagus, ya." Haruto tersenyum, dibalas anggukan singkat dari Clara. Namun, diam-diam Haruto meraih tangan Clara, supaya keduanya berjalan saling berdampingan menuju warkop Mpok Ijah.
"Ra, gimana? Bisa nggak?" tanya Zoya dengan nada meledek, saat Clara dan Haruto tiba di sana.
"Bisa tidur maksudnya," sindir Keanu.
"Anjir lo, memangnya gue cuman bisa tidur? Gue juga pintar kali, cuman nggak kelihatan. Lihat aja, nilai gue pasti lebih bagus dari Zoya."
"Lo peringkat berapa tahun kemarin?" tanya Ajun sambil memakan cemilan.
"279"
Kening Ajun berkerut. "Total murid di sekolah ini berapa?"
"280, jadi Clara peringkat kedua dari bawah," sambar Zoya membuat gelak tawa para laki-laki di sana. Begitu juga dengan geng Tiger yang ikut berkumpul, seusai mengikuti ujian.
"Terus peringkat pertama dari bawah siapa?" tanya Ajun kembali sambil mengunyah makanannya.
"Ya, jelas pacarnya, lah," ucap Zoya yang tau semua peringkat para murid di SMA Bhineka Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Novela Juvenil[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...