77. Nothing is Special

4 2 0
                                    

Kring!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring!!

Bel masuk tiba-tiba saja berbunyi kencang, membuat seluruh murid berhamburan. Untuk segera memasuki ruang kelas masing-masing, karena jam pelajaran berikutnya akan dimulai.

Haruto pun kembali duduk di bangkunya, dengan seulas senyuman yang ditujukan kepada Clara. Sementara, Clara masih saja diam dengan kepolosannya. Namun, sentuhan dari tangan Zoya sudah menggugah lamunan itu. "Bengong aja, mikirin apa sih?" tanya Zoya menatap Clara curiga.

"Nggak mikirin apa-apa," jawab Clara membalas tatapan Zoya sebentar, lalu membuka buku tulis di atas meja; menyibukkan diri.

Zoya melirik ke belakang, tertangkap Haruto sedang bercerita dengan Ajun di mejanya. "Pasti karena Haruto," lirih Zoya mendekatkan diri pada Clara, kemudian tersenyum saat Clara menatapnya.

Clara diam, enggan membalas perkataan Zoya. Hingga akhirnya, seorang guru dapat memutus perbincangan itu. Supaya Clara, tidak harus menjawab pertanyaan yang Zoya lontarkan padanya. Pelajaran berlangsung dengan waktu yang cukup singkat, karena guru-guru akan mempersiapkan soal, untuk ujian kenaikan kelas yang diadakan Minggu depan.

"Ra, besok sepulang sekolah lo ada waktu?" tanya Haruto yang sedang berjalan berdampingan, dengan Clara saat menuju parkiran motor.

Sedangkan, teman-teman yang lainnya sudah lebih dulu keluar kelas. Sesaat bel pulang sekolah berbunyi, begitu dengan murid di kelas lain. Halaman sekolah pun tampak ramai, akan tetapi Haruto dan Clara tetap berjalan santai disetiap kooridor kelas. Walaupun, banyak murid yang berhamburan di sana, dan berlarian untuk segera pulang.

"Gue free besok, kenapa?" tanya Clara balik.

Haruto mengangguk, menatap ke depan. Lalu tiba-tiba, menarik tangan Clara sehingga tubuhnya berhadapan dengan Haruto. Pandangan itu kembali tertumbuk, membuat Clara menelan ludah berkali-kali. "Lo gapapa?" tanya Haruto dengan kedua alis yang terangkat.

Degup jantung Clara terasa semakin cepat, saat Haruto menyelamatkan dirinya. Dari beberapa murid laki-laki yang berlari, dan hampir menabrak Clara. Namun, Clara hanya berdeham kecil dan kembali berjalan. Tetapi, kini Clara berada di depan Haruto.

"Gue jemput lo jam tujuh malam, selesai gue kerja part time di cafe Osteria, ya," ucap Haruto dari arah belakang.

Clara menghentikan langkahnya, secara mendadak. Sehingga, Haruto pun terkejut dan tanpa sengaja memeluk Clara dari belakang. Di tengah-tengah keramaian halaman sekolah, keduanya saling berpelukan. Tanpa ada yang menyadari, ataupun melihat kedekatan mereka berdua saat ini. Hanya saja, degup jantung Clara dan Haruto saling bersahutan; begitu kencang.

"Mau ngapain lo jemput gue?" tanya Clara dengan nada kikuk, membuat Haruto langsung melepaskan sepasang tangannya di lingkar pinggang Clara, dan menjauh darinya.

"Gue pacar lo, jadi gue bebas 'kan ngajak lo kencan?" Lantas, Haruto memasukkan kedua tangan ke dalam saku jaketnya. Dan, berjalan gontai meninggalkan Clara. Setelah, keduanya diselimuti oleh perasaan canggung.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang