"Haru, Haruto!!" teriak Clara mengetuk kaca jendela itu berkali-kali, lantas berdiri dari duduknya.
"Wleeekkk ...." Tiba-tiba saja Haruto kembali muncul dari bawah, dan mendekat ke kaca jendela dengan lidah yang ia julurkan ke depan. Lalu, ia membentuk ekspresi wajahnya pun yang cukup aneh. Sehingga, Clara dapat tertawa lepas. Setelah Haruto membuatnya panik, dan hendak menangis.
"Haru!!" geram Clara dengan tawa kali ini.
Kring!
Bel istirahat berbunyi, lalu Haruto memberikan isyarat kepada Clara dengan jari telunjuknya yang mengarah ke atas. Sehingga, Clara langsung mengambil peralatannya, setelah membersihkan kaca jendela ruangan kepala sekolah. Ia pun menyusul Haruto yang ada di rooftop, dan langsung mendekap tubuhnya secara mendadak.
"Gue takut lo kenapa-kenapa tadi," adu Clara.
"Lo takut kehilangan gue?" tanya Haruto membuat Clara melepaskan pelukannya.
"Sekarang, kita kembali kelas, ya." Clara enggan menjawab pertanyaan dari Haruto itu, ia justru mengalihkan pembicaraan dengan menggandeng tangan Haruto, untuk pergi bersama dari rooftop.
"Tunggu sebentar." Haruto memeriksa handphone-nya, yang tiba-tiba bergetar karena notifikasi pesan masuk.
Clara menatap wajah Haruto yang berubah menjadi tegang, lantas keduanya saling berpandangan. "Ada apa?" tanya Clara membuat Haruto langsung melanjutkan langkahnya, sembari tangan yang menggandeng tangan Clara.
"Sepulang sekolah, gue mau ada urusan mendadak. Jadi, lo pulang sama Flora, ya," kata Haruto semakin membuat Clara curiga.
"Gue nggak diajak? Biasanya, lo nggak bisa pergi ke mana pun tanpa gue."
"Untuk kali ini gue mau lo tetap di rumah, lagian gue bisa pergi bareng sama teman-teman."
"Lo mau balapan lagi?" Pertanyaan Clara telah menghentikan langkah Haruto, saat keduanya sudah berada di ambang pintu kelas.
Haruto menoleh ke belakang, menangkap wajah Clara yang sedang mencurigainya. "Nggak."
Mendengar jawaban dari Haruto, Clara pun langsung melepaskan tangannya dari genggaman Haruto. "Gue mau ikut," pinta Clara dengan tatapan dalam.
"Nggak usah ikut, Ra."
"Tapi, gue mau ikut."
Haruto mengembuskan napas panjang. "Kenapa lo jadi possesive juga kaya gue sih?"
"Gue nggak possesive, gue cuman pingin ikut aja. Karena gue bosan di rumah, jadi gue mau ikut lo nanti," kilah Clara dengan bola mata yang berlarian.
Lalu, Haruto beranjak dari posisinya dan terduduk. Begitu dengan Clara yang langsung duduk di samping Zoya, hingga jam pelajaran kembali berlangsung. "Baik anak-anak, tugasnya jangan lupa untuk dikerjakan, ya. Karena satu Minggu lagi kalian akan mengikuti camping bersama dengan SMA Tunas Mandiri. Jadi, hanya tinggal beberapa hari lagi kita melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas." Pak Bambang, selaku wali kelas 11 IPA 2 sekaligus guru Biologi. Telah menutup kelas pada siang hari, sehingga para murid pun berhamburan keluar dari kelas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...