45. One Day With Freedom

8 3 0
                                    

"Gue berani bersumpah, Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue berani bersumpah, Haru. Kalo gue nggak melakukan apa-apa di sekolah, dan semua tuduhan lo itu salah!" bentak Clara.

"Lo berani bentak gue, Ra?!" Haruto mengangkat tangan kanannya, hendak menampar pipi Clara karena begitu marah.

Namun, tangan Haruto dicegah oleh Kevin. Sehingga, tidak berhasil melesat ke pipi Clara. Sekelompok laki-laki itu pun datang, membuat Haruto langsung menurunkan tangannya ke bawah. "Jangan sakiti Clara, dia nggak pantas menerima pukulan dari tangan lo," kata Kevin menatap Haruto.

"Kenapa lo selalu ikut campur?! Clara pacar gue, jadi gue berhak cemburu sama dia. Dan, gue bebas melakukan apa pun ke dia," bantah Haruto membalas tatapan Kevin.

Cairan bening yang sudah tertampung di pelupuk mata, akhirnya terjatuh juga di kedua pipi. "Gue memang pacar lo, tapi bukan berarti gue mau diperlakukan kasar sama lo, Haru. Lo juga nggak harus bersikap berlebihan kaya gini ke gue, cuman karena lo khawatir."

Haruto kembali memandang Clara, yang masih berdiri tegak di hadapannya. "Sekarang, gue cuman mau lo jujur sama gue. Kenapa lo nggak ada kabar sama sekali, dan susah buat dihubungi?"

"Gue udah bilang sama lo kalo gue nggak buka handphone selama di sekolah, dan nggak ada cowok yang dekatin gue. Jadi, stop curiga kaya gini, Haru."

Akhirnya, Zoya pun angkat bicara. Ia menceritakan kejadian yang sebenarnya selama Clara berada di sekolah. Ketika jam pertama dimulai, Clara dan teman-temannya memang mengunjungi ruang perpustakaan, untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Lalu, saat istirahat tiba Clara justru memilih untuk tidur di dalam kelas. Bahkan, Clara tidak pergi ke warkop Mpok Ijah. Namun, saat berada di ruang perpustakaan, Zoya tidak mengetahui jika Clara berduaan bersama Gavin, sehingga Zoya hanya memberitahu Haruto tentang hal itu saja.

"Udahlah, To. Jangan salah paham terus, kasihan Clara. Dia nggak salah apa-apa, dan dia udah berusaha buat menjaga perasaan lo," ucap Kevin dibalas anggukan singkat dari Haruto.

"Gue minta maaf, ya, karena udah menuduh lo sembarangan. Gue juga udah salah sangka, gue kira lo bakalan selingkuh dari gue, dan deket-deket sama cowok lain kalo nggak ada gue," ucap Haruto meringkuh tubuh Clara, membawanya ke dalam dekapannya yang hangat.

Gavin tertunduk, saat melihat Clara dan Haruto berpelukan. Begitu dengan Kevin yang langsung beranjak pergi, dan memilih untuk menuju ke motornya. Disusul dengan teman-teman yang lain, akan tetapi sebelum mereka semua beranjak pergi dari sirkuit. Clara justru mengajak mereka semua, untuk berkumpul di rumahnya. Sebagai perayaan atas kemenangan Haruto di balapan kali ini, sekaligus untuk menyatukan hubungan antara Haruto dan Kevin yang mulai merenggang.

"Oke, kita pesta di rumah lo."

"Jangan cuman pesta, gimana kalo kalian semua menginap di rumah gue, dalam satu malam? Berhubung, orang tua gue lagi di luar kota. Jadi, kita bisa bersenang-senang," usul Clara disetujui oleh mereka semua. Tetapi, Flora terlihat sedikit cemas akan hal itu.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang