Setelah kejadian di perpustakaan, Clara dibuat tertegun karena diam-diam Gavin menggambar wajahnya. Selama pelajaran berlangsung, Clara terus saja diam dan melamun. Bahkan, ia sama sekali tidak membuka handphone, yang sejak pagi mendapatkan notifikasi pesan masuk, maupun notifikasi panggilan.
"Sebenarnya, apa alasan Gavin gambar muka gue di bukunya," gumam Clara dengan satu tangan yang menyanggah dagu.
Hingga bel pulang sekolah berdering, menandakan jika pelajaran di seluruh kelas sudah berakhir. Sekelompok laki-laki pun beranjak ke tempat parkir, mengemudikan kendaraannya masing-masing untuk ke luar dari halaman sekolah.
"Ra, gimana kalo kita ikut Gavin, buat ke sirkuit," usul Zoya di sebelahnya. Karena Ajun masih belum berani untuk membawa motor sendiri ke sekolah, sehingga ia terus membonceng Gilang. Kebetulan, Gavin sudah mengeluarkan mobilnya dari tempat parkir.
"Lagian, Haruto nggak mungkin jemput lo di sekolah, pasti dia udah langsung ke sirkuit 'kan," kata Keanu membuat Clara mengangguk.
Setelah semuanya berkumpul di depan sekolah SMA Bhineka Bangsa, mereka pun mulai menyalakan mesin motor. "Tunggu sebentar, ya, adik gue katanya mau ikut." Kevin membuat Keanu dan Bondan tersenyum sumringah.
Bella yang baru keluar kelas, pun langsung menghampiri sekumpulan anak motor itu. "Hai, Kak. Gue boleh 'kan ikut gabung sama kalian?" tanya Bella yang sudah berada di sebelah Clara.
"Boleh banget dong, Bella," balas Keanu. Dan, disambung oleh Bondan. "Dengan senang hati, Kakak menawarkan kamu buat membonceng Kakak. Karena jok belakang Kakak kebetulan masih kosong, jadi kamu bisa ikut Kakak."
"Bella, sama gue." Keanu memaksa, menatap Bondan tajam. Sehingga, Kevin mengembuskan napas kesal melihat tingkah kedua laki-laki itu.
"Hum, gue bareng sama Kak Kevin," kata Bella membuat Keanu dan Bondan bungkam. Lantas, motor-motor itu mulai berlalu pergi satu per satu.
"Oh, iya, Bell. Flora udah pulang?" tanya Clara mencegah langkah Bella, yang akan menaiki jok belakang motor Kevin.
"Tadi, Flora udah pulang duluan sama supir, Kak." Clara mengangguk, lalu masuk ke dalam mobil. Setelah Zoya, Gavin, dan Awan sudah berada di dalam mobil lebih dulu.
Mereka semua langsung menuju ke sirkuit, untuk menonton pertandingan Haruto dengan ketua geng Croz; Panji. Namun, saat mereka menuju ke sirkuit. Haruto, justru datang ke sekolah, saat semua murid di sana sudah pulang, hanya seorang satpam yang masih menjaga SMA Bhineka Bangsa.
"Semua kelas udah keluar semua, Pak?" tanya Haruto pada satpam itu. Beruntung, bukan Mang Ujang yang menjaga di post, sehingga Haruto sedikit lega saat datang ke sekolah.
"Sudah dari tadi, dan sekolah juga sudah sepi."
Pada akhirnya, Haruto membulatkan niat untuk menuju rumah Clara. Ia mengira jika Clara langsung pulang ke rumahnya, sebelum ke sirkuit. "Ra, lo di mana sih. Ditelepon nggak di angkat, di chat juga nggak dibalas," decak Haruto selama di perjalanan ke rumah Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Fiksi Remaja[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...