[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ]
Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gavin!!" teriak Clara berlari menghampiri tubuh Gavin yang sudah tergeletak di tengah-tengah parkiran.
"Gavin, bangun!" suruh Clara panik.
Clara menangkap sebuah mobil yang berlalu pergi, setelah Clara datang menghampiri Gavin. Mobil itu seperti tidak asing baginya, tetapi ia mencoba untuk menghiraukan sebab keadaan Gavin lebih penting. Sehingga, Clara langsung mengambil handphone yang terjatuh, untuk menelpon Reinald.
"Papah, tolong Gavin! Dia kecelakaan, sekarang dia sama Clara."
Reinald yang baru sampai di rumah, bergegas pergi setelah mendapatkan lokasi Clara saat ini. Kedatangan Reinald sedikit membantu Clara yang sudah sangat panik, sebab tidak ada satu pun orang di sana. Walaupun, mall itu buka 24 jam, tetapi tidak seramai saat pagi hari.
"Pah, bawa Gavin ke rumah sakit sekarang, ya," pinta Clara sehingga Reinald langsung mengangkat tubuh Gavin, dan dimasukkan ke dalam mobilnya.
"Kamu yakin bisa bawa mobil sendiri? Kamu 'kan belum lancar menyetir, Clara," ujar Reinald cemas.
"Clara bisa, Pah."
"Udah gini aja, kamu ikut Papah. Nanti biar Papah telepon pak Yudi, supaya bawa mobilnya Gavin, ya." Clara menyetujuinya, untuk ke rumah sakit bersama dengan Reinald.
Tiba di rumah sakit, beberapa suster datang dengan brankar. "Sus, bawa ke ruang operasi sekarang!" seru Reinald semakin membuat Clara cemas, karena tidak ada luka yang cukup parah di tubuh Gavin. Akan tetapi, Gavin masih belum sadarkan diri, dan degup jantungnya pun sudah sangat lemah; saat diperiksa Reinald sebelum menuju ke rumah sakit.
Clara mendorong brankar itu, penuh keraguan saat melewati lorong gelap rumah sakit. Hingga tiba di lorong paling ujung, Clara dibuat tertegun sekaligus kaget. "Kalian semua kenapa ada di sini?" tanya Clara menatap nanar satu per satu laki-laki, yang sedang menangis, dan penuh kecemasan; di luar ruangan operasi.
"Cla!" panggil Ajun mendekat lalu memeluk Clara tiba-tiba.
"Jun, Gavin, pasti baik-baik aja kok," ujarnya mengira jika mereka sudah mengetahui kabar tentang Gavin.
"Gavin?" Ajun pun melepaskan pelukannya, lalu melihat seseorang yang sedang terbaring lemah di atas brankar itu.
"Gavin, kenapa, Ra?" tanya Gilang mendekat, membuat mereka semua penasaran.
"Tadi, waktu gue sama Gavin keluar dari mall. Tiba-tiba ada mobil, yang menabrak Gavin," adu Clara.
"Jadi, dari tadi lo sama Gavin?" tanya Keanu membuat Clara mengangguk.
"Lo emang nggak punya hati, ya, Ra. Kenapa lo nggak pernah ada, di saat Haruto lagi butuhin lo?!" raung Keanu lalu ditenangkan oleh Devano.
"Ra, Haruto atau Gavin yang lebih penting buat lo?" tanya Gilang membuat kening Clara berkerut.