"Gue nggak pernah menyangka, bisa bertemu lo lagi. Takdir memang nggak bisa ditebak, apalagi perasaan."
Sesampainya di rumah, Clara masih saja tersenyum. Hari yang sangat membahagiakan baginya, karena telah dipertemukan kembali dengan cinta lamanya itu. Bukan cinta pertama, melainkan cinta lama.
"Dulu waktu pertama kali kita bertemu, perasaan gue ke lo itu cuman sebatas perasaan sayang ke sesama teman. Bahkan, gue nggak pernah menganggap hubungan kita lebih dari seorang teman, apalagi berpikir kalo kita bakalan bersatu dalam status pacaran. Dan, sekarang ... gue bahagia banget, akhirnya gue menemukan cinta sejati gue. Haru, jangan pergi, ya," ucap Clara sambil memandang dinding-dinding langit kamarnya, setelah merebahkan diri di tempat tidur.
"Cie ... yang lagi kasmaran," goda Flora memasuki kamar, tanpa permisi.
"Brisik lo!" sembur Clara melempar bantal, hingga mengenai Flora.
Tetapi, Flora berhasil menangkap bantal tersebut. Dan, langsung mendekati Clara di tempat tidur. "Kak, gimana campingnya? Seru?"
Clara memandang Flora dengan senyuman. "Pastinya seru dong," jawabnya.
"Hum, gue percaya kalo camping apalagi sama teman-teman itu pasti sangat seru. Tapi, gue masih belum percaya. Kalo lo segitu bucinnya sama kak Haruto, sampai-sampai lo nggak mau kak Haruto pergi." Perkataan Flora, membuat Clara terbangun. Dan, duduk di tempat tidur itu.
"Memangnya kenapa kalo gue bucin sama Haruto? Dia 'kan pacar gue, jadi wajar dong kalo gue bucinin dia," sanggah Clara.
Flora tertawa, lalu menangkup kedua pipi Clara. "Iya, itu wajar kok. Tapi, kenapa pipinya langsung merah kaya gini, waktu ngomongin kak Haruto?"
"Kalo baru pulang sekolah itu langsung ganti baju, bukannya gangguin gue," pekik Clara melihat Flora masih mengenakan seragam sekolah lengkap.
Clara beranjak, dan melangkah gontai menuju kamar mandi. Melihat tingkah laku aneh dari Clara, membuat tawa Flora tidak berhenti. "Cinta banget, ya, sama kak Haruto. Sampai nggak mau kehilangan dia?!" kelakar Flora tidak Clara perdulikan.
Di kamar mandi, Clara mencoba membasuh wajahnya yang merona. Ia mengulas senyuman, saat sesekali teringat kenangan bersama dengan Haruto. "Kenapa baru sekarang? Clara, bodoh banget lo! Harusnya dari awal, lo sadar kalo Haruto pacar lo itu, adalah Haru teman kecil lo dulu. Huh, baru kali ini gue menyesal, kalo dari awal gue tau Haruto itu Haru, gue pasti nggak akan bersikap dingin ke dia, dan mungkin gue udah langsung mencintai dia."
Clara merunduk. "Karena dulu, gue belum memahami sesuatu. Tapi, sekarang gue udah memahami sesuatu itu. Memahami, sebelum mengartikannya," ujar Clara dengan pikiran yang terbuka, berkat perkataan Kevin di acara camping kala itu.
"Kak, lama banget di kamar mandi! Lagi mikirin kak Haruto?" tanya Flora menggedor pintu itu. Sehingga, lamunan Clara menghilang.
"Brisik babi," cela Clara membuka pintu kamar mandinya, dan langsung menarik tangan Flora. "Keluar!" usir Clara kejam, kemudian menutup pintu kamarnya, setelah mengeluarkan Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...