Clara mendelik pada Ajun. "Maksud lo apa?!"
Gilang meringkus kerah jaket yang Ajun pakai, dan menatapnya sengit. "Haruto, masih hidup. Tolong jaga omongan lo, Jun."
"Lebih baik lo panggil ambulance, daripada ngomong kaya gitu, Jun!" bentak Keanu kasar, dan langsung mendorong tubuh Ajun.
"Gue ngomong bener kok, lihat ini." Ajun mengangkat sebuah benda pipih, dengan case garis-garis berwarna biru tua. "Cla, gue turut berduka cita karena handphone lo mati," lanjut Ajun membuat semuanya terbelalak. Terutama, dengan Clara yang langsung menyingkirkan kepala Haruto, dari pangkuannya.
"Anjir!" teriak Clara berdiri dan menghampiri Ajun.
"Gue kira tadi lo nyumpahin Haruto mati, anjing!" umpat Keanu mengacak rambutnya.
"Makanya dengerin dulu, tadi 'kan gue belum selesai ngomong," balas Ajun tidak merasa kesal kepada Keanu, ataupun Gilang.
Clara langsung mengambil handphone di tangan Ajun, tangisannya pecah saat melihat layar di benda pipih miliknya, telah hancur dan tidak bisa untuk dinyalakan lagi. "Handphone gue!!" jerit Clara.
"Ra, gue minta maaf," lirih Haruto yang masih terkapar di tepi jalan, dan menahan rasa sakitnya itu.
Sehingga, Clara kembali mendekat pada Haruto. "Haru, kenapa lo rusakin handphone kesayangan gue! Seharusnya tadi lo nggak usah ikut balapan, supaya handphone gue nggak jadi korban kaya gini."
Clara meremas seragam Haruto, hingga dua kancing atas terlepas. "Haru, lo harus tanggung jawab. Handphone gue rusak, gara-gara lo, brengsek!" seru Clara hendak menampar pipi Haruto, tetapi Devano mencegahnya dari belakang.
"Ambulance udah dateng, sebaiknya kita bawa Haruto ke rumah sakit dulu. Nanti, kalo Haruto udah membaik kondisinya, lo bisa marah-marah ke dia sepuasnya. Tapi, untuk saat ini jangan dulu, ya, Cla." Devano membuat Clara mematung, ia melihat kedua kelopak mata Haruto sudah tertutup, bahkan tenaga untuk bangkit pun dirasa sudah tidak ada lagi.
Clara berdiri, ia memilih untuk menjauh dari Haruto. Supaya, teman-temannya bisa mengangkat tubuh Haruto, dan membawanya ke dalam ambulance yang sudah datang. "Ra, lo mau masuk?" tanya Devano setelah Haruto sudah terbaring lemah, di ranjang ambulance.
"Gue bonceng Kevin aja, gue nggak bisa menemani Haruto di ambulance," tolak Clara kemudian mendekat pada motor Kawasaki milik Haruto, yang saat ini dikendarai oleh Kevin.
"Yaudah, gue aja yang temenin Haruto di dalam," ujar Keanu mengajukan diri. Sementara, Devano menghampiri motornya yang sudah lecet-lecet akibat mengalami kecelakaan, sedangkan Ajun yang membawa motor Kevin. Karena seluruh geng Tiger, masing-masing membawa motor sendiri.
"Ahs, Haruto. Kenapa harus jatuh segala, untung cuman lecet motornya. Nggak terlalu rusak parah, jadi gue masih bisa maafin lo kali ini," gumam Devano saat akan melajukan kendaraannya, untuk mengikuti ambulance dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Fiksi Remaja[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...