78. Thank You For Being Born

3 3 0
                                    

"Apa alasan lo minta putus?" Pertanyaan itu, telah menggugah lamunan Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa alasan lo minta putus?" Pertanyaan itu, telah menggugah lamunan Clara. Lalu, ia pun berbalik untuk berhadapan dengan Haruto.

"Gue mau kita jadi teman aja kaya dulu, gue nggak mau status pacar buat kita jauh."

"Ra, meskipun hubungan kita lebih dari teman. Dan, kita udah memutuskan buat pacaran. Tapi, gue nggak akan pernah pergi meninggalkan lo. Jadi gue mohon, jangan mengambil keputusan dalam sepihak."

"Bahkan, teman masa kecil yang udah jadi pacar gue sekarang. Itu nggak ingat, sama hari spesial ini." Clara menatap lekat kedua bola mata Haruto, kemudian beranjak pergi.

"Jadi, lo mau putus?" Langkah Clara terhenti, pada ambang pintu rooftop.

"Cuman karena gue nggak ingat, hari yang lo maksud itu?" imbuh Haruto menengok ke belakang, menangkap punggung Clara yang berjarak cukup jauh darinya.

Tidak ada jawaban, suasana menjadi hening sesaat angin spoi-spoi berembus begitu cepat. Bahkan, rambut Clara yang tergerai bebas pun bergoyang, bersamaan dengan dedaunan kering yang ikut tertiup oleh angin.

"Gue akan kasih keputusan tentang hubungan kita, nanti sore sepulang sekolah. Karena gue yang pertama kali mengawali hubungan ini, jadi lo nggak berhak buat mengakhirinya gitu aja."

Haruto membuat mulut Clara bungkam, begitu dengan sekujur tubuhnya yang kaku. Sesaat mendengar perkataan yang terlontar langsung dari Haruto, padahal perkataan Clara tentang hubungan mereka berdua, hanyalah sebatas ancaman. Namun, Haruto justru menganggap perkataan itu dengan serius.

"Tunggu keputusan gue," ujar Haruto lagi sambil berjalan melewati Clara. Dan, berlalu pergi dari area rooftop.

Clara meremas kedua tangannya pada sisi tubuh, dengan perasaan yang sudah berkecamuk. "Sial, gue 'kan cuman nge-tes dia aja. Tapi, kenapa nanggepinnya serius."

"Haru, gue belum mau putus sama lo. Karena gue udah mulai membuka hati buat lo ... ah! Ini mulut, kenapa asal ceplos aja sih. Harusnya gue mikir dulu, sebelum ngomong putus ke Haru. Padahal, niat gue tadi cuman mau mengancam Haru," tambah Clara dengan umpatan-umpatan kasar, seraya beranjak dari rooftop.

Sementara itu, keadaan di kelas cukup hening. Tidak seperti biasanya, yang selalu ramai karena jam pelajaran kosong. Bahkan, Clara enggan membuka suara, atau hanya sekedar bertanya kepada Haruto, yang tengah asik berbicara dengan Ajun di bangku belakang.

 Bahkan, Clara enggan membuka suara, atau hanya sekedar bertanya kepada Haruto, yang tengah asik berbicara dengan Ajun di bangku belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang