32. It's You; My First Love

11 2 0
                                    

Semenjak kejadian di danau saat itu, Clara mulai mempercayai sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak kejadian di danau saat itu, Clara mulai mempercayai sesuatu. Jika Haruto Rasendra Pratama, yang menjadi teman di masa kecilnya dahulu. Laki-laki yang sudah mengisi kehidupan Clara, dan membuat Clara beruntung karena sudah lahir ke dunia. Akan berbagai permasalahan di dalam keluarganya, yang pada akhirnya membuat Clara bertemu dengan laki-laki pemilik nama 'Haru'

Begitu pula dengan Haruto, yang juga merasa beruntung karena dipertemukan dengan Clara Maurine Nasution. Perempuan pertama yang ia cinta, setelah adiknya. Haruto tidak mengharapkan takdir baik ini, bertemu dengan Clara ketika rumah tangan orang tuanya sedang berantakan, dan berakhir dengan kehancuran. Akan tetapi, dibalik pertemuan itu Haruto dapat menemukan arti dari perbedaan. Karena semua yang berbeda, bukan berarti mereka tidak bisa bersatu.

Bagaikan bulan dan bintang, yang memiliki banyak perbedaan. Diantaranya bentuk, dan titik letaknya. Namun, keduanya sama-sama memancarkan sinar di malam hari. Walaupun, bulan harus lebih terang dari para bintang. Tetapi, bulan dan bintang akan selalu berdampingan, untuk menerangi malam yang panjang.

Sepasang kaki, yang sudah beralaskan sandal berbulu. Mulai melangkah pada meja belajar, dan menjatuhkan diri di atas kursi. Sebuah pigura berukuran kecil, diambilnya. "Haru, akhirnya gue menemukan lo lagi ...." Clara mengusap kaca bening itu, dengan pelupuk mata yang mulai basah.

"Gue kira, selama ini gue akan kehilangan lo. Awalnya gue nggak yakin, kalo lo itu Haru yang sama. Karena nggak mungkin, gue bisa bertemu sama lo untuk kedua kalinya. Dan, sekarang lo udah buat gue hidup lagi, setelah bertahun-tahun gue hidup tanpa lo."

Tuk! Tuk!!

Suara ketukan pintu, mengalihkan pandangan Clara dari pigura itu. Lantas, menyeka bercak air mata di pipinya, yang sudah terjatuh begitu saja. Belum sempat Clara membuka pintu, seseorang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Tampak api amarah, tersulut di wajahnya.

"Hari Minggu, kamu kabur 'kan dari rumah? Pergi lewat jendela, pulang juga lewat jendela?!"

"Mah, Clara bisa jelaskan."

"Nggak perlu, Papah sama Mamah sudah mendengar semua penjelasannya dari Flora! Dan, kamu sudah membantah perintah dari Papah dan Mamah!" tegas Reinald yang baru masuk ke kamar Clara.

"Terpaksa, Papah akan mengurung kamu di kamar," lanjutnya lantang.

"Pah, nggak bisa gitu dong. Clara punya alasan, kenapa kemarin Clara pergi dari rumah. Clara ikut bansos, Pah, Mah. Jadi ...."

"Jadi, kamu kabur dari rumah? Padahal Papah sama Mamah sudah melarang kamu, buat keluar dari rumah kemarin?! Terus, kamu juga sudah menyuruh Flora dan Bella untuk berbohong ke Papah sama Mamah, supaya bisa membantu kamu pergi dari rumah?" Carisha melotot, membuat Clara merunduk.

"Kamu tetap salah, Clara. Karena kamu sudah membantah perintah dari Papah, kamu selalu saja seperti ini. Kenapa sih nggak bisa nurut?! Kamu pikir, Papah dan Mamah percaya kalo kamu melakukan bantuan sosial kemarin? Kamu itu selalu mencari alasan, hanya untuk berkumpul sama teman-teman kamu yang berandalan itu! Dan, kali ini Papah akan benar-benar menghukum kamu. Berhubung sekolah kamu sedang libur, jadi kamu Jangan keluar dari kamar, selama tiga hari. Pintu, jendela akan Papah kunci." Reinald langsung menutup jendela kamar, dan menggemboknya.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang