64. I L Y 80%

8 2 1
                                    

"Haru!" panggil Clara yang mulai menyadari, jika Haruto lebih dulu memasuki rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haru!" panggil Clara yang mulai menyadari, jika Haruto lebih dulu memasuki rumahnya. Lantas, Clara pun langsung menyusul kepergian Haruto.

"Rumah lo sepi banget," komentar Clara membuat langkah Haruto terhenti, dan memandangnya.

"Lo mau di sini, atau mau masuk ke kamar?" tawar Haruto, sehingga Clara langsung bergidik.

"Lo mau ngapain ajak gue ke kamar? Mentang-mentang rumah lo lagi sepi, bukan berarti gue mau macam-macam sama lo," pekiknya kasar.

"Siapa juga yang mau macam-macam? Gue niat mau ganti oli motor gue. Kalo lo capek, lebih baik lo tidur di kamar gue. Tapi, kalo nggak mau, tunggu di sini juga gakpapa." Haruto melangkah pergi, menuju ke sebuah kamar.

"Lo mau ngapain ngikutin gue ke kamar? Mau liat gue ganti baju?" tanya Haruto berbalik, lantas Clara langsung pergi kembali menuju ruang tamu.

"Katanya mau ganti oli motor, tapi kenapa malah ganti baju sih," decak Clara mengerucutkan bibir, sambil terduduk di sofa berukuran sedang itu.

"Lagian lo aneh, memangnya gue ganti oli motor di kamar? Dan, kalo gue ganti oli motor pakai seragam sekolah, bisa-bisa kotor kena oli," sela Haruto yang datang tiba-tiba, dengan kaos oblong berwarna putih polos, dan celana boxer bergambar Shinchan.

"Cepet banget ganti bajunya," kritik Clara membuat Haruto mendekat.

"Gue cuman ganti baju, bukan ganti kelamin. Jadi, nggak perlu waktu berjam-jam," bantahnya lantas ke luar dari rumah.

Selepas itu, Clara langsung tertawa. "Receh banget sih, gitu aja ngakak," umpat Clara. Lalu, ia memilih untuk beranjak ke kamar Haruto. Selama Haruto berada di pekarangan depan rumahnya, untuk mengganti oli motor tuanya itu.

Pintu kamar terbuka lebar, Clara menggeleng saat menangkap seragam sekolah Haruto berceceran di atas tempat tidur, begitu juga sepatu dan tas yang tergeletak begitu saja di lantai. Sehingga, Clara memungutnya, untuk diletakkan pada tempatnya. Pandangan Clara kembali mengedar, ke segala penjuru kamar itu. Pada sembilan tahun yang lalu, Clara sama sekali tidak pernah memasuki kamar Haruto, bahkan sebaliknya.

Clara dan Haruto selalu menghabiskan waktu bersama, di taman belakang rumah itu. Taman tersembunyi, dan telah menjadi tempat bermain bagi keduanya. Karena terdapat danau buatan, sekaligus bunga-bunga cantik yang ada di sana. Ditambah lagi, banyaknya ilalang yang menjulang ke atas, sengaja dibiarkan untuk mempercantik taman tersebut.

Kini, bola mata Clara menangkap sebuah bingkai foto yang berdiri tegak di atas meja. "Ternyata, Haru juga masih menyimpan foto ini," gumam Clara tersenyum. Hingga, pandangannya kembali diarahkan pada beberapa tangkai ilalang, yang juga berada di sebuah vas kecil di atas meja itu.

"Haru, masih mengingat semuanya. Sampai bunga kemoceng ini, masih dia simpan. Dan, masih terlihat cantik kaya waktu pertama kali dipetik dari taman itu," lanjut Clara mengambil satu batang ilalang yang di dalam vas.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang