63. Sweet Day With You

7 3 0
                                    

Selepas mengganti pakaiannya dengan setelan piyama, Clara pun langsung terduduk di atas tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas mengganti pakaiannya dengan setelan piyama, Clara pun langsung terduduk di atas tempat tidur. Mengambil boneka Shinchan untuk dipeluk, sembari membuka handphone dan membaca arti dari 'garis pantai' yang Haruto katakan tadi.

"Sebesar itu dia mencintai gue? Bahkan, panjang dari garis pantai itu sangat luas. Artinya, seluas itu juga rasa cinta Haru ke gue," pekik Clara dengan tawa.

Tuk! Tuk!

"Kak," panggil seseorang membuka pintu kamar itu, dan langsung masuk tanpa Clara minta.

"Kejadian tadi di sekolah ...." Flora menutup pintu kamar itu, lalu mendekati Clara.

"Jangan bilang apa pun tentang kejadian tadi di sekolah, ke mamah sama papah," larang Clara keras. Sehingga, Flora langsung mengangguk cepat.

"Gue takut banget waktu keributan itu terjadi, untungnya ada kak Devano sama kak Keanu. Mereka ke kelas gue, terus bawa gue sama Belbell ke warkopnya mpok Ijah. Supaya aman katanya, tapi setelah itu keadaan justru semakin buruk 'kan, Kak?"

"Lo gakpapa? Kak Haruto gimana?" lanjutnya menangkup kedua bahu Clara; panik.

Clara berdecak sebal, ia menepis tangan Flora dari kedua bahunya. "Gue gakpapa, dan Haruto juga baik-baik aja. Tapi, Gavin sama Bowo yang jadi korbannya."

"Korban?? Kak Gavin ketua OSIS di sekolah kita? Dia kenapa?" Akhirnya, Clara terpaksa menceritakan semuanya kepada Flora. Supaya Flora tidak banyak bertanya, dan rasa penasarannya hilang. Hingga, cerita itu membuat Flora bungkam.

"Lo jaga diri, ya, Kak. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa, selama di sekolah ataupun di luar sekolah."

"Ada Haruto, jadi gue pasti aman. Lo tenang aja, yang penting lo jangan kasih tau apa pun ke bokap sama nyokap," pesan Clara lagi. Lalu, Flora mengangguk dan beranjak pergi dari kamar itu.

**

Malam terasa singkat, sesingkat cerita kelam yang sudah berlalu begitu saja. Tergantikan oleh cerita pada lembaran baru, yang akan mengubah keadaan. Sinar matahari yang setiap paginya menyambut hangat, pun ikut memancarkan senyuman. Sesaat bulu lentik mengerjap pelan, lantas tergugah untuk segera mandi.

"Pah, Mah. Clara berangkat sekolah dulu!" seru Clara sudah bersiap, sebelum pukul 07.00 pagi. Biasanya, pada pukul segitu Clara baru selesai mandi.

Flora menganga, saat hendak memakan roti selai di tangannya. Begitu dengan Reinald yang langsung melirik jam tangan, pada pergelangan tangannya. Dan, bersamaan dengan Carisha yang turut melihat layar handphone. Mereka bertiga lantas bertaut pandangan, ketika melihat Clara sudah berlalu pergi ke sekolah, tanpa harus Flora bangunkan lebih dulu.

Pukul 06.15

"Kamu bangunin Clara jam berapa?" tanya Carisha, dibalas gelengan dari Flora.

"Biasanya Flora bangunin kak Clara, setelah Flora sarapan, Mah."

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang