"Gue kasih dua pilihan, tarik kata-kata lo tadi, atau lo mau mati?" Bola mata Clara tampak mengerikan, bahkan perkataannya terdengar sangat serius.
"I-iya, oke! Gue tarik kata-kata gue tadi."
"Sekarang, minta maaf ke Zoya," suruh Clara sambil menggerakkan pecahan botol di tangannya, ke arah leher Tamara.
"Oke." Tamara menelan ludah berat, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Terlihat begitu banyak murid yang berkerumun, sehingga Tamara lebih memilih untuk menuruti permintaan Clara, daripada harus mati konyol.
Tamara berdiri di hadapan Zoya, yang masih ketakutan. "Sorry." Permintaan maaf dari Tamara, terdengar begitu singkat.
"Lo belum ngerti gimana caranya, minta maaf ke orang lain? Perlu gue ajarin dulu?"
Tamara memutar bola matanya malas, ia semakin dipermalukan di depan murid-muridnya. "Cepat!" seru Clara kembali menodongkan pecahan botol tersebut.
"Zoya, gue minta maaf, ya."
Selang beberapa saat, anak-anak geng Jervanos datang menerbos kerumunan itu. Dan, menghampiri Clara di samping Zoya. "Zoya, kamu gakpapa 'kan?" tanya Ajun meraih tangan Zoya.
"Aku gakpapa, Jun."
"Tunggu dulu dong, Kak!" cegah Clara saat Tamara akan berlalu pergi.
"Apa lagi sih? Gue 'kan udah minta maaf ke Zoya," ketusnya menampik tangan Clara kasar.
"Gue rasa, minta maaf doang itu nggak cukup. Jadi, lo harus janji ke gue. Jangan sakiti Zoya lagi, atau lo akan berhadapan sama gue."
"Sial!" umpat Tamara berbalik, sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Zoya, gue janji nggak akan menyakiti lo lagi," ucapnya kembali, dibalas senyuman dari Zoya.
"Lo juga harus minta maaf," suruh Clara menunjuk Shakira dengan pecahan botol di tangannya.
"Zoy, gue minta maaf. Gue janji, nggak akan mengulang kesalahan yang sama."
"Iya, Kak." Pada akhirnya, Tamara dan sekelompok temannya pun pergi dari kantin. Begitu dengan kerumunan yang sudah bubar, setelah semuanya selesai.
"Clara, kalo marah serem juga, ya," sindir Ajun dengan tawa.
"Cla, memangnya apa yang terjadi sih?" tanya Keanu penasaran.
"Mereka, coba-coba mengusik Zoya. Ya, gue nggak terima lah." Clara membuang pecahan botol itu ke tempat sampah, yang ada di dekatnya.
"Tapi, Ra. Bukannya lo yang tadi dihina sama mereka? Tapi, kenapa lo suruh mereka buat minta maaf ke gue?"
"Zoya, gue gakpapa kali. Mereka menghina gue, tapi nggak berani menyakiti gue. Jadi, gue minta sama lo, jangan pernah jauh-jauh dari gue. Atau, mereka bisa seenaknya merundung lo kaya tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...