Suasana menjadi hening ... pedang terhunus, mengarah pada putri yang baru saja menampakkan dirinya.
Xiaolu : siapa kau? (Tanyanya tiba-tiba)
Huayi : huh! Seharusnya aku yang bertanya ... siapa kalian? Ada maksud apa kalian mengganggu ketenanganku? (Jawabnya ketus)
Hanshui : nona ... apa kau penghuni hutan ini? (Tanyanya penasaran)
Huayi : hah! Peng-hu-ni? Yang benar saja! (Mengulang pertanyaan Hanshui)
Hanshui : maaf, nona ... kami tidak bermaksud mengganggu, hanya saja pohon-pohonmu menyerang kami tadi. Jika diizinkan, kami ingin melewati hutan ini. (Hanshui meminta izin)
Huayi : apa tujuan kalian? Siapa kalian sebenarnya? (Huayi menuntut jawaban)
Mereka saling berdebat, tidak mau mengalah. Hanshui pun keberatan mejawabnya. Huayi pun tidak bersedia mengizinkan. Akhirnya, terjadi lah pertarungan antara mereka berdua, dimana Xiaolu hanyalah sebagai penonton. Xiaolu mencari celah untuk membantu tuannya menghentikan wanita itu. Tapi ...
Xiaolu : hufft, KAU!! (Membentak Huayi)
Huayi : heh! Kau fikir bisa mengalahkanku? Kalian hanya berdua ... aku bersama pasukanku disini. (Berkata seraya melihat pohon-pohon di sekitarnya)
Kali ini Xiaolu terjerat oleh akar pohon disekujur tubuhnya. Jika dia bergerak, akar itu akan semakin mengikatnya.
Hanshui : lepaskan dia, aku bersedia melawanmu seorang diri. Xiaolu, menjauhlah. (Berkata pada Xiaolu)
Huayi : hem ... pohonku sudah lama tidak bermain-main, diaa ... .
Hanshui : baiklah, jika aku menang, kau harus melepaskannya. (Memotong ucapan Huayi)
Huayi : hehe, baiklah.
Sebenarnya, Hanshui penasaran dengan wajah wanita itu yang sedari tadi tertutup cadar putih. Apakah dia kawan/lawan? Dari suaranya, terdengar seperti suara gadis muda, tapi kemampuannya melebihi gadis muda. Siapa dia?
Huayi belum pernah bertemu dengan pria asing selama hidupnya. Dia selalu berada di Negeri Bunga, melatih diri, menjaga penduduk dan hutannya yang dijadikan sebagai pelindung. Siapa kedua pria itu? Apakah mereka dari negeri musuh? Tapi mereka terlihat biasa saja, seperti pendekar yang tersesat. Siapa mereka?
Hanshui : nona, maaf untuk kelancanganku. (Bersiap untuk menyerang)
Huayi : aku tidak akan melepaskanmu. (Bersiap menerima serangan)
Mereka saling menyerang satu sama lain. Hanshui dengan lihai mengayunkan pedangnya. Huayi dengan lihai mengayunkan tangannya dan memandu ranting-ranting daun menjadi pedangnya. Sementara Xiaolu, dia hanya bisa mencela diri sendiri.
Entah Hanshui yang mengalah atau Huayi yang terlalu hebat. Mereka belum menemukan pemenang. Sepertinya Huayi terlalu meremehkan lawannya, karena saat terakhir, saat dirinya lengah, Hanshui dengan cepat merusak cadarnya.
Hanshui bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu. Itu adalah wajah seorang gadis muda.
~~~~~
Untuk yang kesekian kali, suasana kembali hening. Mereka saling mengatur nafas dan saling menatap. Xiaolu terkejut, Hanshui terpana, Huayi tidak terima.
Hanshui : mm, maaf nona ... sepertinya kau harus melepaskan temanku. (Membuka percakapan, mengingatkan perjanjian)
Huayi : aku tidak menjanjikan apa-apa. Aku bahkan belum mengatakan apa-apa. Kenapa harus melepaskannya.
Xiaolu : kau! Dasar gadis licik. (Xiaolu emosi)
Huayi : li-cik? Huh? Siapa kalian? (Ikut tersulut emosi)
Hanshui : nona, kami hanya ingin pergi menuju Istana Bunga, menemui Ratu Bunga, itu saja. Ada yang ingin kami sampaikan.
Huayi : Istana Bunga? Ratu Bunga? Kalian utusan dari mana? (Bertanya menyelidik)
Huayi merasa heran, kenapa kedua orang ini mencari ibundanya? Kenapa bukan mencari ayahandanya? Apa mereka tahu kalau ayahandanya sudah tiada? Ini membingungkan. Apakah mereka membahayakan? Bagaimana ini?
Hanshui menatap gadis itu dengan penuh pertanyaan. Siapa gadis muda ini? Kenapa Hanshui merasa ada sesuatu di dalam dirinya. Sesuatu yang berhubungan dengannya. Jangan-jangan ... .
Hanshui : nona, kau ... berapa usiamu? Apa kau memiliki hubungan dengan Istana Bunga? Bisakah mengantar kami kesana? (Bertanya dengan hati-hati)
Xiaolu : lep-paskan aku! (Xiaolu merasa diabaikan)
Melihat tidak ada pergerakan dari gadis itu, Hanshui segera menebaskan pedangnya, membebaskan Xiaolu. Sekali lagi meminta izin untuk pergi dari sana, karena ternyata pohon-pohon itu masih setia di dekatnya. Dia tetap harus berhati-hati.
Xiaolu : nona, apa kau pemilik hutan ini? Tolong katakan pada mereka agar membuka jalan untuk kami. (menunjuk pohon-pohon di depannya)
Hanshui: nona ... kau ... kau baik-baik saja? (Perlahan mendekati huayi)
Hanshui melemparkan pedangnya pada Xiaolu, mendekati Huayi dan memandangnya dari dekat. Dia bisa merasakan tenaga yang sama dengannya, kekuatan yang sama. Apakah dia ... .
Entah apa yang terjadi pada Huayi? Dia tiba-tiba berfikir yang tidak-tidak, termenung sejenak. Kenapa dia tidak merasakan adanya ancaman dari pria yang mendekatinya? Justru merasa ... tenang ...
Hanshui : Putri ... kau Putri Bunga? (Mengejutkan lamunan Huayi)
Huayi : huh? Apa? Apa katamu? (Tersentak)
Hanshui : jika aku tidak salah menebak, kau pasti Putri Bunga. Putri Huayi ... benar, kan? (Hanshui tersenyum)
Xiaolu : Tuan ... dia ... . (Tercengang)
Hanshui : kau Putri Huayi. Usiamu 18 tahun, tahun ini. Kau selalu berlatih seorang diri. Apa kau berlatih di hutan ini? (Makin mendekat)
Hanshui makin mendekatinya, menatapnya lekat-lekat. Tersenyum hingga mengembang. meyakini semua kata-katanya. Sedangkan Huayi, dia hanya bisa menunduk, berfikir keras. Dari mana pria itu tahu tentang dirinya. Hingga ...
Huayi : ah huh? ... kau! Beraninya kau! (Terkejut lalu mendorong Hanshui)
Hanshui : heh, kau pasti Huayi. Huayi kecilku ... . (Memegang tangan Huayi)
Huayi : lancang! Berani sekali kau! Siapa kau sebenarnya? Apa hubunganmu denganku? (Menepis tangan Hanshui)
Xiaolu : Tuan ... ini ... . (Kembali tidak bisa bicara)
Hanshui : Huayi, antar kami menemui Ratu Bunga! Kami akan menjelaskan semuanya. Kami bukan musuhmu, percayalah! (Menenangkan Huayi)
Huayi : kenapa aku harus percaya padamu? (Masih bersikeras)
Xiaolu : Putri! kami ... . (Ucapannya terpotong)
Hanshui : Xiaolu! Jaga bicaramu! (Memotong ucapan Xiaolu)
Hanshui tidak tahu harus berkata apa? Dia melihat keraguan dimata Huayi. Gadis ini takut, bingung, ragu tapi menolak untuk mengalah. Akhirnya Hanshui hanya bisa menjelaskan secara singkat dan menunjukan gelang bunga yang merupakan setengah bagian dari gelang yang Huayi miliki.
Huayi : ini ...? Kau, bagaimana kau bisa memilikinya? (Menatap Hanshui meminta jawaban)
Hanshui : ini milikmu, ayahmu yang memberikannya padaku, memintaku untuk menjaganya dan sekarang sudah waktunya ... aku harus mengembalikannya padamu. (Kembali menggenggam tangan Huayi)
Huayi : huh? (Menatap Hanshui dengan tajam)
Hanshui : sekarang, antarkan kami pada Ratu Bunga! Kau mau, kan?
Entah kenapa, setelah meyakini identitas Putri Huayi ... Hanshui seperti tidak bisa melepaskan senyumnya dan itu disadari oleh Xiaolu.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...