Melewati taman tengah menuju restoran tempat Shuili berada. Semua pengunjung yang hadir terlihat sangat bersemangat. Entah ada apa dengan semua ini? Yang pasti, Huayi merasa sedikit tidak nyaman.
Hanshui tidak perduli karena dia tidak memperhatikan sekitar. Tapi Huayi, dia tidak bisa tidak memperhatikan sekitar, semua tamu yang ada di restoran itu menoleh ke arah mereka berdua seolah menyambut kedatangan mereka.
Hanshui : Paman ... .
Shuili : ehm, kau kembali. Duduklah! Aku sudah mempersiapkan semua perayaan ini untukmu.
Hanshui : uhh?
Huayi : perayaan?
Hanshui kembali menyapa pamannya. Membantu Huayi duduk lalu terkejut bersamaan saat Shuili mengatakan perihal perayaan. Perayaan apa yang dimaksud?
Shuili tidak menjawabnya. Tapi tiba-tiba, di depan semua meja para tamu, di atas panggung restoran itu ... muncullah seorang pria setengah baya, dia menaiki tangga kecil dan berdiri di atas sana. Ternyata, dia adalah pemilik tempat itu. Pemilik Ruyi Lou.
"Para hadirin, perkenalkan ... saya adalah pemilik Ruyi Lou, tempat yang sangat kita cintai ini, namaku Lao Zhang ... ." Pria itu memberi perkenalan singkatnya. "Dan perkenankan saya, hari ini ... untuk mengumumkan pada semua yang hadir di sini. Kita akan menyambut pesta untuk merayakan hari bahagia dari salah satu tamu agung kami. Selamat ulang tahun kepada Tuan Han, Hanshui ... ." Lao Zhang memberi sambutan kecilnya yang kemudian menunjuk ke tempat posisi Hanshui berada agar semua bisa mengetahuinya.
"Huhh!!" Huayi yang mendengarnya sangat terkejut dan dengan cepat menoleh, melihat pada Hanshui. Dia mengedipkan matanya berkali-kali seolah tak percaya. "Benarkah?" Tanyanya.
Sedangkan Hanshui malah menatap tajam pada Shuili. Sepertinya dia ingin mencari tahu ada apa sebenarnya? "Apa-apaan ini? Jadi ini yang Paman maksud dengan perayaan?" Hanshui bertanya dengan datar.
"Haiihh, Paman hanya ingin memberimu sedikit kejutan. Aku tidak boleh merayakan pesta pernikahanmu. Jadi, biarkan aku membuatkan pesta kecil untuk merayakan ulang tahunmu. Hem ... ." Ucapnya berdalih.
Hanshui : tapi ulang tahunku ... .
Shuili : Hanshui, hargailah sedikit pemberianku, hem ... kau tidak boleh tidak sopan bukan? (Sanggahnya)
Huayi memperhatikan kedua pria itu, antara paman dan keponakan di depannya lalu tidak bisa tidak ikut campur. Bagaimanapun juga ini adalah hari ulang tahun Hanshui, suaminya. "Ahh, Hanshui ... kau tidak boleh seperti itu. Pangeran Shuili sangat menyayangimu, berbahagialah. Hari ini adalah hari ulang tahunmu ... ." Huayi berusaha melerai ketegangan di antara dua pria itu. Dia menggenggam tangan Hanshui dengan kedua tangannya dan tersenyum dengan manis.
Shuili : ahh, Putri Bunga memang yang sangat mengerti. Terima kasih ... . (Shuili berbasa-basi)
Huayi : ehh, Pangeran Shuili. Anda bisa memanggilku Huayi saja. Aku merasa tidak enak, Anda lebih senior dariku ... . (Huayi berkata dengan sopan)
Shuili hanya tersenyum untuk meresponnya, sementara Hanshui masih menatap tajam pada Shuili. Huayi mengeratkan genggamannya agar Hanshui menyadarinya.
"Ada apa lagi ini? Jelas-jelas hari ini bukanlah hari ulang tahunku. Tapi kenapa paman melakukan ini? Apakah dia ingin mengecoh seseorang? Atau ingin mengalihkan sesuatu?" Hanshui berfikir keras dalam benaknya.
Masih berlama-lama dengan fikirannya, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara sorak-sorai dari para tamu yang hadir, kemudian terdengarlah suara musik, lalu tiba-tiba muncul gadis-gadis penari yang datang dari balik layar panggung. Hari ini Ruyi Lou terlihat sangat meriah.
Para penari itu segera menyebar. Ada beberapa yang menari di atas panggung dan ada juga beberapa yang turun menari mendekati para tamu, termasuk mendekati Hanshui, sang pemilik pesta itu.
Semua menikmati pesta itu kecuali Hanshui. Dia tetap merasa seperti ada yang aneh. Terlebih dengan sikap penari yang datang mendekatinya. Tariannya sangat menggoda, mengundang. Tapi Hanshui tidak perduli, dia masih menatap Shuili.
Shuili mengangkat gelasnya. Dia tersenyum pada penari itu, lalu minum dengan santainya. Dia tidak perduli dengan tatapan Hanshui padanya.
Huayi yang duduk di samping Hanshui merasa sedikit tidak nyaman dengan tarian penari itu. Untung saja Hanshui tidak meresponnya. Jadi, Huayi hanya menahan sedikit kekesalannya. Wajahnya sudah mulai ditekuk.
Penari itu tidak putus asa. Dia terus saja menari seolah menggoda Hanshui dengan mengibaskan kainnya pada Hanshui. Tapi Hanshui tetap tidak perduli, bahkan dia tidak melihat senyum nakal penari itu.
Huayi kesal dibuatnya. Bagaimana dia bisa menikmati hidangan jika melihat gadis lain menggoda Hanshui-nya. Apalagi setelah akhirnya, Hanshui tergerak untuk menatap gadis penari itu, bahkan menerima pemberian darinya.
Huayi tidak bisa menahan diri. "Huh!! Ciihh ... ." Kesalnya. Kemudian pergi begitu saja. Dia tidak perduli.
Shuili tersenyum menang melihatnya. Dia menunduk, melirik pada Hanshui. "Berhaasil!!" Ucapnya dalam hati.
Gadis penari itu memberi Hanshui sebuah kipas yang langsung di ambil olehnya. Hanshui menajamkan mata, mengerutkan keningnya. Kipas itu ... ada hubungan apa antara dirinya dengan kipas itu? Kenapa terlihat sangat dikenalnya. Kenapa terasa begitu dekat.
"Eh hehh, terima kasih sudah menerima hadiah kecilku Tuan. Kuharap, Tuan akan mengingatku ... ." Gadis itu berkata dengan genitnya, serta dengan gemulai mengayunkan tangannya, mengedipkan matanya.
"Pergilah!! Dan jangan kembali!!" Hanshui berkata dengan dingin. Dia memegang kipas itu dan menatapnya, mencoba mencari tahu.
Shuili mengibaskan tangan, dia memberi tanda agar gadis itu pergi, kembali pada teman-temannya. "Hanshui, apa kau mengenalnya?" Shuili bertanya ingin tahu.
Hanshui melirik Shuili. "Apa Paman sengaja melakukan ini untuk mempermalukan Huayi?" Hanshui berkata dengan suara berat. Dia tentu sadar dengan sikap Huayi yang kesal dan pergi begitu saja.
"Akhh, aku hanya ingin membantumu. Jika dia marah dan cemburu, itu arti nya ... di hatinya ada dirimu. Kau seharusnya berterimakasih padaku ... ." Shuili berkata dengan santainya, tidak merasa ada yang salah di sini. "Lagi pula, itu salahnya ... kenapa dia menolakmu!? Sekarang dia bersikap tidak terima di saat ada gadis lain yang mendekatimu." Tambahnya.
"Itu sama sekali bukan urusan Paman! Aku bisa mengurusnya sendiri! Hehh ... ." Hanshui sedikit kesal dan memalingkan wajahnya, merapatkan bibirnya, memikirkan Huayi. "Bagaimana ini?" Fikirnya.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...