08. HanShui & HuaYi

19 3 1
                                    

Hanshui : Hanshui datang memberi hormat. (Mengangkat tangan, memberi hormat)

Huayue : kau sudah kembali.

Hanshui : Hanshui ... hm ... . (Ragu untuk bicara)

Huayue : ada apa? Putri menyusahkanmu? (Tanyanya menyelidik)

Hanshui : hhh, Yang Mulia ... mengenai hukuman 20 pukulan itu ... . (Bicara terus terang)

Huayue : hahaha, kau juga ingin membelanya?

Hanshui : Hanshui ... tidak berani! (Menahan diri)

Huayue : lalu?

Hanshui : Hanshui berfikir, hal itu dapat mengganggu pelatihan kami nantinya. Dengan kondisi fisik yang lemah, takut nya ... . (Menggantungkan kalimatnya, melirik pada Ratu)

Huayue : hahaha ... kau ingin membelanya, katakan saja! Aku cukup mengenalmu, Pangeran. (Tertawa)

Hanshui : Hanshui ... . (Merasa malu)

Huayue : baiklah! Sampaikan padanya, dia bisa kembali dan pastikan dia tidak lagi melakukan kesalahan.

Hanshui : Hanshui patuh! Terima kasih Yang Mulia. (Merasa lega)

Ratu terlihat senang dengan sikap Hanshui, sepertinya tidak mengecewakan. Hanshui kembali menemui Huayi, sepertinya dia sangat senang, terlihat senyuman diwajahnya.

Hanshui : bangunlah! (Mengulurkan tangannya)

Huayi : apa maksudmu? (Mengangkat kepala lalu melihat Hanshui)

Hanshui : Yang Mulia sudah melepaskanmu. Kau bisa kembali sekarang. (Menawarkan bantuannya)

Huayi : sudah melepaskan? Lalu bagaimana dengan memaafkan? Apa aku diampuni? (Sorot matanya tajam)

Hanshui : hehh ... . (Tersenyum begitu lembut)

Xiaoqiao : Putri, bangunlah! Kau bisa meminta pengampunan nanti, sekarang kita kembali dulu.

Huayi masih tidak bergerak. Hanshui yang sudah tidak sabar, langsung mengangkat dan menggendong Huayi dipelukannya. Huayi terperanjat ... Xiaoqiao terkejut.

Huayi : turunkan aku! Apa yang kau lakukan!? Turunkan aku sekarang juga! (Bentaknya)

Hanshui : diamlah, kau bisa jatuh nanti! (Tidak mau kalah)

Hanshui terus menggendong dan membawa Huayi sampai ke kamar ... bahkan mengantarnya sampai ke dalam kamar. Dia tidak canggung sama sekali. Bahkan seperti sudah mengenal tempat itu dengan sangat baik. Xiaoqiao sampai heran, dari mana Pangeran tahu letak kamar Tuan Putri.

Xiaoqiao : Pangeran, aku bisa membantu Putri sekarang. Anda bisa menurunkannya. (Berkata dengan sopan)

Hanshui : Xiaoqiao ... itu namamu, kan? (Tanyanya dingin)

Xiaoqiao : ii-iyya ... . (Terbata)

Hanshui : kau pergilah dulu! Ada yang ingin kubicarakan dengan Putri. (Masih menggendong Huayi)

Huayi sempat menahan tapi Xiaoqiao tidak punya pilihan lain. Sepertinya memang Pangeran ingin membahas hal penting.

Huayi : hah! Sekarang turunkan aku! (Pintanya)

Hanshui : berjanjilah untuk tetap tenang. Aku akan menurunkanmu. (Menatap tajam)

Huayi : hem ... . (Balik menatap)

Hanshui : hhh, Xiaohua ... sekarang dengarkan aku. (Bicaranya mulai lembut)

Huayi : kau bicara apa? Siapa yang kau panggil Xiaohua? (Tidak mengerti)

Hanshui mengatur nafasnya, emosinya, pikirannya, dirinya ... lalu perlahan mendekati Huayi. Menatapnya dengan lembut dan tajam, seolah sedang mengirimkan sesuatu padanya.

Huayi hanya bisa bertanya-tanya ... diam ... lalu balas menatapnya dengan tajam dan seolah melihat sesuatu dimatanya. Itu ...

~~~~~

Hanshui : wah, cantiknya! Yang Mulia Ratu, Putrimu sangat cantik. Dia lucu, apa aku boleh menggendongnya?

Huayue : hahaha ... tentu saja kau boleh menggendongnya, Pangeran. (Tertawa mendengar ucapan Hanshui)

Hanshui : oh, iya ... siapa namanya? Apa aku boleh tahu? Dia sangat menggemaskan. (Tersenyum gemas)

Huayue : aku memberinya nama Huayi ... kau suka?

Hanshui : mm, ehm ... sangat suka, nama yang cantik. Apa aku boleh memanggilnya Xiaohua, Xiaohuahua ... boleh, kan. Yang Mulia ... . (Memohon dengan lucu)

Huayue : tentu boleh ... . (Menatap Hanshui penuh kasih)

Hanshui : wah, selamat datang Xiaohua .. Xiaohuahua, kau sangat cantik! Mulai sekarang, aku akan selalu menjagamu ... melindungimu ... kau senang, kan? (Celotehnya)

~~~~~

Hanshui : Xiaohua, kau di mana? Ayo kemari! Kau jangan mempermainkanku ya. Aku sudah lelah mencarimu, Xiaohuahua ... . (Teriaknya)

Di tengah pepohonan di taman, ada gerak-gerik kecil mencurigakan, tapi mahluk itu tetap tidak mau keluar ... nakal sekali.

Hanshui : xiaohuahua ... aku melihatmu. Aku akan menangkapmu sekarang. (Perlahan menuju pepohonan)

Huayi : aaaa ... tangkap ... hahaha, kakak kau tertangkap. (Celotehnya menggemaskan)

Huayi berlari ke arah Hanshui lalu memeluknya dan mengatakan kalau dia berhasil menangkapnya.

Hanshui : gadis kecil yang nakal, sudah kubilang jangan berlarian kemana-mana, kau bisa kelelahan nanti. Aku tidak bisa selamanya membelamu dari kemurkaan ibundamu. (Menggendongnya gemas)

Huayi : ka-kak ... apa kau membenciku? (Bertanya dengan celotehannya)

Hanshui : hahaha, aku tidak membencimu. Kenapa aku harus membenci gadis kecil secantik dirimu. (Mencubit hidung Huayi dengan gemas)

Huayi : apa kau menyayangiku? (Tanyanya lagi)

Hanshui : tentu saja! Aku sangat menyayangimu. Kau harus ingat, aku akan selalu menyayangimu ... selamanya.

Huayi : ehm, Huayi akan ingat. Huayi ingat ... ingat ... . (teriak nya)

Mereka ... Huayi dan Hanshui kecil. Masa-masa indah kenangan di masa lalu terbayang kembali ... terlihat kembali ... terputar kembali ... mereka sangat bahagia.

(Bersambung)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang