48. Kembalinya HuaYi

12 3 3
                                    

Malam ini adalah malam kedua kultivasi. Setelah mereka melalui kultivasi pertama yang harus saling menyalurkan energi mereka, maka malam ini, mereka harus melakukan penyatuan dengan kedua energi mereka dan untuk kultivasi berikutnya, mereka harus mengolahnya menjadi energi baru yang merupakan gabungan dari energi mereka, air dan bunga. Akan menjadi seperti apa energi baru mereka kelak?

Misi mereka tidak hanya sampai di situ saja. Setelah mereka berhasil saling menguasai energi inti masing-masing, mereka harus menyatukannya dengan pedang kuno yang tersembunyi di tubuh Huayi. Tapi, mereka tidak tahu, kalau di dalam pedang itu, terdapat sebagian jiwa Dewa Longhan. Apa yang akan terjadi saat jiwa itu bangkit?

Shù dengan sabar menunggu di tempatnya. Hongmei dan Dié juga memantau dari balik luar jendela.

Hongmei : apakah ayahku akan datang? (Tanya Hongmei pada Dié)

Dié : aku ... ehh, dewa tidak mengatakannya. Dewa hanya memberiku botol-botol itu dan menyuruhku kembali padamu. (Jawabnya)

Hongmei : hhhh ... . (Mendesah)

Mereka kembali hening, sedangkan Shù, dia di dalam sana sedang berusaha merasakan aura Ronghua yang memudar, tergantikan oleh Huayi. "Muu ... ." Shù bersuara sangat pelan.

Malam dini hari, kultivasi mereka telah selesai. Seperti biasa, mereka saling menetralkan diri. Hanshui masih tidak berani membuka matanya, dia menunggu Huayi memakai pakaiannya terlebih dahulu. tapi, selang beberapa menit, terdengar suara berat dari tempat Huayi. Hanshui terkejut, membuka mata dan melihat Huayi kembali terjatuh terbaring. Dia kembali tak sadarkan diri untuk yang kedua kalinya.

Untuk beberapa detik, Hanshui tidak tahu harus melakukan apa? Tapi, sesudahnya, dia kembali menutup matanya, menarik kain pembatas untuk menutupi tubuh Huayi. Setelah itu, menutupnya kembali dengan selimut.

"Hehh, syukurlah." Desah Hanshui lega lalu membuka tirai dan melihat Shù yang juga sedang melihatnya. "Apa yang kau lihat? Pergilah ke ruang sebelah!" Hanshui mengusir Shù untuk pergi dari sana.

Shù tidak bersuara, dia hanya beranjak dari tempatnya dan pindah ke ruang duduk di kamar itu.

Hanshui melirik pada Huayi. Dia hanya melihat bagian kepalanya saja, menatapnya penuh rindu lalu memakai pakaiannya dan keluar, mencari seseorang untuk membantu Huayi berpakaian.

Matahari sudah muncul bersinar dengan terang, menghangatkan dunia. Perlahan, Huayi mulai sadar. Dia bergumam, menggerakkan kepalanya, tangannya dan merentangkan tubuhnya seolah dia baru saja terbangun dari tidur panjangnya.

Huayi perlahan membuka matanya, menggosoknya dengan tangannya, bangun lalu duduk. Kemudian merenggangkan kepala dan tubuhnya sekali lagi. Mulai melihat tempatnya saat ini, memperhatikan sekeliling dan ... .

Huayi : aaaaa ... Hanshui!! (Berteriak sangat keras)

Huayi terkejut dan takut melihat mahluk kecil putih hitam berkepala bulat dengan sehelai daun di atasnya. Mahluk apa itu? Siluman apa itu?

Hanshui dengan cepat masuk ke dalam kamar dan tidak melihat keanehan di sana, tidak ada apa-apa. Hanya Huayi yang terbangun dan duduk di tempat tidur memeluk selimut. Apa yang membuat Huayi berteriak sekeras itu?

Hanshui : Huayi, ada apa denganmu?

Huayi : Hanshui! Singkirkan mahluk itu! Jauhkan dia dariku! Cepat!!

Hanshui : huhh!!?

Hanshui merasa heran, hanya ada Shù di sana. Mahluk lain mana yang Huayi maksud?

Huayi : itu, itu ... jauhkan mahluk itu dariku! Apa kau tidak melihatnya!? (Menunjuk ke arah Shù)

Hanshui : Hu-Huayi ... k-kau, tidak mengenalnya?

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang