65. Mengulang Kembali

9 3 1
                                    

Masih di dunia langit. Ada dunia lain yang bertahta di sana. Jauh sebelumnya, sang penguasa hidup dalam pengasingan, hidup dalam kegelapan, menanti masa untuk bangkit dan bergerak tanpa suara. Dunia itu adalah ... dunia kegelapan.

"Ketua, aura dewa sudah muncul di permukaan, juga energi lainnya ... ." Seseorang datang melapor pada pemimpinnya.

"Eehm, men-naarik ... cih, akhirnya kita menemukannya ... ." Sang ketua memberi respon. "Cepat! Kirim pasukan! Dan sampaikan pada utusan kita di sana, jangan sampai mereka kehilangan jejaknya!" Sang ketua memberi perintah.

"Ketua, bagaimana dengan dewa ... ?" Tanya sang anak buah.

"Heh, kerjakan saja tugasmu!" Ketua berkata dengan ketus.

"Baik!" Jawabnya.

~~~

Kembali pada dunia manusia ... Ruyi Lou adalah tempat yang benar-benar tidak akan pernah bisa dilupakan oleh sepasang muda-mudi itu. Di dalam kamar, mereka masih berpelukan dengan eratnya, menikmati rasa hangatnya hati yang terjalin menyatu. Belum ada tanda-tanda dari mereka untuk bersuara, hingga akhirnya, dia memulainya.

Hanshui : hhh, Huayi ... . (Suaranya begitu lembut)

Huayi : ehm ... ?

Hanshui : kau ... masih ... . (Ragu dan malu-malu)

Huayi : ehm? Apa? (Bertanya dengan ringan)

Hanshui : apa ... massiih ... sakit? (Bertanya ambigu)

Huayi : huhh!? (Mengangkat kepala, menoleh pada Hanshui)

Mata mereka beradu dan saling memandang. Hanshui berkedip dan menutup mulutnya, malu. Huayi berkedip dan menggigit bibirnya, tersipu. Kemudian mereka saling memalingkan wajah untuk menghindar.

Hanshui : emp, ehh ... eheh, maksudku ... apa aku menyakitimu? Aku ... . (Merasa malu untuk bertanya)

Hanshui tidak tahu bagaimana membicarakannya, diapun memikirkan cara lain.

Huayi sedikit mengerti pertanyaan Hanshui. Dia hanya malu untuk menjawabnya. Bagaimana mengatakannya?

Hanshui : Huayi ... bagaimana keadaanmu? Kau, baik-baik saja?

Huayi : emm ... .

Hanshui : ahh, syukurlah ... . (Lega)

Huayi : Hanshui ... . (Tiba-tiba bersuara)

Hanshui : ah!? I-Iya? Ada apa? (Merespon dengan cepat)

Huayi : sinar itu ... .

Hanshui : ooh, itu ... itu adalah penyatuan dua energi. Kita, sudah berhasil menyatukannya ... .

Huayi : maksudmu, energimu dan energiku? Energi kita berdua? Begitukah? Kultivasi kita berhasil?

Hanshui : mmm, tidak juga ... .

HY : hahh!? Maksudmu? (Tidak mengerti)

"Huuft, hehh ... ." Hanshui mengatur nafasnya. Bagaimana dia akan menjelaskannya? Huayi tidak tahu kalau dia adalah titisan dewa. Huayi juga tidak tahu asal usul giok itu yang sebenarnya, juga kisah di balik giok itu. Bagaimana ini?

"Hanshui, apa maksudmu? Apa kita gagal dengan kultivasi itu?" Huayi tiba-tiba mengangkat tubuhnya, berbalik dan menghadap pada Hanshui. Dia lupa dengan situasi dan kondisinya, juga keadaannya saat ini.

Hanshui terkesiap. Dia terkejut dengan pergerakkan Huayi yang tiba-tiba, terlebih dengan posisi Huayi saat ini yang menghadap ke arahnya dengan mencondongkan tubuh atasnya ke depan Hanshui, bahkan kain itu sedikit menurun dan memperlihatkan bagian atas tubuhnya. Itu adalah pemandangan yang berhasil membuat Hanshui menahan nafas dan menelan salivanya.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang