Waktu berlalu ... Hanshui dan Xiaolu tiba di kuil perbatasan Negeri Bunga. Tidak ada penghuni di sana, terlihat sepi. Akhirnya mereka memutuskan untuk segera masuk tanpa ragu. Setelah melewatinya, semakin dalam, tiba-tiba terdengar suara seperti lonceng tanda bahaya. Apa itu? Apa mereka masuk dalam perangkap? Tapi di mana semua orang? Suara lonceng berhenti ... tidak ada apa-apa.
Xiaolu : Pangeran, bagaimana ini? Apa yang terjadi sebenarnya? (waspada dengan sekeliling)
Hanshui : hehh, tenanglah! Ini hanya lonceng peringatan. Tuan rumah sudah mendeteksi kedatangan kita. Tetap tenang, jangan gegabah!
Xiaolu : eh, Baiklah.
Hanshui : tetap waspada!
Xiaolu : baik.
~~~~~
Sepi, tenang, tak ada hembusan angin, tak ada suara fauna, begitu lengang ... seperti pertanda buruk.
Xiaolu : Pangeran ... tempat ini ... . (Berbisik)
Hanshui : sst ... jangan memanggilku Pangeran! Ingat, kita tidak tahu hutan apa ini. (Hanshui tetap waspada)
Dari kejauhan, ada sepasang mata tajam yang memperhatikan gerak-gerik mereka. Sikap siaga yang siap untuk menyerang kapan saja.
Pada saat kaki mereka perlahan melewati akar-akar pohon di tanah, perlahan itu pula akar-akar itu bergerak mengikuti. Menanti waktu dan perintah yang akan datang dari pemilik hutan. Hitungan 10 langkah.
Xiaolu : aaaa! Tuan, hati-hati! (Xiaolu tersigap)
Hanshui : hehh, Xiaoluu! (terkejut melihat ke atas)
Tiba-tiba, ada yang mengikat kaki Xiaolu dan menariknya ke atas. Saat ini posisinya sedang tergantung di atas pohon, mencari cara untuk turun.
Hanshui : kau baik-baik saja? Apa yang kau lihat? (Bertanya dari bawah)
Xiaolu : Tuan, hati-hati! Hutan ini berbahaya, sepertinya pohon-pohon di sini hidup. (Menunjuk arah pada akar dan ranting yang berserakan di tanah.
Hanshui : uh, aku mengerti. (Hanshui melihat sekitarnya)
Mata yang bersembunyi makin menyipitkan kelopaknya, dia merasa sepertinya harus memperingatkan mereka sekali lagi.
Xiaolu : Tuan! Di belakangmu!
Hanshui : hah? Ap- (dengan sigap menghindar)
Dahan panjang tiba-tiba bergerak dan langsung menyerang Hanshui dari belakang. Akar kuat yang keluar dari dalam tanah juga ikut menyerang. Kali ini lebih banyak. Hanshui bergerak cepat untuk menghindari semuanya. Xiaolu yang masih tergantung, masih memikirkan cara agar bisa terlepas dari pohon itu.
Sekitar 5 menit pergerakan Hanshui, akhirnya terdengar suara tebasan pedang yang menyebabkan berserakannya potongan-potongan dahan di tanah. Itu, seperti sedang mengumpulkan batang kayu saja, jumlah nya terlalu banyak. Terakhir, Hanshui menebas ranting yang menahan Xiaolu.
Xiaolu : hh ... terima kasih, Tuan.
Hanshui : hem ... apa kau melihat sesuatu di atas sana?
Xiaolu : hanya tanaman, tidak ada yg lain. (Xiaolu merasa heran)
Seketika Hanshui mendengar ada pergerakan dan kembali siaga.
Hanshui : siapa di sana? Keluar! Aku tahu kau ada di sana! Keluarlah! (bentaknya)
Xiaolu : Tuan ...
Wuusshhh ... tiba-tiba angin berhembus, dedaunan berterbangan. Keluarlah sang pemilik menyambut tamu yang tak diundangnya. Bagaikan dewi yang turun dari langit, berbaju putih, menyilaukan dan sangat mengagumkan.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasíaHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...