Malam semakin larut. Hanshui memutuskan untuk menghentikan rombongan keretanya. Beristirahat sejenak, melupakan kesulitannya sejenak, tidak ingin memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Huayi sudah tertidur sejak lama dalam pelukan Hanshui, hangat dan nyaman.
Hanshui memeluknya dari belakang, merengkuhnya, menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya, menciumi lehernya, mengecupnya dan sesekali membelainya juga sedikit meremas tubuhnya. Apa yang ingin Hanshui lakukan?
Huayi yang terlelap tiba-tiba merasa gelisah. Dia melenguhkan tubuhnya dan mendesah, merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya. Apa yang terjadi?
"Aaahhh ... emmhh ... ." Suara desahan Huayi terdengar di telinga Hanshui.
Hanshui tersenyum. Dia merasa senang. Dia menikmatinya, bahkan semakin gencar mengerahkan kedua tangannya untuk menggoda Huayi, mengganggu tidurnya lalu berbisik. "Huayii ... ." Bisiknya lembut di telinga Huayi.
Huayi belum sepenuhnya terbangun. Dia belum membuka matanya. Dia bergerak dengan gelisah, tidak tenang. Siapa yang berani mengganggu tidurnya?
"Huayii ... ." Hanshui kembali berbisik di telinga Huayi. Memanggilnya seraya menciumi telinganya.
Setelah mencoba berbagai cara, akhirnya Hanshui berhasil membangunkan Huayi hingga terjaga. Huayi terbangun dan membuka mata, dia terkejut.
"Aahhh, Hanshui ... apa yang ... kau lakukan? Euhh ... ." Huayi berkata seraya mendesah.
Hanshui : Huayi, aku merindukanmu. Aku menginginkanmu ... . (Bisiknya)
Huayi : Hanshui, aku lelah ... kumohon ... jangan menggangguku, aku ingin istirahat ... .
Hanshui : tapii ... .
Huayi : kita berada di kereta ... aku tidak mau ... .
"Emph ... ." Hanshui menahan dirinya. Mengingat dan melihat sekitarnya, mereka memang sedang berada di dalam kereta, dalam perjalanan, Hanshui menyadari itu. "Huayii, apa aku boleh? Sedikiit saja ... sebentar saja ... boleeh, yaa ... ." Hanshui memohon seperti anak kecil yang sedang merajuk.
Huayi : tiidaak!
Hanshui tiba-tiba menjadi sedih dan kecewa. Apa yang terjadi padanya? Kenapa tiba-tiba berubah menjadi seperti seorang pria yang sudah ditolak oleh kekasihnya? Ini aneh sekali, bukan?
Huayi kembali memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Dia ingin kembali terlelap, tapi ... pergerakan tangan Hanshui benar-benar sudah mengganggunya. Pikirannyapun berubah menjadi kacau.
Hanshui sepertinya tidak perduli. Dia tidak menghiraukan larangan Huayi, bahkan tangannya tetap terus bergerilya, membuat Huayi tak berdaya.
"Aahhh, hemhhh ... ." Desahan Huayipun kembali terdengar di telinga Hanshui. "Han-shui, hen-tii-kaan ... ." Huayi berkata dengan susah payah.
"Huayi, aku tidak bisa. Aku tidak bisa mengendalikan tanganku. Mereka ingin ... mereka menginginkanmu ... ." Hanshui bicara tidak karuan, asal bicara.
"Han-shui ... kau ... ." Huayi tidak meneruskan kata-katanya. Dia segera berbalik menghadap Hanshui lalu tanpa diduga, dia mengambil wajah Hanshui, menariknya lalu menciumnya dengan penuh semangat hingga membuat Hanshui terdiam.
Hanshui yang terlena tidak akan mengira apa yang akan Huayi lakukan padanya karena setelahnya ... . "Aaww ... ." Hanshui merintih saat Huayi menggigit bibirnya hingga berdarah. "Huayii, kauu ... kau kejam sekali!" Hanshui berkata seraya terengah. Wajahnya terlihat begitu iba. Kenapa Huayi tega sekali?
Huayi menampakkan wajah garangnya. "Itu balasan untukmu." Huayi berkata datar. Walaupun dia tahu kalau Hanshui menginginkannya, tapi bukan seperti itu caranya. Huayi tidak suka orang lain mengganggu tidurnya.
"Huayi, kauu ... ." Hanshui merasa ragu, apakah Huayi benar-benar mencintainya atau tidak?
Huayi kembali berbalik. Dia membalikkan tubuhnya, membelakangi Hanshui lalu berkata. "Tidurlah! Kita harus melanjutkan perjalanan besok." Ucapnya seraya memejamkan mata.
Hanshui mengusap bibirnya, membasahinya, berusaha menenangkan diri dan kembali memeluk Huayi. "Huayi, aku ingin bertanya ... ." Ucapnya kemudian.
Tidak ada jawaban dari Huayi, begitu sunyi.
"Huayi, apa kau sungguh mencintaiku? Apakah benar? Katakan kalau kau mencintaiku! Aku ingin mendengarnya, Huayi ... ." Hanshui berkata setengah berbisik.
Huayi tetap diam. Dia tidak bersuara, tetap hening.
"Huayi, kumohon ... yakinkan aku! Aku ingin percaya, buktikan kalau kau mencintaiku, Huayi ... ." Hanshui benar-benar memelaskan suaranya.
Huayi berputar-putar dalam fikirannya. Dia tidak habis fikir, apa Hanshui tidak merasa lelah sedikitpun? Atau apakah Hanshui tidak merasa hancur pada tubuhnya? Huayi bahkan tidak bersemangat melakukannya. Dia benar-benar ingin tidur. Dia benar-benar lelah, hancur lebur.
"Huaa-yii ... kumohon, jawab aakuu ... ." Hanshui memelas.
Huayi masih bertahan, dia tetap diam, tidak ingin bersuara.
"Yi'er, kenapa kau tidak menjawabku? Yi'er ... Xiaohua ... xiaohuahua ... ." Hanshui putus asa.
Huayi benar-benar merasa terganggu. Apalagi setelah mendengar panggilan itu. Dia menggertakkan giginya dengan kesal kemudian berbalik.
Hanshui terkesiap, dia terkejut melihat wajah Huayi yang sangar. Dia tiba-tiba merasa takut. "Hu-Hua-Huayii ... ." Hanshui terbata.
"Kau ingin tahu!?" Huayi berkata dengan dingin. "setelah itu, apa kau akan berhenti menggangguku!?" Suaranya terdengar begitu dalam.
"Ep, hem ... ." Hanshui menahan nafasnya.
"Pangeran Air, Hanshui. Dengarkan aku baik-baik! Aku sudah mulai jatuh cinta padamu. Aku sudah memberikan hatiku padamu, juga sudah menyerahkan diriku padamu. Aku hanya lelah, tubuhku hancur. Aku hanya ingin tidur dengan tenang. Apa kau mengerti!? Jadi, berhentilah menggangguku! Jangan membuatku kembali membencimu!" Huayi berkata dengan jelas dan tegas.
Hanshui mendengarkan kata-katanya dan melihat tatapannya lalu menarik nafasnya dalam-dalam, dia menahan emosinya. Kenapa terasa begitu sesak. "Ehh!" Hanya itu yang terucap. Hanshui seperti kembali ke masa lalu. Dia ingat, saat pertama kali mereka bertemu. Huayi sangat garang, tatapan yang menakutkan itu kembali terpancar. Akhirnya Hanshui memalingkan wajahnya, tidak ingin melihatnya.
Huayi kembali tenang. Melihat tidak ada pergerakan dari Hanshui juga tidak ada lagi pertanyaan. Akhirnya dia sekali lagi membalikkan tubuhnya, mencoba untuk kembali memejamkan mata dan tidur.
Hanshui menoleh, melihat punggung Huayi. Apa dia benar-benar sudah menyakitinya? Lalu apa tadi katanya? Tubuhnya hancur? Ini ... apa dia sekasar itu? Apakah dia seperti hewan buas yang mencabik-cabik mangsanya? "Huayi, maafkan aku." Ucapnya dalam hati.
Hanshui ingin menenangkan diri juga tidak ingin lagi mengganggu Huayi. Akhirnya Hanshui memutuskan untuk keluar dari keretanya, berharap angin malam bisa menjernihkan fikirannya. Tapi, dia tidak sadar. Ternyata ada beberapa pasang mata yang sedang memantaunya, mengamatinya, mengincarnya.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...