135. LongHan & A'Shù 1

8 2 0
                                    

... Sebelumnya ...

"Tuan, semua sudah siap." Ucap Xiaotian melaporkan tugasnya.

"Emm, bagaimana dengan dia?" Tanya Hanshui dengan datar dan menghentikan aksinya.

"Dia ... sepertinya sudah bersiap untuk tampil." Jawab Xiaotian kemudian.

"Kalau begitu, kau tahu apa yang harus kau lakukan!" Suara Hanshui menjadi dingin.

"Ya, baiklah! Hamba mengerti." Jawabnya yang kemudian diiringi dengan kepergiannya

Setelah Xiaotian pergi, Hanshui kembali fokus dan menggerakkan tangannya ke atas. Memanggil air lautan untuk membuat sebuah pertunjukkan.

Hanshui akan sedikit membuat manusia-manusia itu terbuai kagum dengan kekuatannya. Tapi, itu juga bisa dijadikan sebagai peringatan untuk musuh-musuhnya. "Huh! Dewa Kegelapan ... aku, Longhan ... sudah kembali!" Suaranya terdengar dalam dan dingin.

~~~~~

Huayi : eh, ada apa ini? Apa yang terjadi?

Huayi membuka pintu dan menyadari ada sesuatu yang menghalanginya, seperti pembatas tak terlihat. Huayi teringat sesuatu. "Apa ini? Siapa yang melakukan ini? Dewi ... ." Huayi berteriak memanggil Dewi Bunga.

"Salam nona ... ." Tiba-tiba datang dua pelayan memberi hormat.

"Kalian, apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa melangkah keluar pintu?" Tanya Huayi.

"Maaf nona ... tuan sudah berpesan kepada kami untuk menjaga Nona di sini. Apakah ada sesuatu yang Nona butuhkan?" Tanya salah satu pelayan wanita.

Huayi : tuan? Dewi Bunga?

"Putra Mahkota sudah memberi perintah, Nona tidak diizinkan untuk keluar dari paviliun." Jawab pelayan yang satu lagi.

Huayi : apa!? Pu-Putra Mahkota? Si ... ."

"Nona, tinggallah di dalam. Kami akan berjaga di sini." Sanggah salah satu pelayan wanita.

"Apa katamu? Tinggal? Huh, ada yang harus kulakukan. Cepat keluarkan aku dari sini!" Perintah Huayi.

Kedua pelayan itu hanya bisa menunduk. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa, termasuk membuka pembatas.

Huayi : kalian! Cepat lakukan sesuatu! Keluarkan aku! Panggil tuan kalian kemari! (Suara Huayi menjadi tinggi dan ganas)

"Huayi, kecilkan suaramu!" Tiba-tiba Xiaotian muncul di depan pintu.

Huayi : kau! Di mana tuanmu!? (Tanyanya ketus)

Xiaotian : Huayi, kau bisa sakit nanti. Tidak perlu berteriak. Lagi pula tidak akan ada yang mendengarmu. (Xiaotian menjelaskan)

Huayi : apa maksudmu!?

Xiaotian : hehh, tuan tidak mengizinkanmu untuk meninggalkan paviliun. Tuan juga tidak akan pernah membiarkanmu menari untuk orang lain. Huayi, Mengertilah! Menurutlah! Masuklah ke dalam! (Bicara dengan sopan)

Huayi : apa? Kau! Xiaotian, apa kau masih menganggapku sebagai teman? Bantu aku keluar dari sini! Aku harus keluar ... . (Huayi sedikit putus asa)

Xiaotian : Huayi, aku tidak bisa. (Jawabnya pelan)

"Bragh!" Huayi membanting pintu lalu masuk ke dalam dengan kesal. "Longhan! Kau dewa tua, dewa mesum, dewa pemaksa, dewa menyebalkan, keluar kau! Tunjukan dirimu! Berani sekali kau menghalangiku! Long ... han ... ." Huayi berteriak meluapkan kekesalannya. Dia tidak habis fikir, sebelumnya Longhan pernah datang saat tidak diminta, tapi sekarang dia tidak datang saat diminta. Tidak bisa dimengerti.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang