60. Penyatuan Hati

16 3 2
                                    

Dalam keheningan ... senyum Hanshui mengembang saat melihat Huayi yang terlelap dalam tidurnya.

Setelah kembali dari penginapan paman Shuili ... Hanshui tiba-tiba merasa rindu dan ingin segera menemui Huayi. Tapi, dia tidak tahu kalau huayi kelelahan setelah menggunakan kekuatannya untuk bertemu dengan Ronghua.

Hanshui berjalan mendekati Huayi kemudian duduk di sampingnya. Dia memandangnya dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya.

Tanpa sadar, Hanshui mengangkat tangan untuk menyentuhnya, mengambil helaian rambut yang mengganggu wajahnya. Membelai pipi Huayi lalu menangkupnya. Apa yang Hanshui fikirkan?

Senyuman yang mengembang itu perlahan memudar seiring dengan ingatannya yang muncul tiba-tiba. Tentang ucapan Ratu Huayue, ucapan tetua, juga kata-kata Huayi sebelumnya. Terlihat kerutan di dahinya. Alisnya nampak menyatu. bagaimana dia mengartikan semuanya?

"Ingat! Kau harus menahan dirimu! Kau tidak boleh menyentuh Huayi selama kultivasi dan pembangkitan giok itu. Giok bunga adalah benda suci milik leluhur kami, Huayi harus tetap dalam keadaan suci agar bisa membangkitkan kekuatan giok itu. Kau mengerti!" Itulah peringatan yang Ratu Huayue berikan pada Hanshui di hari pernikahannya. "Jika kau melanggarnya, maka Huayi akan terluka dan kekuatan giok itu akan berbalik menghancurkan tubuhnya. Apa kau mengerti, Hanshui!?" Ratu Huayue kembali menegaskan.

"Kau adalah titisan Dewa Naga Longhan! Tugasmu adalah mengaktifkan kembali kekuatanmu." Itu adalah kata-kata tetua malam itu. Tetua juga mengatakan bahwa giok bunga putih itu sebenarnya adalah miliknya. Dia yang menciptakannya dengan menghabiskan setengah dari energinya. Dia akan menghadiahkan giok itu pada wanitanya kelak. Tapi, kenapa Hanshui tidak mengingatnya, dia tidak merasa pernah membuatnya. Apakah dia tidak memiliki ingatan Longhan?

"Hanshui, giok itu tidak akan menyakiti Huayi, jika saja hati kalian terhubung. Kau harus pastikan kalau di hatinya ada dirimu agar Huayi bisa sepenuhnya menerima dan bersatu denganmu juga kekuatanmu. Setelah kalian menyatu, maka Huayi tidak akan hancur." Tetua kembali menjelaskan pada Hanshui malam itu.

Hanshui berfikir keras. Kenapa penjelasan mereka begitu berbeda. Hanshui ragu sejenak, lalu tiba-tiba kembali teringat dengan kata-kata lainnya. Ucapan Huayi yang membuatnya kembali memunculkan senyumannya. "Hanshui, aku ingin memberitahumu sesuatu. Hanshui, sepertinya, aku mulai jatuh cinta padamu. Aku jatuh cinta padamu berkali-kali. Aku juga akan mati hanya untukmu berkali-kali. Kita akan selalu bertemu kembali." Itulah yang Huayi katakan padanya. Itu artinya, Huayi sudah menerimanya. Huayi sudah memiliki Hanshui di hatinya. Huayi hanya akan hidup untuknya. Tapi, benarkah?

"Hah, heh heh ... bagaimana ini? Huayi, menurutmu apa yang harus kulakukan? Siapa yang harus kupercaya? Ratu mengatakan kalau kau harus tetap dalam keadaan suci agar kekuatan giok itu bisa bangkit. Tapi tetua mengatakan kalau hati kita harus terhubung dan bersatu agar kekuatan giok itu bisa bangkit." Hanshui terlihat aneh, dia berkata dan bertanya pada dirinya sendiri atau pada Huayi yang sedang terlelap? "Aku hanya perlu memastikan hal ini besok. Yaa ... paman akan menjelaskannya padaku, besok." Ucapnya kemudian.

Setelah itu, Hanshui melepas pakaiannya dan berbaring di samping Huayi. Dia memandang Huayi sejenak lalu memejamkan mata, ikut terlelap.

Malam itu, mereka mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka. Melupakan kegundahan yang terjadi sebelumnya. Setidaknya, mereka tertidur dalam keadaan tersenyum.

~~~

Dié : Tuan, mereka akan menemui Pangeran Air. Akankah dewi itu ... ehh, apakah dia juga ada di sana? (Tanya Dié pada Hongmei)

Hongmei : kita akan mengetahuinya besok. Ayo pergi!

Dié : baik!

~~~

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang