92. Keributan Dewa-Dewi

4 2 0
                                    

Memasuki istana api di malam hari, semua tamu istana dipersilakan untuk menempati beberapa paviliun yang telah dipersiapkan untuk beristirahat.

Shuili duduk di meja tehnya, didampingi oleh Xujia dan Xiaolu yang berdiri bersandar di dinding dengan memeluk pedang. Mereka semua menunduk, sibuk dengan fikiran masing-masing. Belum ada berita tentang Hanshui lalu bagaimana jika hari esok tiba?

Di tengah keheningan mereka, tiba-tiba tetua muncul. Hal itu mengejutkan mereka semua. Seketika Shuili berdiri tegak dengan ekspresi yang beragam. Menanti tetua untuk bicara.

Yingzi : ehh, ada apa dengan kalian? Apa kalian baru saja melihat hantu? (Godanya)

Shuili : Tetua, itu tidak lucu. Bagaimana dengan Hanshui? (Bertanya langsung)

Xiaolu dan Xujia menatap tetua. Tetua menatap pada mereka bertiga bergantian lalu tertawa.

Yingzi : hahahhaa ... tenanglah! Kalian tidak perlu panik. (Mencairkan suasana)

Xiaolu : Tetua, Xiaolu mohon! Beritahu kami, bagaimana kabar Pangeran Hanshui? (Memberanikan diri bertanya)

"Hhhh ... ." Tetua menghela nafas sejenak. Tidak mungkin dia mengatakan semua yang terjadi di dunia langit. "Hanshui sedang berlatih. Dia tidak boleh terganggu. Hanya itu yang bisa kukatakan!" Jelasnya.

Shuili : lalu, Putri Bunga Huayi?

"Diaa ... ." Tetua berfikir sejenak. "Eh, dia akan kembali ... ." Tetua menghentikan kata-katanya lalu kembali berkata. "Pangeran, aku ingin bicara denganmu!" Tetua berkata dengan menatap serius pada Shuili.

Xiaolu dan Xujia saling memandang. Mereka mengerti lalu segera undur diri, keluar dari kamar Shuili untuk berjaga di luar.

Shuili : Tetua, kau bisa mengatakannya!

Tetua menatap Shuili sejenak kemudian menghela nafas lalu duduk. "Ahh, Pangeran ... aku ingin mengatakan, kau jangan mencari masalah dengan wanita itu." Tetua berkata datar. "Jika bisa, jangan menyinggungnya. Dia tidak berbahaya. Dia datang hanya untuk membantu Putri Huayi." Tambahnya.

Shuili : maksud Tetua? Dia berada dipihak kita? Atau dipihak Negeri Bunga?

Yingzi : kau bisa menganggapnya begitu.

Shuili : uhh!?

Yingzi : yang jelas, dia bukan musuh. Kau mengerti?

Shuili menatap Yingzi dalam-dalam kemudian menghela nafas, dia pasrah. "Hhh, baiklah. Aku mengerti." Ucapnya.

"Kalau begitu aku pergi." Ucap tetua. "Mm, jika kau bertemu dengan Putri Huayi, anggap saja kau tidak pernah mengenalnya." Sambungnya.

Shuili : apaa!?

Yingzi : kecuali dia yang terlebih dulu mendekatimu.

Shuili : Tetua, emph ... eh ... .

Shuili belum selesai bicara tapi tetua sudah menghilang. Tetua hanya berpesan dua hal. Jangan menyinggung wanita misterius dan jangan mendekati Huayi. Ada apa inii?

~~~~~

Di paviliun lain, seorang wanita berdiri menatap langit. Tatapannya begitu dingin dan fokus. "Heh, cepat sekali ... ." Gumamnya.

Secepat kilat wanita itu menyingkir, berpindah posisi. Dia mempersilakan sesuatu yang datang dan masuk ke dalam kamarnya. "Wahh, kalian cepat sekali! Kufikir aku masih bisa bersenang-senang di sini." Ucapnya menyambut kedatangan dua wanita itu.

Hongmei : benarkah? Kau bersenang-senang? Hehe, apa yang kakak lakukan?

"Hehhmm, aku bertemu dengan seseorang yang cukup menarik." Ucapnya senang.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang