87. Penasaran

6 3 0
                                    

Sementara itu, jauh di bawah sana, di bumi ... Xiaolu sudah bertemu dengan Pangeran Shuili. Mereka sedang mendiskusikan apa yang akan terjadi nanti di Negeri Api.

Xiaolu : Pangeran, apa yang akan kita lakukan?

Shuili : tidak ada!

Xiaolu : lalu ... .

Shuili : ikuti saja arahan tetua! Tetap pada rencana awal. Kau ikuti saja aku!

Shuili bicara seraya berfikir sambil meminum tehnya. Walau dia terlihat tenang, tapi sebenarnya tidak sesuai dengan hati dan fikirannya yang masih tertuju pada keponakannya, Hanshui.

Xiaolu : baiklah ... . (Pasrah)

Shuili : Xiaolu ... apa kau yakin, tetua hanya memintamu bergabung denganku? Apa kau melupakan sesuatu?

Xiaolu : Pangeran, maksud anda?

Shuili : apa yang terjadi sebelum kau tertidur? Di mana Hanshui? Lalu Putri Bunga?

Xiaolu : hh, mereka ... sedang berada di dalam kereta. Aku tidak melihat ada yang aneh. Mereka baik-baik saja. Hanya saja, entah kenapa aku merasa sangat mengantuk dan tertidur begitu saja. Setelah itu, tiba-tiba tetua membangunkanku ... . (Menghentikan kata-katanya seolah berfikir)

Shuili : ada apa!?

Xiaolu : ada seseorang di sana, seorang wanita ... .

Shuili : siapa? (Bertanya dengan cepat)

Xiaolu : aku tidak mengenalnya. Tapi tetua membawanya pada Jendral Cheng kemudian menyuruh mereka pergi terlebih dahulu dan akhirnya kami pergi secara terpisah. Aku seorang diri menemui anda dan mereka bersama dengan pasukan Jendral Cheng.

Shuili : kau tidak curiga sama sekali? Kau bahkan tidak melihat Hanshui! Kau meninggalkan mereka berdua di dalam kereta, bersama dengan tetua? Begitu?

Xiaolu : begitu yang kuingat.

Shuili : kau ini aneh sekali! Kau yakin jika dia adalah tetua!? Jika terjadi kesalahan, kepalamu akan menjadi taruhannya, kau mengerti!?

Xiaolu : Pangeran! Xiaolu bodoh! Xiaolu pantas mati!

Shuili : yang benar saja!!

Di saat Xiaolu mengakui kesalahan yang membuat shuili geram, tiba-tiba tetua muncul di hadapan mereka. "Eehh ... ." Mereka terkejut bersamaan. "Tetua!" Seru mereka bersamaan.

Yingzi : kalian tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Lanjutkan saja tugas kalian!

Shuili : Tetua, di mana Hanshui?

"Dia sudah aman!" Tetua menjawab dengan singkat lalu berkata pada Xiaolu. "Di mana kipas milik Hanshui?" Bertanya dan meminta kipas yang sempat Hanshui titipkan pada Xiaolu hanya karena Huayi tidak suka melihat benda itu.

"Ohh, i-ini ... ." Xiaolu memberikan kipas itu pada tetua. "Tetua, kipas ini ... jangan sampai Putri Huayi melihatnya." Xiaolu berusaha mengingatkan tetua agar tidak terjadi masalah nantinya.

Yingzi : heh, hehe ... apa yang kau takutkan?

Xiaolu : emp, aku ... eh, tidak ... . (Tertunduk malu)

Yingzi : untuk saat ini, Hanshui akan aman bersamaku. Kalian tidak perlu khawatir. Ingat, jangan sampai ada yang curiga.

Shuili : Tetua, lalu bagaimana dengan wanita itu?

Shuili tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Kalau Hanshui aman bersama dengan tetua lalu bagaimana dengan Huayi?

Yingzi : itu ... tidak ada hubungannya dengan kalian. Biarkan saja! Jika saatnya tiba, Hanshui akan kembali.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang