113. Dunia langit

5 3 0
                                    

Saat ini, dunia langit mengalami sesuatu yang benar-benar menggemparkan. Setelah apa yang terjadi di bumi, para penghuni langit tidaklah bodoh untuk tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Mereka tidak mungkin tidak tahu suara dan kekuatan apa yang baru saja terdengar di penjuru langit. Banyak dewa yang berdatangan ke istana Longlan. Banyak juga yang masih mempertanyakan dan diam di tempat.

"Dewa Shenren, kau dengar itu? Apa kau mendengarnya?" Dewa Bintang mendatangi Shenren di istananya.

"Em, aa-apa?" Shenren terkejut lalu terbata.

"Suara itu ... suara auman itu!" Dewa Bintang menegaskan.

"Ituu ... kaau ... ." Shenrenpun sama terkejutnya tapi dia mengingat sesuatu.

"Kau Dewa Nasib! Apa yang terjadi di dunia manusia? Kenapa suara auman Dewa Naga terdengar di sana?" Tanya Dewa Bintang tidak mengerti.

"Akuu ... aku juga tidak mengerti." Ucap Shenren.

"Apa!? Bagaimana bisa!?" Sentak Dewa Bintang.

"Ah, lebih baik kita menemui Dewa Naga, cepat!" Shenren tidak menjawab. Dia hanya meminta dan mengajak Dewa Bintang pergi bersama.

Setibanya mereka di istana langit milik Longlan, para dewa tinggi lainnya sudah berkumpul di aula dan menunggu kedatangan Longlan.

Shenren disambut dengan rangkaian pertanyaan serupa perihal auman naga yang terdengar di dunia manusia dan lihatlah bagaimana Shenren dengan begitu malunya mengatakan bahwa diapun tidak tahu menahu tentang hal itu. Dia tidak berani bicara.

"Dewa Shenren, akhirnya kau datang." Ucap Dewa Petir. "Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanyanya tergesa.

"Iya, apa yang terjadi? Kenapa suara itu berasal dari dunia manusia?" Tanya Dewa Matahari yang ikut menanggapi.

"Aaiihh ... ." Shenren hanya bisa menggelengkan kepalanya, tidak bisa menjawabnya. Lebih tepatnya, tidak ingin menjawabnya. Dia sudah cukup dikejutkan dengan kemunculan Dewa Naga di bumi lalu sekarang mendengar aumannya. Dia tidak ingin mendahului Dewa Longlan. Lebih baik diam saja.

Di saat para dewa masih mempertanyakan keanehan itu dan terus menyudutkan shenren, Dewa Longlan tiba-tiba muncul di singgasananya dan merekapun terdiam melihat punggung Dewa Longlan yang kokoh.

Di saat suasana menjadi tenang, Longlan perlahan berbalik badan, menghadap pada dewa dan dewi lainnya. Dia menatap mereka satu persatu kemudian bertanya. "Di mana Dewa Bunga dan Dewi Angin?" Suaranya begitu dalam.

"Aku di sini!" Ucap Baihua yang tiba-tiba muncul.

"Fengbai di sini! Salam Dewa Naga ... ." Ucap Dewi Angin yang juga muncul seketika dalam sekejap.

Melihat kepada semua yang berkumpul di istananya, Longlan menghela nafas panjang. Dia menampakkan aura dan wajah dinginnya lalu berkata. "Hari ini ... aku ingin menyampaikan suatu kabar untuk kalian semua para dewa dan dewi juga berbagai peri lima alam di dunia langit." Ucapnya lantang.

Longlan memberi jeda pada kata-katanya, menatap kembali kepada semua yang hadir sebelum kembali mengatakan. "Hari ini ... kita akan menyambut kelahiran kembali Putra Mahkota, Pangeran Long-Han." Ucapnya dengan tegas menekankan pada nama putranya.

"Apa!?" Semua yang hadir menampakkan keterkejutannya dengan tidak percaya. Benarkah apa yang Dewa Longlan katakan? Apa mereka tidak salah mendengarnya?

Dari semua dewa-dewi yang hadir, terdapat beberapa dewa-dewi yang tidak begitu tampak terkejut. Mereka adalah Dewa Bunga Baihua dan Dewa Nasib Shenren juga Dewi Angin Fengbai.

"Sekali lagi kusampaikan! Putra Mahkota, Pangeran Longhan ... akan kembali!" Longlan kembali menegaskan.

Banyak diantara para dewa yang benar-benar terkejut dan ada juga sebagian yang menunjukkan rasa haru nya. Jika Dewa Longhan kembali, itu artinya ... penerus kerajaan langit akan kembali. Kerajaan langit, dunia langit akan kembali bersinar. Sungguh kabar yang menggembirakan.

(Bersambung)
_________________________________________
Note (Para Tokoh) :
1. 慎任 ShenRen : Dewa Nasib
2. 司命 SiMing : Dewa Bintang
3. 闪雷 ShanDian : Dewa Petir
4. 风白 FengBai : Dewi Angin
5. 阳日 YangRi : Dewa Matahari

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang