103. Kunjungan Tak Terduga

5 2 0
                                    

Hanshui : aapa maksudmu!? (Suara Hanshui begitu dalam dan dingin)

Xiaotian : mungkin ini tidak seperti apa yang Anda fikirkan.

Hanshui : APA YANG KUFIKIRKAN!!? (Bentaknya seraya menatap Xiaotian dengan tajam)

Shuili : Hanshui, tunggu ... .

Shuili berusaha untuk tetap tenang dan ingin menenangkan situasi, lalu bertanya pada Xiaotian. "Apa lagi yang kau dengar?" Menoleh pada Xiaotian dan bertanya.

Dengan wajah datarnya Xiaotian mengatakan. "Mereka memintanya untuk segera beristirahat agar tidak melukai rahimnya."

Tiba-tiba, bersamaan dengan berakhirnya jawaban yang Xiaotian berikan, maka saat itu pula kembali terdengar suara hentakan meja dan sambaran petir yang bersahutan menjadi satu, begitu dahsyat. Kali ini, jantung Xujia berdetak begitu kencang, dia sungguh tidak mengerti, kenapa langit begitu ingin menakutinya.

Xiaotian : Tuaann ... .

Shuili : Hanshui, tenanglah! Kau ... dan suasana langit malam ini ... apakah ... . (Shuili berusaha menyelidiki keanehannya)

Hanshui : tidak ada! (Sanggahnya dengan cepat)

Hanshui tidak perduli apa maksud dari pertanyaan Shuili. Dia hanya malas untuk menanggapinya dan hanya berkata seadanya.

Shuili kembali menatap Xiaotian karena dia ingin mencari sesuatu, tapi dia tetap tidak menemukan apapun.

"Apa yang sedang Huayi lakukan sekarang!?" Hanshui menahan diri dan kembali bertanya. "Apa dia sudah tertidur?"

Xiaotian menghela nafas panjang dan bersiap untuk menjawabnya. "Dia ... pergi untuk menemui Pangeran Api." Suaranya terdengar datar.

"Apa!?" Shuili nampak terkejut.

"Apa katamu!?" Bentak Hanshui dengan marah dan dia segera berdiri dari posisi duduknya.

Xiaolu yang melihatnya langsung bereaksi dengan sigap dan cepat berdiri dengan tegak. Bersiap menerima perintah yang akan datang tiba-tiba.

Hanshui : Xiaolu!!! Pergi!!

Xiaolu : siap!

Hanshui segera melangkah keluar dan diikuti oleh Xiaolu di belakangnya. Xiaotianpun segera menghilang.

Tersisa Shuili dan pengawalnya yang terdiam dan termenung di kamar itu. Ahh, Shuili menyadari ... dia tidak boleh ikut campur dalam masalah pernikahan keponakannya.

Shuili tiba-tiba tersenyum, dia teringat pada kata yang menyebutkan tentang 'rahim' tadi. Sejujurnya, dalam benaknya dia sangat senang mendengarnya dan ikut merasa bahagia jika saja kabar itu adalah benar adanya. Tapi kebahagiaan itu hanya bisa disimpannya untuk saat ini. Dia hanya bisa berdoa untuk keponakannya, mendoakan yang terbaik untuknya. "Hanshui ... keponakanku tersayang ... hahh ... ." Ucapnya dalam hati.

~~~~~

Huayi berjalan seorang diri, tanpa seorangpun pelayan dan tanpa pengawal. Entah dari mana keberaniannya itu muncul. Dia mendatangi istana Erhuo, tapi seorang pelayan mengatakan kalau Erhuo tidak sedang berada di istananya. Lalu di mana dia?

Huayi mendengar perbincangan para pelayan yang mengatakan bahwa Pangeran Api sedang berada di ruang meditasi para tetua Negeri Api. Lalu diapun diam-diam mendatangi tempat itu.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang