77. HanShui Marah

9 3 3
                                    

"Tetua ... ." Bisik Hanshui.

"Ahh! Siapa kau!?" Pria itu terkejut. "Jangan campuri urusanku! Urus saja urusanmu!" Sarkasnya.

"Ooh, benarkah!?" Tetua berkata tanpa membuka tudung jubahnya. "Justru kaulah yang sudah mencampuri urusanku! Pergilah sebelum aku bertindak kasar!!" Ancam tetua.

"Heh, berani sekali kau! Tunjukkan dirimu!" Pria itu tidak mau mengalah.

Tanpa bicara dan tanpa aba-aba, tetua segera bertindak. Dia melepas belenggu yang menahan tubuh Hanshui.

Pria itu berusaha menahan dan melawan tetua. Dia tidak akan semudah itu melepaskan Hanshui setelah dia berhasil mendapatkannya. "Tidak akan semudah itu!"

Pria itu menyerang tetua dengan keahlian dan kekuatannya. Setelah itu barulah dia menyadari bahwa lawannya ini bukanlah manusia biasa. Dia sama seperti dirinya. Mahluk dari dunia dewa. "Huhh, dunia langit! Kau!" Pria itu berkata seraya waspada.

"Aku tidak ingin melawanmu! Lepaskan dia dan pergilah! Aku tidak akan membuat perhitungan denganmu!" Ucap tetua.

"Tetua! Siapa pria ini!?" Hanshui bertanya tiba-tiba.

"Kalian!?" Pria itu terkejut. Ternyata mereka saling mengenal. Itu artinya, targetnya tidak salah, dia benar. "Tidak akan kubiarkan!!" Ucapnya kemudian yang lalu menyerang Hanshui.

Tetua yang menyadari langkahnyapun segera bertindak. Pria itu ingin menghancurkan Hanshui sebelum waktunya tiba untuk bangkit dan ini akan menjadi perlawanan antara dua mahluk langit itu. Pria misterius itu dan Yingzi.

Hanshui memperhatikan kedua orang itu bertarung. Begitu cepat, hampir tak terlihat. Bahkan dia tidak bisa memprediksi siapa pemenangnya. Fikiran Hanshui teralihkan pada sesuatu yang dia lihat saat ini.

Pukulan demi pukulan diberikan pada tetua. Pria itu sudah tidak lagi menyembunyikan identitasnya. Dia mengeluarkan jurusnya. Kekuatan itu, berasal dari dunia kegelapan.

"Huh!" Tetua menyunggingkan sudut bibirnya. Dia sudah menduganya. Siapa lagi yang akan menghalanginya kalau bukan orang-orang dari dunia kegelapan. "Jadi kau sudah menampakkan dirimu. Kalian benar-benar tidak bisa menerima kekalahan!" Tetua mengejeknya seraya memberikan perlawanannya.

"Tuutup mulutmu!!" Pria itu tidak terima.

Pria itu bukanlah lawan yang sebanding bagi tetua. Dia hanya ditugaskan untuk memata-matai dan menyelidiki. Bukan untuk membuka diri seperti ini.

Tetua memblokirnya dengan sangat mudah, tidak sulit sama sekali. Walau kecepatannya sama, tapi energi dan tenaga mereka berbeda.

Serangan terakhir, tetua berhasil mengikat dan menyudutkannya. "Pergilah! Kau bukanlah tandinganku!" Ucap tetua datar.

"Huh!! Aku tidak akan kalah darimu!" Ucap pria itu. Dia tiba-tiba berubah arah, ingin menyerang Hanshui, tapi ... .

Sinar ungu datang dengan tiba-tiba, begitu cepat dan berhasil menghantam pria itu hingga jatuh tersungkur ke tanah dan membuatnya memuntahkan darah segarnya. 

"Uhh!! Ituu ... ." Tetua terkejut dan terpaku, membeku di tempat.

Sekali lagi, ada sebuah kekuatan yang datang dengan kecepatan kilat menghantam segel yang membelenggu tubuh Hanshui hingga terlepas.

"Ahh!" Hanshui terbebas. Dia melihat pria itu lalu melihat sekeliling. Kemudian melihat tetua. Sepertinya Hanshui melupakan sesuatu.

"Kaaauu ... berapa banyak yang melindungimu!? Kau hanya manusia lemah! Tidak berguuna!!" Pria itu geram. Dia menepis darah yang mengalir di sudut bibirnya seraya menatap tajam pada Hanshui dan ingin menyerangnya sekali lagi.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang