63. Bersatunya 2 Hati

19 3 1
                                    

Waktu berlalu, mentaripun akan ikut berlalu. Huayi akan mengakhiri penyelidikannya untuk saat ini. Mungkin dia akan mendapatkan informasi lainnya jika sudah berada di Negeri Api.

Erhuo : em ... Putri, aku akan kembali hari ini. Apa ... kau bersedia pergi bersamaku? (Ajaknya)

Huayi : huhh? Ohh, maafkan aku Pangeran. Aku baru saja tiba, aku juga ingin menikmati tempat ini. Lagi pula, masih ada hal lain yang ingin kulakukan. Aku, mohon maaf ... .

Erhuo : oohh, begitu rupanya ... . (Sedikit kecewa)

Huayi : terima kasih atas tawaran dan kebaikanmu, Pangeran ... . (Berusaha untuk bersikap sopan)

Erhuo : ehh, tidak apa ... .

Erhuo terdiam sejenak, memikirkan hal lain. Apakah pantas untuk diucapkan? "Ehh, Putri ... karena kita adalah keluarga, kau tidak perlu sungkan padaku. Kita bisa ... eh, kau bisa memanggil namaku saja. Itu, akan terdengar sangat akrab." Erhuo mengatakannya tapi sedikit ragu apakah huayi akan meresponnya?

Huayi : huh!? Keluarga?

Erhuo : tentu saja! Hh, pamanku menikah dengan bibimu. Bukankah itu artinya, kita adalah satu keluarga sekarang? (Erhuo menjelaskan)

Huayi : ohh ... ahh, Huayi ... tidak berani. Pangeran, itu akan tidak sopan. Anda, lebih senior dariku. Bagaimana Huayi bisa memanggilmu hanya dengan nama. Itu sungguh tidak boleh. (Huayi merendah)

Erhuo : kalau begitu, kau bisa memanggilku 'kakak'! Eh, kau tentu boleh memanggilku 'kak erhuo'. Bagaimana? (Memberi ide)

Huayi : hahh!? Ehm, itu ... . (Ragu)

Erhuo : baiklah! Sudah diputuskan! Kita adalah keluarga! Kau panggil aku 'kak Erhuo' dan aku, memanggilmu 'adik Huayi'. (Menyepakati sepihak)

Huayi : uhh, Pangeran ... .

Erhuo : baiklah, aku pamit. Aku akan menunggumu di Negeri Api. Adik Huayi, sampai bertemu lagi nanti. (Ucapnya berpamitan dan Tersenyum)

Erhuo pergi meninggalkan Huayi yang termenung di sana. Dia mengambil kesepakatan secara sepihak. Huayi tidak bisa berkata lagi.

Setelah dilihat aman, Shuili dan Jendral Cheng mendekati Huayi, begitu pula dengan Shù yang berjalan dengan lucunya.

Cheng Yifei : Putri, apa Anda baik-baik saja?

Shuili : Putri Bunga, kau tidak apa-apa?

Mereka berdua datang mendekat lalu bertanya bersamaan. Mengejutkan Huayi dalam lamunannya.

Huayi : ehh, kalian!? Emp, Pangeran ... Jendral Cheng ... apa yang kalian lakukan di sini?

Shuili : katakan! Siapa dia? Apa hubungannya dengan kematian Huayan? (Bertanya secara langsung)

Huayi : uhh, Pangeran? Dari mana ... . (Melirik pada Jendral Cheng)

Shuili : aku tidak suka berbasa-basi. Apa maksudmu dia ada hubungannya dengan Huayan?

Shuili terus menanyakan tentang pria itu. Jendral Cheng hanya ikut menanti penjelasan, dia tidak berani mendesak tuannya.

Huayi : Pangeran, dia ... dia adalah Pangeran Api. Kami tidak sengaja bertemu. (Huayi menjelaskan seraya melirik pada Jendral Cheng)

Jendral Cheng tidak berani bicara. Tatapan Huayi sudah cukup menjadi tanda kalau dia tidak boleh banyak bicara.

Shuili : apa katamu? Pangeran Api? Lalu, apa yang dilakukannya di sini?

Huayi : hhh, dia hanya ... mungkin dia ingin menghibur diri, berlibur ... .

Shuili : apaa? (Berfikir)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang