Hanshui : jawab aku! Apa saja yang kau ingat!? Dan jangan coba-coba untuk menipuku!
Huayi melemas, pandangannya menjadi sayu, mulutnya gemetar. "Emp, a-akuu ... ." Huayi menelan salivanya. "Aakhh ... ." Tiba-tiba Huayi memalingkan wajahnya ke samping seraya menutup mata dengan reflek, dia terkejut. Dia tidak tahu apa yang terjadi.
Hanshui dengan cepat dan secara tiba-tiba mengangkat tangannya hingga menyebabkan robeknya pakaian Huayi, tepat di bagian atas dada Huayi. Tempat di mana tanda bunga itu berada dan itu membuat Hanshui terbelalak tak percaya. "Inii ... i-itu ... bagaimana biisaa ... ." Hanshuipun tercekat, dia hampir tidak percaya dengan penglihatannya.
Huayi yang sudah tidak merasakan apa-apa, secara perlahan membuka matanya dan melirik Hanshui yang entah sejak kapan sudah diam terpaku memandang sesuatu.
Huayi mengikuti arah pandang Hanshui lalu berteriak. "Aaakh ... ." Dengan cepat Huayi merapatkan pakaiannya. "Kauu ... Dewa, apa yang kau lakukan !?" Menatap Hanshui dengan tidak percaya.
"Huaayii ... k-kauu Huayi ... ." Hanshui mengucapkan namanya tanpa mengalihkan pandangannya dari tanda bunga itu.
"Aku memang Huayi. Sejak awal aku sudah memberitahumu, aku ini Huayi!" Bentaknya. "Kau, kau sungguh sangat tidak sopan!" Ucapnya dengan marah.
Hanshui beralih melihat ke atas, menatap mata Huayi. Dia menatapnya lekat-lekat seolah penuh dengan penyesalan dan juga kesedihan yang sangat menyakitkan. Mata redupnya seperti memohon ampun. Bibirnya bergetar seakan tak mampu bicara. Wajahnya begitu menyedihkan. "Hu-Huaa-yii ... kau Huayii. Ternyata kau Huayi ... Huayiii ... ." Hanshui dengan cepat memeluk Huayi seraya terus mengucapkan nama Huayi tanpa sadar. Dia menyebut nama itu berkali-kali dengan gemetar. Betapa besar rasa haru yang Hanshui rasakan saat ini. "Huayii ... Huaayi ... Huayi ... ." Gumamnya.
Huayi tidak bergerak, dia membeku dan hanya dapat membolak-balikkan matanya. Tatapannya kosong, dia tidak mengerti. Apa yang terjadi sebenarnya? "De-Dewa ... Andaa ... ?"
"Maafkan akuu ... Huayi, maafkan akuu ... ." Suara Hanshui terdengar sedikit serak, begitu tercekat.
"Aph ... aapa, apa maksud Anda?" Tanya Huayi tidak mengerti.
"Kau memang Huayi. Kau memiliki tanda itu, tanda milikku. Kau adalah Huayi, milikku ... ." Hanshui bicara tanpa arah, menjelaskan tanpa melepaskan pelukannya, Hanshui bahkan semakin mengeratkan pelukannya.
"Apa? Milikmu? D-Dewa, k-kaau?" Huayi berfikir sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "K-Kau, sebenarnya ... adalah ... ."
"Aku Hanshui! Hanshui!" Ucapnya dengan nada tinggi. "Kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan dewa? Apa yang terjadi padamu, huh? Lalu bagaimana tanda ini menghilang? Bagaimana tanda ini kembali? Huh? Huayii, jawab aku! Apa yang terjadi padamu? Apa yang mereka lakukan padamu? Jawab aaakuu ... ." Hanshui gemetar. Dia tiba-tiba merasa takut dengan apa yang telah terjadi pada Huayi dan bertanya tanpa henti. "Apa yang sudah terjadi padamu? Apa yang sudah mereka lakukan padamu!? Huayi, jawab aku! Kau jangan diam saja!" Hanshui melepaskannya dan menatap Huayi. Tangan dingin Hanshui beralih memeluk wajah mungil itu untuk menatapnya dari dekat.
Huayi masih terdiam dan membeku di tempat. Dia juga tidak mengerti. Apa yang sudah terjadi? Apa dia salah? Atau dia tertipu? Ini ... Huayi membalas tatapan Hanshui dengan menatap mata itu dalam-dalam, lalu tiba-tiba. "Aaah, huh huh ... hahhh ... ." Huayi menitikkan airmatanya. Dia juga menangis, tapi dia tidak tahu kenapa dia menangis, hanya bisa menangis. "Hu hu huuh ... ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...