52. Persyaratan

9 3 1
                                    

Hari semakin siang, semakin terik, bahkan hampir menjelang sore hari. Hanshui yang sejak tadi memperhatikan Huayi, sudah tidak ingin menunggu lagi. Dia ingin bertindak. "Apa yang mereka lakukan? Ini sudah lama sekali!" Hanshui berkata dengan dingin. "Tapi, jika aku mengganggunya, itu akan melukainya. Hhh, apa yang harus kulakukan?"

Di saat Hanshui sibuk berfikir, energi Huayi mulai memudar perlahan, jiwanya sudah kembali. Kesadarannyapun mulai kembali. "Hhh ... ." Huayi menghela nafasnya.

"Ahh, Huayi ... k-kau, Huayi?" Hanshui bertanya-tanya. Kali ini, Huayi mana yang kembali? Hanshui terlihat waspada.

Huayi perlahan membuka matanya. Terlihat ada sedikit airmata yang tertahan di sana. Perlahan menoleh melihat pada Hanshui dengan ekspresi yang tidak bisa dimengerti oleh Hanshui. Itu sangat ... .

Huayi : Han ... shui ... . (Suaranya serak)

Hanshui : Huayi, kau kenapa? Ada apa denganmu? Kenapa kau ... . (Tiba-tiba melihat ke arah Shù)

Hanshui langsung melihat pada Shù. Tatapannya begitu tajam, dia ingin melakukan sesuatu pada mahluk itu. Tapi ... .

Huayi : Hanshui! Tidak! Ini bukan salahnya. Kau tidak boleh menyakitinya. (Menahan Hanshui)

Hanshui : apa!? Apa maksudmu!? Heh, dia sudah membuatmu seperti ini! Apa yang terjadi sebenarnya!? Katakan! (Menahan amarahnya)

Huayi tidak tahu, dia tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Melihat sikap Hanshui yang seperti itu, dia tiba-tiba melemparkan dirinya ke tubuh Hanshui. Huayi memeluknya dengan erat, sangat erat. "Hu hu hu ... Hanshui, Hanshui ... Hanshui ... ." Huayi hanya bisa menyebut namanya, dia sendiri tidak tahu ada apa dengan dirinya.

"Huay ... Huayi, ada apa denganmu?" Hanshui tidak suka dengan keadaannya, dia tidak suka melihat Huayi yang seperti itu. "Katakan ada apa sebenarnya!?" Hanshui tidak sabar lagi.

"Hhh, hix hix ... Hanshui, hu hu ... bantu aku! Tolong A'shù ... ." Huayi berkata di tengah isakan tangisnya.

"Apa!? Bicara yang jelas!?" Hanshui tidak sadar, dia sedikit membentak Huayi.

Huayi berusaha menahan emosinya. Dia menenangkan diri lalu menatap Hanshui. "Bantu aku selamatkan A'shù dan Ronghua." Huayi mengatakannya.

Hanshui mengambil kedua tangan Huayi dan melepas pelukannya lalu menatapnya. Matanya menatap tajam, Hanshui mencari kebenaran di matanya. Apakah itu Huayinya? Apa yang Huayi katakan?

Hanshui mengeratkan pegangannya, sorot matanya menakutkan, dia curiga ... . "Katakan padaku, siapa kau sebenarnya!? Apa maumu!?" Hanshui membentaknya dengan keras.

Huayi terperanjat, dia ketakutan. Hanshui tidak pernah membentaknya seperti itu. "Huh? Ini aku ... aku Huayi. Hanshui ... ini aku, Huayi ... kenapa kau membentakku?" Huayi semakin menangis.

Setelah mendengar semua yang A'shù ceritakan lalu mendapatkan sedikit perlakuan kasar dari Hanshui, Huayi semakin tak berdaya. "Aku Huaayii ... aku tidak berbohong ... ." Huayi putus asa.

"Lalu kenapa kau seperti ini? Apa kau sudah mendapatkan jawabanmu?" Hanshui bertanya dengan dingin.

"Hanshui, apa kau bersedia ... mendengarkan penjelasanku?" Huayi akhirnya mengatakannya.

"Apa yang ingin kau jelaskan?" Hanshui bertanya.

Akhirnya, Huayi benar-benar menenangkan dirinya. Menghentikan tangisnya, menoleh pada Shù sesaat lalu beralih melihat Hanshui dan memulainya.

Huayi menceritakan semuanya. Tentang Shù dan tentang Ronghua. Hubungan mereka, identitas mereka, apa yang terjadi pada mereka juga bagaimana Huayi bisa mengenal Shù. Tidak ada yang Huayi rahasiakan, dia benar-benar menceritakan semuanya, termasuk keberadaan jiwa Ronghua di tubuhnya.

Hanshui mendengarnya dengan tidak percaya. Sorot matanya begitu tajam, menakutkan. Tapi dia berusaha menahan diri untuk mendengarkan semua penjelasan Huayi tanpa menyanggahnya.

"Hhhh ... aku tidak akan memaafkannya! Tidak akan!!" Hanshui berkata penuh amarah seraya menatap pada Shù. "Kau ... mahluk busuk! Apa maksudmu dengan menitipkan jiwa itu di tubuh Huayi!!?" Hanshui emosi.

Huayi menahan tangan Hanshui yang ingin menyakiti shù. "Hanshui, bukankah sudah kukatakan ... itu cara untuk memperbaiki jiwanya." Huayi menjelaskannya lagi.

"Tapi kenapa harus denganmu? Dia bisa mencari orang lain. Kenapa dia harus menyakitimu?" Hanshui berkata pada Huayi tapi tatapan tajamnya masih ditujukan pada Shù.

Shù terpojok, dia tersudutkan, tidak berkutik, diam di tempatnya. "Muu ... ." Hanya suara pilu itu yang terdengar.

"Diam kau!!!" Hanshui membentak Shù. "Xiaolu!! Percepat kuda!!" Berteriak memberi perintah pada Xiaolu.

Xiaolu yang mendengarnya gemetar dan tanpa berfikir lagi, dia segera mempercepat laju kuda-kuda rombongan itu.

Huayi : Hanshui, kumohon tenangkan dirimu. Aku tidak apa-apa. (Membujuk Hanshui)

Hanshui menoleh. "Apa maksudmu tidak apa-apa? Huayi, kau sudah cukup menderita dengan giok itu lalu ada jiwa asing yang ingin merampas energimu. Apa kau tidak tahu itu?" Hanshui mengingatkannya tentang giok bunga.

Huayi : aku ... aku tahu ... . (Ucapnya lemah)

Hanshui : lalu? Heh, kau akan diam saja? Apa gunanya setiap malam kita melakukan kultivasi? Kau ... .

Huayi : Hanshui, aku tidak keberatan jika Ronghua mengambil sedikit energiku. Aku akan bertahan.

Hanshui : kau gila!!

Huayi : Hanshui, aku hanya ingin memohon padamu agar kau bersedia membantuku. Aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan. Apapun itu akan kulakukan. Aku percaya padamu. Aku hanya menceritakan hal ini padamu.

Hanshui : apapun katamu!? Kau yakin? (Hanshui tidak percaya)

Huayi : hem! Bantu aku untuk menyelamatkan mereka.

Hanshui : Huayi, kau ... apa kau tahu apa yang kau lakukan? Itu sangat berbahaya. Apa kau sudah lupa dengan tugasmu?

Hanshui kembali berusaha mengingatkan Huayi akan tugasnya, tanggung jawabnya. Itu bukanlah hal mudah. Jika Huayi kehilangan energinya lalu bagaimana dia akan meningkatkan kekuatannya? Bagaimana akan melawan? Hhh ... Hanshui mengingatkan Huayi melalui tatapannya. Apakah Huayi akan mengerti?

Huayi memelas, menampakkan wajah sendunya. Dia hanya ingin memohon agar Hanshui membantunya. Jika Ronghua cukup kuat, dia akan keluar dari tubuhnya.

Huayi : aku ingin mengeluarkannya dari tubuhku. Hanya itu caranya. (Ucap Huayi tiba-tiba)

Hanahui : huufftt hhh, baiklah ... kita akan mencari cara untuk mengeluarkannya dari tubuhmu.

Huayi : huh? Hahh, benarkah? Terima kasih. (Dengan cepat memeluk tubuh Hanshui)

Hanshui : tapi kau harus berjanji satu hal padaku! (Tambahnya)

Huayi : hem! Apapun itu. (Setuju tanpa bertanya)

Hanshui : kau harus melakukan apapun sesuai dengan perintahku. Semua kata-kataku, tidak boleh ada satupun yang kau langgar, mengerti!!

Huayi : hem! Aku mengerti! Aku akan melakukannya. Aku akan menurut padamu, menuruti semua kata-katamu. (Menganggukkan kepala dengan semangat)

Huayi senang, dia tidak melepaskan pelukannya. Bersandar di tubuh Hanshui, dia tersenyum dan menikmatinya. Pelukan Hanshui, seperti sudah sangat lama pernah dia rasakan. Tapi, Huayi tidak tahu, di mana dia pernah merasakan pelukan yang sama seperti itu.

Hanshuipun sepertinya menikmatinya, diapun tersenyum. Tapi saat matanya kembali menangkap sosok Shù, senyum itupun pudar, tergantikan dengan tatapan yang mematikan.

(Bersambung)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang