55. Identitas HanShui

13 3 1
                                    

Berkeliling, melihat keramaian, mendengar kebisingan, merasakan dinginnya malam. Hanshui mengangkat kepalanya ke atas, melihat bulan bersinar lalu seperti melihat sesuatu, sebuah tetesan air. Di saat cuaca cerah seperti ini, dari mana tetesan air itu datang? Tidak ada hujan tapi tetesan air itu menghampiri Hanshui, mendekatinya. Hanshui mengangkat tangan berusaha meraihnya lalu saat dia menyentuhnya, terjadi suatu keanehan.

Tiba-tiba, di tempat Hanshui berdiri, terjadi perubahan secara perlahan. Tiba-tiba, tanah tempat Hanshui berpijak berubah menjadi air dan berlanjut dengan sekitarnya. Tiba-tiba semua orang di sekitarnya menghilang dan tergantikan dengan hamparan langit biru yang luas. Tempat itu, Hanshui seperti berada di alam lain, dunia lain. Berdiri di atas air yang tenang.

Hanshui tidak berani bergerak, dia meningkatkan pengawasannya. "Apa ini? Tempat apa ini? Di mana ini?" Berkata dengan heran.

Seketika muncul bayangan putih dan berhenti tepat di hadapan Hanshui yang kemudian berubah menjadi ... .

Hanshui : hah!? Kau ... Tetua!? (Terkejut)

"Salam Pangeran, hamba datang menghadap." Tetua memberi hormat.

Selama ini, tidak ada yang tahu siapa identitas asli tetua Negeri Air. Siapakah dia sebenarnya? Keberadaannya selalu dihormati keluarga kerajaan. Kehadirannya tidak pernah terdeteksi, bebas datang dan bebas pergi. Tapi, dia selalu hadir melindungi Hanshui.

Selama ini, tetualah yang selalu membimbing Hanshui layaknya seorang guru baginya. Sejak kecil, tetua selalu menemaninya, mengajarkan ilmu bela diri, jurus pedang juga melatih tenaga dalam. Tetua jugalah yang mengambil dan mengembalikan ingatannya. Pastinya, tetua sangat mengenal Hanshui.

"Tetua, bagaimana kau bisa ada di sini? Apa yang kau lakukan di sini? Tempat ini, tempat apa ini?" Hanshui memberikan banyak pertanyaan.

Setelah sekian lama, akhirnya tetua membuka tudung jubahnya. Akhirnya Hanshui bisa melihat wajah tetua untuk yang pertama kalinya. Ternyata ... .

"Tetua! Kau ... wajahmu!?" Hanshui tercengang melihatnya. Tetua yang dilihatnya saat ini tidaklah sesuai dengan apa yang ada dalam fikirannya. Dimana Hanshui berfikir bahwa wajah tetua akan seperti ayahnya, pria paruh baya.

Ternyata, wajah tetua terlihat muda, bahkan sangat muda. Bisa dikatakan, wajah mereka menunjukkan usia yang tidak jauh berbeda. Berapa sebenarnya usia tetua Negeri Air?

"Hh, Pangeran ... aku datang bukan untuk menakutimu. Maaf, jika wajah burukku mengejutkanmu." Kata-katanya begitu merendah. Heh ... wajahnya tidak buruk sama sekali.

"Ahh, maaf ... bukan itu maksudku! K-Kau ... dan tempat ini? Apa maksudnya?" Hanshui mengulang pertanyaannya.

"Pangeran, namaku adalah Yingzi. Aku hanya diperintahkan oleh tuanku untuk selalu bersamamu, menjagamu, melindungimu, membimbingmu dan sekarang ... sudah waktunya bagiku untuk memberitahukanmu tentang identitasmu." Tetua memperkenalkan dirinya.

Hanshui : a-ap-apa maksudmu? Ayahandaku yang menyuruhmu?

Yingzi : ehm ... bukan Raja Air!

Hanshui : lalu!? Siapa tuanmu? K-Kau ... seorang mata-mata?

Yingzi : Raja Air ... adalah ayah biologismu di dunia manusia.

Hanshui : apa!! Hah hahh ... kau, kau pasti bergurau. Apa maksud ucapanmu? (Tidak percaya)

Yingzi : hhh ... Pangeran, lihatlah ini ... . (Menampilkan sebuah gambaran ilusi)

Tetua tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Akhirnya dia mengayunkan tangannya ke udara lalu muncullah sebuah gambaran suatu tempat. Tempat itu adalah dunia langit.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang