06. Kegundahan HuaYi

22 3 1
                                    

Hari sudah gelap dan Huayi bertanya-tanya, entah apakah Ibundanya merahasiakan sesuatu atau apakah mereka sudah selesai berdiskusi? Sungguh meresahkan. Huayi merasa seperti akan ada sesuatu yang terjadi, tapi apa?

Xiaolan : haiya ... Putri, ada apa denganmu? Kenapa kau seperti ini? (bingung melihat tuannya)

Huayi : kenapa? Memangnya ada apa denganku? (balik bertanya)

Xiaoqiao: Putri, kau terlihat gelisah. Minumlah dulu, tenangkan dirimu! (menenangkan Huayi)

Xiaolan : Putri, sebenarnya siapa orang-orang itu? Kenapa kau membawanya pada Ratu dan meninggalkan mereka di sana?

Xiaqiao : Xiaolan, kau ini banyak bicara. (geleng-geleng kepala)

Huayi : hhh, tidak tahu ... aku hanya tahu kalau dia adalah Pangeran dari Negeri Air dan Ibunda ... . (Menggantungkan kalimatnya)

Xiaoqiao : Pangeran Air!? (terkejut dan teringat sesuatu)

Xiaolan : aaaa, aahh ah ... aku tahu, aku ingat sekarang. (menunjuk-nunjukkan jarinya)

Xiaoqiao: Putri, apakah dia ... .

Huayi : apa? Kalian bicara apa? (melihat kedua pelayannya)

Xiaolan : Putri, dia penyelamatmu. Pangeran dari Negeri Air adalah penyelamatmu, itu artinya ... . (bicara dengan sangat yakin)

Xiaoqiao: Xiaolan, ssstt ... . (memberi kode diam)

Huayi : hm, penyelamatku? (serius berfikir)

Xiaolan : Putri, bagaimana kau bisa lupa. Yang Mulia selalu menceritakan hal ini padamu. Kami saja sampai hafal dan selalu mengingatnya. (berbisik mendekati Huayi)

Huayi : hhh ... . (Nafasnya melemah)

Xiaoqiao : Putri ... kau tidak apa-apa? (berkata pelan sekali)

Huayi : aku ... ingin sendiri. Kalian pergilah! Aku ingin sendiri malam ini. (menyandarkan kepalanya di tangannya)

Xiaolan: Putri ... kau yakin tidak ingin kami temani? (memelas)

Huayi : keluarlah!

Xiaoqiao : Xiaolan, kita pergi saja dulu. Putri, jika kau membutuhkan kami, kau bisa memanggil kami kapan saja. (menarik Xiaolan keluar dan pamit)

"Hhhhh" hanya suara itu yang terdengar saat ini. Sekarang Huayi mengerti, dia sadar ... dia tidak bisa lagi menunda waktu, harus cepat menemukan cara untuk membangkitkan tenaganya. Dia takut, takut kalau ... kejadian itu akan terulang kembali. Dia tidak ingin mati sia-sia seperti bibinya.

~~~

Huayue: hemm ... . (seketika berfikir)

Hanshui : Ratu, itulah yang disampaikan oleh para Tetua. Saat ini, Hanshui akan memberikan keputusannya pada Yang Mulia Ratu. Hanshui akan mengembalikan benda ini. (menyerahkan setengah bagian dari gelang bunga)

Huayue : ini, artinya ... . (khawatir)

Hanshui : Ratu tidak perlu khawatir. Hanshui tidak akan sekejam itu membunuh Putri Huayi, terlebih Hanshui sudah memutuskan untuk membantunya. Hanshui, bersedia membantu pelatihan Putri Huayi. Hanya saja, takutnya Putri ... . (terlihat ragu sejenak)

Huayue : aku mengerti, anak itu ... aku akan bicara dengannya.

Hanshui : Hanshui, akan mengikuti arahan Yang Mulia Ratu. (Tersenyum)

Sudah disepakati, hanya menunggu dan melihat reaksi Putri Huayi. Walau bagaimanapun, Putri Huayi tidak punya pilihan lain.

Xiaolu: eh? (melihat Hanshui)

Entah harus ikut tersenyum atau tidak ... yang jelas, Xiaolu merasa ada yang aneh dengan tuannya.

~~~~~

Xiaolan : ini buruk! Ratu ... ini buruk! (Berteriak sepanjang koridor menuju ruang utama)

Ratu, Hanshui dan Xiaolu terkejut dibuatnya ... ada apa ini?

Xiaolu : Pangeran ... . (Segera waspada)

Hanshui : ehm ... . (Memberi kode)

Segera Xiaolan tiba ditempat ... mengatur nafasnya dan memberi kabar tentang Putri.

Huayue : Xiaolan! Kau ini! Ada apa? (Terkejut dan tidak suka dengan sikap Xiaolan)

Xiaolan : Ratu, Ratu ... . (Nafasnya tersengal)

Xiaolu : Nona, tenangkan dirimu ... apa yang terjadi?

Huayue : Xiaolan, aku tidak akan segan menghukummu ... cepat katakan! (Geramnya)

Xiaolan : Ratu .. Putri, Putri tidak ada di kamarnya. (Bicara dengan cepat)

"Apa!?" Huayue dan Hanshui terkejut bersamaan.

Xiaolu : Nona, apa kau yakin? Mungkin saja Tuan Putri ada disudut lain. (Mencoba mencairkan suasana)

Xiaolan : Tuan! Aku sudah memeriksanya, Putri sungguh-sungguh tidak ada di kamarnya ... aku bersumpah. (Menegaskan)

Seketika suasana menjadi tegang ... masing-masing memiliki pemikirannya sendiri-sendiri. Bagaimana ini? Apa yang terjadi? Kemana Putri pergi?

Huayue : dimana Xiaoqiao?

Xiaolan : Xiaoqiao sedang mencari Putri ... aku diminta untuk memberitahukan pada Ratu.

Hanshui : Yang Mulia, Putri tidak mungkin mendengar percakapan kita, bukan? (Tiba-tiba bertanya)

Huayue : hm, itu ... . (Berfikir sejenak)

Xiaolan : tidak Tuan, Putri bersama kami sebelumnya ... hanya setelah, setelah ... . (Fikirannya kacau)

Xiaolu : Nona, tenangkan dirimu dulu! (Mendekati Xiaolan)

Xiaolan : kami bersama Putri di dalam kamar lalu kami membicarakan ... . (Melihat Hanshui dengan ragu)

Huayue : katakan! (Ratu sudah tidak sabar)

Xiaolan : kami membicarakan kedatangan Pangeran Air lalu setelah itu Putri menyuruh kami untuk keluar dan kami tidak tahu lagi.

Xiaolu : kapan Nona mengetahui kalau Putri menghilang?

Sepertinya hanya Xiaolan dan Xiaolu saja yang berbicara disini, karena entah kenapa, Ratu dan Hanshui hanya bisa saling memandang.

Xiaolan : saat aku akan mengantarkan air, aku masuk dan Putri sudah tidak ada di kamarnya. (Jelasnya)

Huayue : ehmm. (Tiba-tiba merasa dingin)

Ratu memejamkan matanya dan segera merasakan hawa dingin disekitarnya. Ini ... Yi'er.

Hanshui : Yang Mulia? Apa terjadi sesuatu? (Bertanya hati-hati)

Huayue : hahh, Yi'er ada di dalam hutan. Sepertinya dia kembali berlatih ... dia terlalu memaksakan diri. (Membuka mata perlahan)

Hanshui : izinkan Hanshui untuk melihatnya ... Hanshui akan menjelaskannya pada Putri. (Meminta izin)

Huayue : kau yakin? Yi'er ... . (Ragu sejenak)

Hanshui : Hanshui akan berusaha. (Meyakinkan Ratu)

Huayue : hhh, baiklah ... Xiaolan! antar Pangeran menuju pintu hutan!

Xiaolan : baik!

Hanshui : Xiaolu, kau tetaplah di sini! Lindungi Yang Mulia!

Xiaolan mengantar Hanshui ke pintu terdekat menuju hutan. Sepertinya Hanshui mempunyai keyakinan, dia akan berhasil meyakinkan Putri Huayi.

(Bersambung)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang