44. Dewi RongHua

9 3 1
                                    

... Ribuan Tahun yang Lalu ...

Sepasang dewa-dewi sedang bercengkrama dengan riangnya. Menikmati indahnya hari di temani pemandangan yang memanjakan mata.

Ronghua : hahah ... Putra Mahkota, kau sangat luar biasa. Pasti tidak mudah bagimu untuk menguasainya ... aku, salut padamu. (Memberi pujian dengan manisnya)

Longhan : ehh, benarkah? Menurutku, kau juga bisa menguasainya ... . (Jawabnya tersipu)

Ronghua : u-uh ... kau salah, aku menghabiskan banyak waktuku untuk bermain. Hahaha ... . (Tertawa)

Longhan : haha, kau ini ... . (Terpana dengan tawa sang dewi)

Saat ini ... Putra Mahkota, Dewa Longhan sedang berada di istana bunga. Dia sudah sangat dekat dengan Dewi Ronghua, putri pertama dari Dewa Bunga.

Longhan dan Ronghua, adalah putra-putri dari dua Dewa Agung di dunia langit. Seperti halnya ayah-ayah mereka yang berteman baik, maka tidak heran jika mereka berdua juga menjadi dekat dan ternyata, Longhan sedikit menaruh hati pada Ronghua. Tapi ... .

"Kalian di sini rupanya ... ah, Rong'er ... ayah mencarimu ... ." Tiba-tiba suara dingin Dewa Baihua mengejutkan mereka. Dia datang bersama dengan seorang pria, menghampiri mereka.

"Salam Dewi Bunga, salam Dewa Naga." Pria itu memberi salamnya dengan hormat pada longhan dan Ronghua. Longhan menerima salamnya. Sedangkan Ronghua, dia hanya terdiam menatap pria itu.

Ronghua : Ayah mencariku? Ada apa? Dan, siapa pria ini? (Tiba-tiba bertanya)

Baihua : dia A'shù ... pangeran muda dari Alam Pohon. Mulai sekarang, A'shù akan menjadi pengawal pribadimu.

Ronghua : huhh? Pe-Pengawalku? Benarkah? Aaah, tapi ... untuk apa ayah memberiku seorang pengawal pribadi?

Baihua : hhh, kau akan membutuhkannya! (Jawabnya singkat)

Ronghua masih tidak mengerti ucapan ayahnya. Tapi, dia tentu akan menerima A'shù menjadi pengawalnya. Dia, sepertinya tertarik pada pangeran muda itu.

Longhan yang berada di sampingnya, melihatnya. Dia tidak mungkin tidak mengerti. Tatapan Ronghua sudah cukup membuktikannya. Sepertinya, untuk masalah hati ini ... Longhan sudah mengerti.

~~~

Shù : Tuan, anda harus berhati-hati. Di sana berbahaya, Dewa Bunga tidak akan mengizinkan ... .

Ronghua : benarkah? Ada kau di sampingku ... A'shù, ayahku tidak akan cemas.

Shù : tapi, hamba khawatir ... .

Ronghua : sudahlah, ikuti saja aku!

Shù : tuan!

Ronghua mengajak Shù mendatangi tempat yang berada di luar Negeri Bunga. Di sana terdapat taman bunga nan luas. Ronghua menyukai taman itu. Ada kolam teratai yang menjadi kesukaan Ronghua tentunya.

Ronghua : kau lihat! Tidak ada apa-apa bukan?

Shù : Tuan, anda ... .

Ronghua : A'shu! Aku melarangmu untuk bicara hormat denganku! Panggil saja aku Ronghua atau Rong'er, seperti ayahku memanggilku.

Shù : tidak mungkin! A'shù tidak berani! (Menunduk hormat)

Ronghua : baiklah! Kalau kau tidak mau, aku akan melaporkan pada ayahku, kalau kau membawaku ke tempat ini, bagaimana? (Ancamnya)

Shù : Tuan, k-kau ... . (Tercekat)

Shù tidak tahu harus bagaimana saat ini. Ronghua benar-benar selalu menggodanya. Mereka sudah menjadi tuan dan pelayan selama ratusan tahun. Sejak saat itu, saat dia diperkenalkan untuk menjadi pengawalnya, sikap Ronghua selalu manis padanya.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang