127. LongLian vs YingZi

5 3 0
                                    

Saat ini ... Huayi dan Hanshui sudah berada di tempat tidur mereka. "Emp ... uh, Han ... ." Huayi berusaha melepaskan diri.

Hanshui benar-benar ingin membuktikan kalau dia masih sangat muda, sehat dan kuat, seperti ucapannya tadi. Dia tidak ingin Huayi meragukannya lagi, tidak akan membuat huayi sampai meragukannya. Dia bahkan sudah berkali-kali menyerang Huayi. Entah sudah seperti apa wujud Huayi sekarang.

Mereka kembali bersatu, tanpa sehelai kain. Hanya tertutupi oleh kain tebal sebagai selimut mereka.

Hanshui : apa kau percaya sekarang? Hhh ... . (Suaranya parau, terengah-engah)

Hanshui menatap Huayi seperti hewan buas yang menatap mangsanya, tidak akan melepaskannya. Dia hanya memberi jarak waktu agar Huayi bisa bernafas dengan lega. Karena setelah itu, dia akan kembali menyerang Huayi.

"Hanshui ... Han ... ." Huayi berusaha bicara. "Kau ... sangat ... ."

Hanshui : kuat!? (Sanggahnya dengan percaya diri, diiringi senyumannya)

Huayi : menyebalkan!

Hanshui : apa?

Huayi masih ingin bicara. Dia ingin Hanshui menghentikan aksinya karena dia merasakan sesuatu yang tidak nyaman di bagian perutnya.

Huayi : hentikan! Aku ... tidak kuat lagi ... perutku ... sakit ... . (Ucapnya terengah-engah)

Hanshui : apa? Tidak Huayi. Aku tidak bisa berhenti.

Huayi : kau ... .

Hanshui : kau yang membuatku seperti ini!

Huayi : apa? (Desahnya)

Huayi pasrah. Tubuhnya terasa tidak karuan. Remukkah? Hancurkah? Apakah tulang-tulangnya patah? Dia sudah tidak merasakannya. Jiwanya seperti akan keluar dari tubuhnya. Apakah dia akan mati seperti ini?

Hanshui bersiap memulainya. Dia sudah menutup mulut Huayi agar tidak bicara lagi. Gerakannya sangat cepat. Hanshui menghisap semua keindahan yang ada pada Huayi. Dia betul-betul menikmatinya, memuaskan dirinya.

Huayi : Hanshui ... kau ... .

Hanshui : aku menginginkanmu ... kau harus percaya padaku!

Huayi kacau. Apa yang Hanshui katakan? Apa yang harus dipercaya? Usianya? Atau kekuatannya?

Huayi : aku ... percaya ... aku percaya. (Jawabnya pasrah)

Hanshui : heheh ... heh, benarkah? Kau yakin?

Huayi : aku ... kapan kau akan berhenti? (Huayi benar-benar pasrah)

Hanshui : sebentar lagi ... .

Tak lama setelah Hanshui bicara, dia segera menghentakkan dirinya, menyerang Huayi di dalam sana. "Yi'er, aku mencintaimu ... kau tidak bisa meragukanku ... tidak boleh!" Ucapnya diakhir aksinya.

~~~~~

Sementara Hanshui sibuk di dalam gua, di luar sana sudah ada Yingzi yang sedang berdebat dengan seseorang.

Sebelumnya, di saat Yingzi muncul di pulau itu, dia sudah menelisik keberadaan gua di sana. Dia yakin Putra Mahkota pasti berada di dalam gua itu. Tapi, bagaimana dia akan masuk?

Yingzi : bagaimana ini? Apa aku harus masuk ke dalam? Saat ini, dia bukan lagi Hanshui. Ohh, bagaimana ... . (Berfikir, bergumam sendiri)

Yingzi tidak mungkin melanggar perintah tuannya. Yingzi juga tidak mungkin masuk ke dalam gua secara tiba-tiba, itu akan sangat memalukan. Akhirnya, Yingzi memutuskan untuk memanggil Hanshui dari luar gua.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang