Menghilang dalam sekejap lalu muncul seketika secara tiba-tiba. Di dalam kamar yang luas, sepi, sunyi dan gelap, semua terasa hampa ... Hanshui berdiri dalam keheningan.
Rahangnya mengeras, tangannya mengepal, tubuhnya menegang. Hanshui berdiri mematung dengan tegak seraya mengingat dan memikirkan semua kata-kata Baihua sebelumnya.
"Kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan. Kau bisa melakukan perubahan, sesuatu yang kau harapkan! Ingatlah!" Kata-kata Baihua kembali terdengar di telinga Hanshui.
"Hahh, ayah ... ." Gumam Hanshui.
Tak lama kemudian, Hanshui sudah mendapatkan kembali ketenangannya. Dia mulai menyadari dan mengamati seluruh isi di ruangan besar itu. Hanshui mengedarkan pandangannya hingga dia melihat dua benda yang sangat menarik perhatiannya. Dua benda itu adalah lemari dan ranjangnya.
Longhan mengetahui dan sangat hafal dengan isi di dalam lemari itu, jadi dia hanya tersenyum dengan hangat saat melihatnya. Sedangkan Hanshui, dia masih ingat betul dengan apa yang sudah dia lakukan bersama Huayi di ranjang itu, maka dia semakin mengembangkan senyumnya saat membayangkan dan mengingat kejadian itu. "Hehh, heheh ... ." Tawanya terdengar malu-malu. "Ahhh ... ."
Hanshui tidak bisa terlalu lama berlarut-larut dalam kesenangannya, karena setelahnya, ada seseorang yang datang menyapa dan mengganggu kebahagiaan singkatnya.
"Tuan, maaf telah mengganggu waktu Anda. Tapi ... ." Sapa Xiaotian yang kemudian terdengar ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.
"Hum ... ." Gumam Hanshui singkat.
"Yang Mulia, Dewa Naga sudah menunggu Anda di istananya." Ucap Xiaotian kemudian.
"Hum, aku mengerti." Ucap Hanshui dingin.
"Hhh ... ." Xiaotian hanya bisa bersabar menunggu tuannya di luar pintu.
Di dalam kamar, Hanshui tampak sedang mengerutkan kening dan memijatnya sejenak. Dia harus mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan ayahandanya.
"Ayo pergi!" Ajak Hanshui yang tiba-tiba saja keluar dan mengejutkan Xiaotian.
"Uh, siap!" Sahut Xiaotian dengan reflek.
~~~~~
Di istananya, Longlan menanti dengan aneka rasa. Dia berdiri seraya menghitung langkah, membayangkan putranya akan kembali dan muncul di hadapannya.
Longlan menghela nafas dalam-dalam. Memejamkan matanya. Mempersiapkan diri dan emosinya. Rasanya baru kemarin mereka terpisahkan karena keadaan. Longlan masih mengingat kejadian sebelumnya, di saat putranya berkata dan meminta sesuatu darinya.
"Ayah, aku akan selalu menyayangimu ... selama kau menyatukanku kembali dengan giok ini, aku akan kembali mengingatmu."
"Longhan! Kau ... ."
"Ayah, aku tidak ingin mengingat sesuatu yang tidak ingin kuingat. Lebih baik aku hidup di dunia lain dengan kehidupan baruku."
"K-Kau ... ."
"Ayah ... yakinlah! Kita akan bertemu kembali. Di manapun aku berada, siapapun aku nantinya, aku tetaplah putramu! Putra Dewa Agung LONGLAN."
Hari itu, suara itu, suasana itu, kenangan itu, semua terputar dan teringat kembali. Ayah dan anak itu saling memandang begitu dalam.
Kemudian saat ini, Longlan mendengar suara pengawalnya melaporkan. "Tuan, Putra Mahkota sudah kembali. Beliau datang untuk menghadap." Lapor Yingzi.
"Ahh ... ." Longlan bersorak dalam hati. Dia menutupi kegugupannya. Kemudian berbalik perlahan dan melihat putranya sudah berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...