21. Menikah?

14 3 2
                                    

Angin berhembus saat itu, menggoyangkan dedaunan, menerbangkan kelopak bunga dan mengantarnya pada sang ratu. Ratu Huayue memantapkan dirinya. "Hhh, mungkin inilah waktunya ... Yi'er, maafkan Ibunda." Ucapnya lirih.

Xiaoqiao : Ratu ... . (Xiaoqiao datang)

Huayue : ehm! Kau sudah menyiapkan semuanya?

Xiaoqiao : sudah Ratu. (Jawabnya)

Huayue : ada satu hal lagi yang harus kalian persiapkan!

Xiaoqiao : kalian? (Tanyanya dalam hati)

Huayue : beritahukan pada Nyonya Lao untuk mempersiapkan beberapa hidangan pernikahan!

Xiaoqiao : ah? Ehm, pernikahan?

Huayue : persiapan dimulai hari ini. Kau bisa mengatur para dayang istana. Lusa kita akan mengadakan acara pernikahan!

Xiaoqiao : emp ... . (Tidak bisa berkata-kata)

Setelah memberi perintah pada Xiaoqiao, Ratu Huayue pergi meninggalkan dia yang masih terpaku di tempatnya

~~~~~

Huayi merasa sedikit lelah, dia mengantuk lalu mulai memeluk dahan pohon itu dan menempelkan wajahnya. Kemudian matanya perlahan menutup.

Hanshui sudah menyelesaikan pemulihannya dan merasakan kehadiran Huayi, tepat di atas pohon. Diapun tersenyum melihatnya.

Berjalan mendekati pohon itu ... menengadahkan kepalanya ke atas. "Huayi, bangunlah! Huayi!" Panggilnya.

Tidak ada reaksi dari Huayi. Akhirnya Hanshui terbang naik dan berhenti pada dahan yang lain, untuk membangunkannya.

Hanshui : heh, Huayi bangunlah! Huayi. (Menggoyangkan tubuhnya)

Huayi : eh, A'shù hentikan! (Igaunya)

Hanshui : A'shù? Siapa A'shù? Eh, Huayi, bangunlah!

Huayi : aah, eeh ... . (Menepis tangan Hanshui)

Hanshui : cih, gadis ini! Huayi ... Huayi!

Huayi : aah, pergilah! Kau bisa kembali nanti. Mengganggu saja! (Rancaunya)

Hanshui : Huayi! Cepat bangun! Siapa A'shu?

Huayi : kau sendiri A'shù ... kau A'shù! Aku tidak mau memelukmu lagi. (Mengigau lalu membalikkan badannya)

Saat itu huayi berbalik dan terjatuh dari pohon kemudian Hanshui yang ingin bertanya malah terkejut dan ikut turun menyusul Huayi, bergerak lebih cepat, menangkapnya dari bawah.

Hanshui berhasil menangkapnya dengan selamat. Melihat Huayi yang masih tertidur, Hanshui merasa aneh sendiri lalu membawanya pulang, kembali ke kamarnya.

~~~~~

Di istana ... Xiaoqiao sudah bicara pada Nyonya Lao, ketua bagian dapur istana. Memberikan beberapa arahan pada para pelayan juga mempersiapkan acara pernikahan.

Saat Hanshui berjalan masuk, dia tidak terlalu memperhatikan sekitar. Hanshui hanya fokus membawa Huayi dalam gendongannya menuju kamarnya, membaringkan Huayi lalu pergi.

Keesokkan harinya ... Ratu Huayue memanggil Hanshui dan Huayi bersamaan. Mengajak mereka makan bersama.

Huayi : apa!! MENIKAH!? apa maksud semua ini? (Memukul meja)

Huayue : Huayi! Jaga sikapmu!

Huayi : Ibunda, apa maksud Ibunda yang tiba-tiba ingin menikahkanku? Dengan siapa?

Huayue : tenangkan dirimu! Hanya itu satu-satunya cara. Kau harus menikah!

Huayue : aku tidak mengerti! Jelaskan padaku! (Menatap ratu dengan tajam)

Huayue : baik! Kau dengarkan baik-baik titahku ini! (Bicara dengan tegas)

Ibu dan anak itu saling bertatapan dengan sengit. Sementara Hanshui hanya menundukkan kepalanya, dia tidak tahu ... dia tidak tahu bagaimana dengan perasaannya saat ini. Dia juga tidak tahu bagaimana harus merespon situasi itu.

Huayue : Huayi, kau sudah berhasil melepas segel di tubuhmu bukan?

Huayi : ehh! Dari mana Ibunda tahu? (Fikirnya dalam hati)

Huayue : heh! Kau fikir Ibundamu ini tidak mengetahuinya? Lagi pula kenapa tidak segera mengatakannya?

Huayi : aku ... . (Tidak tahu harus bicara apa)

Huayue : Ibunda sudah tahu. Ibunda juga tahu ... setelah ini, kau harus melakukan kultivasi ganda dengan Pangeran Hanshui, benar kan?

Huayi terkejut dan melihat ke arah Hanshui, memelototinya seolah meminta jawaban.

Huayue : Pangeran Hanshui tidak mengatakan apa-apa ... kau jangan menyalahkannya. Aku mengetahuinya sendiri. Kau fikir, kau berada di mana? (Menatap Huayi penuh makna)

Huayi : ehh, kalau Ibunda sudah mengetahui semuanya, lalu apa hubungannya dengan aku yang harus menikah? (Suaranya mulai pelan)

Huayue : kalian harus menikah! Kau dan Pangeran Air harus menikah secepatnya!

Hanshui : huk ... uhuk ... . (Tersedak)

Huayi : hah? Bagai ... . (Ucapannya tertahan di tenggorokannya)

Mereka berdua terkejut secara bersamaan. Hanshui yang meminum tehnya tersedak. Huayi yang mendengarkan ibundanya tercengang. Mereka ... .

Huayi : aku dan Pangeran Hanshui? (Memastikan agar tidak salah)

Huayue : menurutmu siapa lagi Pangeran Air yang ada di sini? Atau kau ingin menikah dengan Pangeran Shuili? (Melirik Hanshui)

Hanshui menahan nafasnya sejenak. Dia tahu kalau Ratu Huaye sedang menatapnya, tapi dia malu untuk mengangkat kepalanya.

Huayi : siapa Pangeran Shuili? Aku tidak pernah mengenalnya. (Ikut melihat ke arah Hanshui)

Sekarang Hanshui semakin tegang. Kedua wanita itu menatapnya. Apa yang mereka inginkan darinya?

Huayi : apa kau mengenalnya? Apa hubunganmu dengan Pangeran Shuili? (Tanyanya pada hanshui)

Hanshui : ehm, dia ... pamanku. (Masih menundukkan kepalanya)

Huayi : apa!? (Terkejut, nyaris berteriak)

Huayue : hahahah ... tidak perlu terkejut. Pangeran Shuili tidak terlalu tua untukmu. Dia sudah dewasa sekarang. (Tidak bisa menahan tawanya)

Hanshui yang mendengarnya menjadi semakin tegang. Apa benar Yang Mulia akan menikahkan Huayi dengan pamannya? Ini ... hhh ... .

Huayi : Ibunda! Kau pasti bercanda?

Huayue : semua sudah dipersiapkan. Besok kau akan menikah! Ibunda tidak ingin melihat pemberontakanmu! (Menegaskan kata-katanya)

Huayi : hah? Apa? (Lirihnya lemas)

Ratu Huayue segera bangkit berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua yang sibuk dengan prasangka mereka masing-masing.

Hanshui berusaha menenangkan dirinya, mengatur nafasnya, menjernihkan pikirannya. Ini, tidak mungkin!

Huayi : A'shù, A'shù ... aku harus menemui A'shù ... . (Ucapnya gemetar)

Huayi pergi meninggalkan Hanshui seorang diri. Hanshui semakin kacau. Huayi akan dinikahkan dengan pamannya lalu siapa A'shù yang disebut-sebutnya sejak kemarin?

(Bersambung)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang