Mereka terdiam cukup lama ... saling menatap, saling bertanya dalam hati, saling menjawab dalam hati. Sibuk dengan fikiran mereka sendiri.
"Kenapa baru sekarang kau mencariku? Kenapa kau meninggalkanku?" Fikir Huayi.
"Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Apa kau merindukanku?" Fikir Hanshui.
Huayi : aku membencimu ... aku membencimu! (Tiba-tiba Huayi membentaknya)
Hanshui : Xiaohua, kau kenapa? Ada apa denganmu? (Hanshui merasa heran, tidak mengerti)
Huayi : jangan memanggilku Xiaohua ... kau bukan kakakku ... bukan! (Teriak tidak terima)
Hanshui : Huayi ... aku ... . (Tercekat)
Huayi : kau pembohong! Kau penipu! Kau jahat! (Mulai menangis)
Hanshui : Huayi ... . (Tersentak kaget)
Tiba-tiba Huayi histeris, berteriak, membentak, memarahi Hanshui. Apa yang terjadi? Kenapa dia menjadi marah?
Hanshui hanya bisa bersabar dan berusaha menyimak, memahami ... kenapa Huayi menjadi seperti itu? "Huayi, apa yang terjadi padamu?" Fikir Hanshui dalam benaknya.
Hanshui : Huayi, tenanglah! Kau bisa mengatakannya padaku ... jelaskan padaku, apa yang terjadi sebenarnya? (Mendekati Huayi perlahan)
Huayi : pergi kau! Jauhi aku! (Menolak Hanshui)
Hanshui : Huayi, aku tidak akan pergi sebelum kau menceritakan semuanya padaku ... tidak akan! (Hanshui bertahan)
Huayi: kau penipu! Kau tahu itu. (Airmatanya jatuh)
Hanshui : aku bersumpah! Aku tidak pernah menipumu! Ada apa denganmu?
Huayi : kau yang mengatakan ... kau akan menjagaku, melindungiku, menemaniku. Selamanya akan menyayangiku. Kau bohong!
Huayi terus berteriak, dia marah lalu menangis. Hanshui tersentak, dia terkejut dan berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh. Sepertinya ada kesalahpahaman di sini? Tapi di mana? Hanshui tidak pernah merasa menipunya.
Huayi : Pangeran, lebih baik kau pergi dari sini. Keluarlah! (Berusaha tenang kembali)
Hanshui : sudah kukatakan! aku tidak akan pergi sebelum kau menjelaskannya padaku. Tidak akan! (Tidak mau mengalah)
Huayi : hah? Baik! Aku akan mengatakan kesalahanmu, satu per satu. (Menunjukkan jarinya pada Hanshui)
Hanshui : kesalahanku? (tidak percaya)
Huayi : kau selalu mengatakan akan selalu menjagaku, melindungiku, tapi kau meninggalkanku. Kau selalu mengatakan akan selalu bersamaku, menemaniku, tapi kau mencampakkanku. Kau bahkan pergi begitu saja tanpa memberiku pesan apapun. Tidak ada kabar darimu, bahkan kau tidak mencariku kembali. Kau seperti angin, hilang tanpa jejak. Kau tahu? Aku berharap kau akan kembali mencariku, tapi kau tidak pernah kembali. Bertahun-tahun, sampai aku tidak bisa lagi menangis. Aku berkata pada diriku kalau aku tidak boleh terus menangisimu, untuk apa? Kau bahkan tidak peduli padaku. Aku harus kuat, aku tidak membutuhkan siapapun untuk membantuku. Aku hanya perlu membangkitkan kekuatanku agar aku bisa melindungi negeriku. Kau ... tidak dibutuhkan! (Mengakhiri kata-katanya)
Kata-kata itu, airmata itu, semuanya sangat jelas. Hanshui berusaha untuk mencernanya. Siapa yang mengatakan hal bodoh itu padanya? "Aku tidak pernah melupakanmu. Itu karna ... ."
Huayi mengatur emosinya, dia sudah lupa caranya untuk menangis ... tapi kenapa saat ini dia menangis? Menipu diri agar tidak menangis, tapi entah kenapa, airmata itu terus saja berjatuhan.
Hanshui : Huayi, aku bersumpah aku tidak pernah melupakanmu, apalagi meninggalkanmu. Yang terjadi adalah, adalah ... adalah ... . (Tiba-tiba tercekat, merasa sulit untuk bicara)
Huayi : apa? Apa yang kau katakan?
Hanshui : kumohon, tenangkan dulu dirimu! Aku akan menjelaskannya padamu ... kau mau, kan?
Huayi menerimanya, dia berusaha tenang dan mendengarkan penjelasannya. Hanshui menetralkan dirinya, dia harus berjuang untuk menjelaskan semuanya.
Hanshui : aku ... masa-masa bersamamu sangatlah menyenangkan. Saat itu aku mendapat kabar, kalau ayahku jatuh sakit. Aku harus kembali. Tetua menjemputku dan mengatakan kalau aku harus mengembalikan kekuatanku agar bisa melindungi negeriku ... tapi aku tidak pernah melupakanmu. Sebelum aku pergi, aku menyalurkan sedikit energiku padamu. Saat itu kau tertidur, aku hanya bisa meninggalkan surat untukmu. Aku bahkan mengirimkanmu beberapa surat setelah aku kembali. Apa kau tidak menerimanya? Kau tahu, saat Tetua mengatakan, dia akan menutup ingatanku tentangmu, aku ... aku ... . (Menahan tangisnya)
Hanshui merasa berat mengatakannya karena airmata itu jatuh tanpa diminta. Hanshui merasa sesak tapi dia harus melanjutkannya agar tidak ada lagi kesalahpahaman diantara mereka.
Hanshui : aku terpaksa menerimanya. Hanya dengan menutup ingatanku tentangmu, aku bisa fokus dengan kekuatanku. Tapi sebelum itu terjadi, aku mengirimkanmu surat, aku mengatakan kalau itu hanya sementara. Setelah kekuatanku pulih, Tetua berjanji akan membuka kembali ingatanku dan sekarang aku memenuhi janjiku. Aku kembali ... aku tahu cara untuk membangkitkan energimu ... aku tau ... . (Menjelaskan panjang lebar)
Huayi : hentikan! (Huayi menampar Hanshui)
Hanshui : Huayi, kau ... . (Menatap Huayi tidak percaya)
Huayi : kebohongan apalagi yang kau katakan? Surat apa yang kau maksud? Hah! Menggelikan.
Huayi tidak pernah merasa menerima surat perpisahan, apalagi surat lainnya. Hanshui menelan salivanya, dia tidak tahu harus bagaimana.
Hanshui: Huayi, aku berani bersumpah aku mengatakan yang sebenarnya! Itulah yang terjadi! Aku tidak menipumu! (Memegang erat kedua bahu Huayi)
Huayi : aku tidak percaya! (Menantangnya)
Akhirnya Hanshui harus menceritakan semuanya dari awal. Semua yang dia ketahui, bahkan sebelum kelahiran Huayi. Dia mengatakan semua yang dia ingat kembali.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...