82. Tak Sadarkan Diri

6 2 1
                                    

"Dewa Baihua, kami tidak bermaksud membuat onar. Hanshui hanya ... ." Longlian tiba-tiba membuka suara dan melihat pada Hanshui sejenak. "Hanshui hanya ingin membawa gadis itu kembali. Mohon untuk tidak menyulitkan kami!" Ucapnya kembali.

"Heh, gadis manusia itu berasal dari negeri kekuasaanku. Apa hak kalian memintanya." Ucap Baihua tanpa melepaskan pandangannya pada Hanshui. Entah apa yang dia lihat dari Hanshui. Seperti sedang menelisik, mengamati sesuatu.

Hanshui : hhh, kau ... . (Hanshui menggertakkan giginya)

Tanpa aba-aba, Hanshui mengayunkan tangannya, menepis tangan Longlian yang memegangnya lalu menggunakan kekuatannya dan mengarahkannya pada Baihua.

Tapi tiba-tiba, di detik terakhir, kekuatan Hanshui terhempas oleh kekuatan lain, kecepatannya tidak diketahui. Apa itu?

"Ahh! Tuaan!" Yingzi tiba-tiba bersuara. Dia mengenalinya. Kekuatan itu milik Dewa Naga.

Semua orang terkejut kecuali Baihua. Saat mereka menyadarinya, tiba-tiba Longlan muncul di tengah-tengah mereka.

Yingzi : Dewaa Nagaa ... .

Longlan : hem ... . (Memberi tanda pada Yingzi)

Longlian : kak! (Menoleh dan terkejut)

Hanshui melihat hempasan tadi lalu menoleh pada Longlan. Dia tidak tahu dan tidak mau tahu siapa pria itu. Tapi karena pria itu sudah menghalanginya, maka dia tidak akan tinggal diam.

Hanshui menyerang Longlan tapi gagal, Longlan menepisnya. Dia tidak terpancing.

Yingzi : Hanshui, hentikan! Kau tidak bisa menyerangnya!

"Apa maksudmu!?" Hanshui berhenti. "Sebenarnya kau berada dipihak siapa, Tetua!?" Tanyanya kesal.

Yingzi : Hanshui, diaa ... .

Hanshui : SIAPA!?

Longlian : Hanshui, dia adalah Dewa Naga, ayahmu ... .

Longlan menatap Hanshui dengan begitu tenang dan damai. Tatapan matanya begitu hangat. Melihat dan bertemu dengan putra satu-satunya setelah sekian lama, Longlan ingin tersenyum tapi tidak bisa.

Hanshui : jangan bicara omong kosong! Ayahku hanya satu. Aku hanya memiliki Raja Air sebagai ayahku! Aku tidak pernah mengenalnya!

Yingzi : Hanshui, jaga bicara mu!

Hanshui : apaa!?

Sementara mereka berdebat, Meihua membawa Baihua untuk menghindar. Dia merangkul dan membimbingnya untuk duduk beristirahat. Dia tidak mengerti juga tidak ingin ikut campur. Dia hanya menuangkan air teh untuk Baihua dan tetap berdiri di sisinya.

"Kau adalah Hanshui?" Akhirnya Longlan bicara. Suara mendalamnya sedikit menggetarkan hati Hanshui. Entahlah, seperti pernah mendengarnya atau memang sering mendengarnya. "kaau, baik-baik saja? Apa kau terluka?" Tanyanya kemudian.

Hanshui : huh! Apa perdulimu?

Yingzi : Hanshui!

Hanshui : apaa!? Tetua, aku tidak perduli siapa majikanmu. Tapi jika kau menghalangiku, maka aku tidak akan sungkan padamu!

"Ooh, hehe ... hhh ... ." Longlan tidak berdaya mendengarnya. Dia tidak ingin berdebat lalu mengalihkan perhatiannya. "Baihua, ada apa sebenarnya? Kau baik-baik saja?" Longlan menoleh melihat pada Baihua, menyadari sesuatu. Sepertinya Baihua tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Baihua : tidak apa ... .

Longlan : kau yakin?

Baihua : emm!

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang