124. Perubahan HuaYi

10 2 0
                                    

Di tempat lain ... seseorang sedang duduk dengan santainya seraya menjaga wanitanya. Hanshui ... terlihat begitu menawan dengan auranya yang mendominasi.

Matanya yang tajam ... sedang memperhatikan satu persatu dari wajah-wajah asing yang ada pada layar transparan di hadapannya ... juga disertai dengan gerakan tangannya yang sesekali diikuti dengan jentikkan jemarinya. Apa yang dia lakukan?

"Huh ... ." Gumamnya. Sudut bibirnya terangkat, mencibir manusia-manusia yang dilihatnya. Kemudian kembali menatap tajam pada seorang pria yang dilihatnya saat ini. Wajahnya berubah dingin, tanpa ekpresi. "Hehh ... ." Hanshui menghembuskan nafas beratnya.

Hanshui mulai mengatur nafasnya kembali, memejamkan mata sesaat, menjernihkan pikiran dan menepis layar dengan kibasan tangannya. Dia sudah selesai.

Hanshui menoleh dan melirik pada Huayi yang mulai terbangun. Dia ingin memastikan bahwa hanya wajahnyalah yang akan dilihat pertama kali oleh Huayi pada saat dia terbangun. Hanshuipun mulai tersenyum ambigu.

"Eh, uhh ... ." Huayi menggeliatkan tubuhnya, merubah posisinya ke arah Hanshui kemudian membuka mata.

Hanshui : kau sudah bangun? Tidurmu lama sekali. (Suaranya sangat lembut)

Huayi : u-uhh ... . (Desahnya)

Huayi mengusap-usap matanya, berusaha menjernihkan penglihatannya. Diapun tersipu melihat Hanshui yang sedang memandangnya saat ini.

Hanshui semakin mengembangkan senyumannya, menatapnya dengan nakal, seolah menggodanya. Huayi semakin malu, membayangkan kondisinya saat ini.

Huayi : k-kau ... ada apa?

Hanshui : heh heh ... tidak ada.

Hanshui menggunakan sihirnya untuk mendatangkan segelas air dari tangannya lalu memberikannya pada Huayi. "Minumlah!" Ucapnya yang disertai dengan senyuman.

Huayi bangkit, duduk lalu mengambil gelas itu dan meminumnya sampai habis. "Terima kasih." Ucapnya.

Hanshui tidak bergeming, dia terus menatap Huayi dengan senyumnya. Huayi salah tingkah, tidak mengerti lalu tersenyum bodoh.

Huayi : apa sekarang sudah pagi? Aku tidak melihat cahaya di luar.

Hanshui : ehm, kau memintaku membuat pelindung. Aku belum membukanya. Ahh, tenanglah. Esok masih lama.

Huayi : oh ... benar, kah?

Hanshui : uh hum ... .

Huayi memperbaiki posisi duduknya. Bersandar di kepala tempat tidur. Sedikit memijat lehernya.

Hanshui tidak berpaling menatapnya. Seolah tidak ingin kehilangan mangsanya. Bahkan ekpresi wajahnyapun menjadi aneh.

Huayi : Hanshui ... . (Panggilnya)

Hanshui : hem? (Merespon dengan cepat)

Huayi : aku ... la-par ... . (Berkata malu-malu)

"Ahh ... ." Hanshui memikirkan sesuatu. "Apa yang ingin kau makan?" Tanyanya.

Huayi tersenyum lalu berkata dengan sangat manis. "Apapun yang kau berikan, aku akan memakannya." Ucapnya seraya mengedip-ngedipkan matanya.

Hanshui mengerutkan keningnya, tersenyum tak berdaya melihat Huayi yang begitu menggemaskan.

Hanshui kembali mengisi meja besar di sana dengan aneka makanan lezat. "Makanlah!"

Huayi begitu terkesima dengan pemandangan itu. Perutnya sudah mulai memberontak. Ada beberapa kue yang tidak biasa dilihatnya. Apakah kue itu dari dunia langit?

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang