126. Berapa Usiamu?

10 3 0
                                    

Hanshui : Huayi, apa yang kau fikirkan?

Huayi : uh ... . (Merasa tertangkap basah)

Hanshui : katakan, jangan menyembunyikan sesuatu dariku!

Huayi : a-aku ... aku ... .

Hanshui kembali dihantui kekhawatiran. Dia menjadi takut, kemudian menerka-nerka. Apa yang membuat Huayi ragu padanya. Apakah tadi Hanshui salah bicara tentang Baihua?

"Huk, uhuk ... ." Huayi terbatuk, dia butuh minum.

"Minumlah! Pelan-pelan." Hanshui membantunya.

Huayi mengatur nafas berkali-kali. Mencoba menenangkan fikirannya. Lalu menatap Hanshui dengan mantap. Ingin bertanya ... .

Huayi : Hanshui ... .

Hanshui : uh, apa? (Mulai waspada, berjaga-jaga)

Huayi : kau ... . (Menarik nafas dalam-dalam)

Hanshui : emm ... . (Bersiap mengalah jika Huayi akan marah)

Huayi : kau ... berapa usiamu? (Gemetar)

Hanshui : uh!? (Tersentak)

Mereka terdiam bersama. Fikiran Huayi menjelajah kesana-kemari, menerka-nerka usia Hanshui saat ini. Untuk ukuran seorang gadis muda seperti dirinya, menikah cepat saja sudah di luar dugaannya. Apalagi ... oh, tidak!

Hanshui menahan nafasnya. Dia mematung. Pertanyaan Huayi membuyarkan semua pemikirannya. Dia tidak menduga jika Huayi akan menanyakan 'berapa usia'nya? Dia berfikir kalau-kalau Huayi akan memarahinya dan bertanya tentang tabirnya atau Dewa Baihua. Tapi ini ...?

Huayi : huh? Berapa ... usiamu? (Bertanya sekali lagi)

Hanshui : emp, u-uh ... itu, a-aku ... . (Tergagap)

Hanshui tidak merasa sulit untuk menjawab pertanyaan mudah itu. Tapi, entah kenapa lidahnya kelu, terasa kaku. Ada apa dengan usianya? Apakah itu masalah?

Huayi : Hanshui! (Sentaknya)

Hanshui tersenyum pahit. Masih berfikir. Apakah masalah usianya sangat penting bagi Huayi?

Hanshui : Hanshui ... berusia 24 tahun. Aku ingat itu ... .

Apakah jawaban Hanshui bisa diterima? Dia juga tidak tahu harus menjawab apa? Semoga saja ... .

Tiba-tiba dan tanpa diduga, Huayi membanting sumpitnya dan memukul meja. Melotot pada Hanshui. "Longhan! Berapa usia Longhan!? Jawab aku!" Ucapnya menyanggah Hanshui dan bertanya dengan sarkas.

Hanshui : uh! Aku ... .

Ada apa? Kenapa Huayi sangat marah? Fikiran Hanshui kosong seketika. Tidak bisa berfikir. Tidak bisa mengingat. Hanya bisa menatap Huayi dengan datar.

Huayi : HANSHUI! Jangan katakan kalau aku menikahi seorang pria tua! Kakek tua! Aaaaa ... . (Tiba-tiba menjadi histeris seraya menutup telinganya)

Hanshui tersentak, teriakan itu mengejutkannya. Membuyarkan lamunannya. "Huayi ... Huayi ... ."

Huayi masih berteriak. Bahkan saat ini, dia memeluk tubuhnya sendiri, sangat erat. Kemudian menatap tajam pada Hanshui. Dia merinding, ekspresi wajahnya menjadi aneh.

Hanshui : Huayi, kumohon! Ada apa denganmu? (Ingin memeluk Huayi)

Huayi : aaaa ... jangan menyentuhku, Kakek tua! (Menghindar)

Hanshui : apa!? Huayi, kau ... .

Huayi bergerak tidak menentu. Menggosok-gosokan tangannya. Meraba wajahnya sendiri, telinganya, lehernya, lalu tubuhnya. Kemudian menggigil seperti ketakutan. "Aaaah, aaaa ... ."

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang