Hanshui berjalan menuju pintu kemudian bertanya. "Ada apa?" Tanyanya saat melihat Xiaolu.
"Pangeran, ada yang mencarimu. Dia, seperti bukan wanita biasa. Dia seperti dari kalangan Negeri Air. Apakah Baginda Raja yang mengutusnya?" Xiaolu berbisik pelan, dia takut akan ada seseorang yang mendengar.
"Apaa!?" Hanshui terkejut. Dia berfikir sejenak, lalu ... . "Kau berjagalah di sini! Jangan biarkan Huayi berkeliaran!" Pesannya pada Xiaolu sebelum pergi. "Ah, satu lagi ... pesankan beberapa makanan. Huayi pasti lapar saat ini." Tambahnya.
Xiaolu : baik!
Hanshui segera menuju tempat yang Xiaolu beritahukan. Tempat di mana wanita itu menunggunya. Siapa kira-kira wanita itu?
Huayi masih terdiam berdiri di dalam kamar. Dia mengerucutkan bibirnya dan berwajah kecut. "Apa-apaan ini? Pergi begitu saja? Hanshui, awas kau!" Ucapnya kesal.
Huayi berjalan menuju jendela bermaksud ingin mencari udara segar. Dia bersandar di sana lalu mengingat kejadian sebelumnya. "Apa yang terjadi padaku? Saat itu, aku melewati taman lalu melihat A'shù ... ." Huayi berusaha mengingat-ingat. "A'shù? Akhh, benar ... aku harus mencari A'shù." Ucapnya yang kemudian segera berjalan menuju pintu, bermaksud ingin pergi. Dia lupa dengan pesan Hanshui.
Huayi membuka pintu lalu Xiaolu menahannya.
Xiaolu : Nyonya, Anda mau pergi?
Huayi : bukan urusanmu!
Xiaolu : tunggu Nyonya, tuan berpesan padaku untuk berjaga di sini. Anda tidak diizinkan keluar kamar.
Huayi : apa!? Berani sekali kau menahanku! Di mana Jendral Cheng!?
Xiaolu : jendral tidak ada. Nyonya, mohon untuk tidak menyulitkanku. Aku hanya menjalankan tugas. Kumohon kembalilah. (Ucapnya tegas)
Huayi : kau! Huhh! Panggil Jendral Cheng kemari! Minta dia untuk membawa A'shù! (Kembali dan membanting pintu)
Huayi bertambah kesal, apakah Hanshui sedang mengurungnya? Sementara Xiaolu, dia tidak melaksanakan perintah Huayi, dia tetap berjaga di depan pintu, menunggu pelayan datang membawakan makanan.
"Apa-apaan ini? Hanshui, apa maksudmu mengurungku di sini? Siapa yang kau temui? Kau harus menjelaskannya padaku!?" Huayi melampiaskan kekesalannya dengan bicara seorang diri. "Huhh! Menyebalkan! Aku bisa bosan di sini." Gerutunya.
~~~
Hanshui tiba di paviliun tempat wanita itu berada, tepatnya di seberang paviliun mereka. Dia memasukinya dan ternyata, wanita itu sedang menantinya.
Hanshui melihat wanita itu dari belakang. Dia terlihat begitu anggun, dengan pakaian yang menampakkan keindahannya. Tapi, Hanshui tidak pernah melihatnya sebelumnya di Negeri Air. Siapa dia?
Wanita itu menyadari kehadiran Hanshui. Dia tersenyum lalu berbalik menghadap pada Hanshui.
Hanshui : kau!? (Hanshui terkejut)
"Akh, kita bertemu kembali." Wanita itu berkata pada Hanshui dan tersenyum manis padanya.
Hanshui : siapa kau sebenarnya!? Apa maumu? (Hanshui tidak ingin berbasa-basi)
"Eh heh, santai saja. Sudah begitu lama aku ingin bertemu denganmu." Wanita itu bicara lalu mempersilahkan Hanshui untuk duduk agar mereka dapat berbicara dengan nyaman.
Hanshui tidak mengenalnya bahkan tidak mengerti maksudnya. Tapi, melihat wajah wanita itu ... kenapa sepertinya sangat tidak asing. Hanshui berusaha mengingat masa lalunya. Dia berfikir, apakah wanita ini ada dalam bagian ingatannya yang hilang. "Siapa dia? Apa hubungannya denganku?" Fikir Hanshui.
~~~
"Haaiih ... sore ini indah sekali. Sayang aku tidak bisa menikmatinya." Huayi melihat pemandangan di luar jendela seraya memangku wajahnya dengan kedua tangan. "Aah, cantik sekali! Dari mana kalian datang?" Tiba-tiba Huayi melihat sekumpulan kupu-kupu yang entah datang dari mana? Mereka berterbangan di sekitar bunga-bunga di luar jendela kamar Huayi. "Kalian sangat cantik, aku tidak pernah melihat kupu-kupu sejenis kalian di negeriku." Ucapnya.
Lalu tiba-tiba Xiaolu mengetuk pintu. Dia masuk dan membawakan hidangan, kemudian meletakkannya di meja. "Nyonya, ini adalah hidangan yang dipesan oleh tuan untukmu. Selamat menikmati." Ucap Xiaolu yang lalu kembali keluar untuk kembali berjaga.
Huayi hanya melihatnya sekilas dan kembali melihat pada kupu-kupu itu. "Hahh, kalian sungguh beruntung ... bisa terbang bebas melihat dunia ... ." Keluhnya.
Tiba-tiba beberapa serangga itu masuk dan mendekati makanan di atas meja. Huayi melihatnya. "Hahh, kalian ingin mencicipi makananku? Hahahaa, memangnya kalian bisa?" Huayi tertawa kemudian berjalan mengikuti untuk mendekati mereka.
"Celaka!! Ini bahaya!!" Teriak Hongmei tiba-tiba. Dia menyadari keanehan jenis serangga-serangga itu. "Dié! Kau urus yang di luar!!" Perintahnya.
"Baik!" Dié bertindak cepat.
Dié menghalangi kupu-kupu yang tersisa di luar agar tidak mengganggu. Kupu-kupu itu bukanlah jenis serangga biasa. Mereka banyak hidup di wilayah Negeri Awan. Yang artinya, bisa saja mereka membawa racun di tubuh mereka.
Hongmei melesat, menghalau kupu-kupu itu, ingin mengusir mereka. Tapi, terlambat. Huayi sudah menghirup sedikit racun yang dibawa oleh kupu-kupu itu melalui udara dan racun itu juga sudah menempel di atas makanannya.
Huayi terjatuh, tak sadarkan diri. Hongmei membuat suara dan formasi untuk mengusir kupu-kupu itu agar menjauh. Itu adalah keahliannya.
Hongmei : kau sudah membersihkannya? (Bertanya pada Dié yang datang)
Dié : semua sudah kubersihkan. (Lapornya)
Hongmei : syukurlah! Heh, sekarang bantu aku mengangkatnya! Dia sudah teracuni.
Mereka membantu Huayi dengan meletakkannya di tempat tidur. Hongmei memberi obat penangkal racun pada Huayi, juga membersihkan jejaknya.
Dié : Tuan, bagaimana dengan makanan ini? (Menunjuk ke arah meja makan)
Hongmei : kau bersihkan semuanya!
Dié : baiklah ... .
Setelah memastikan Huayi dan makanannya sudah terbebas dari racun, merekapun pergi.
Dié : Tuan, mahluk Negeri Angin ... .
Hongmei : bukan! Mereka adalah peliharaan Negeri Awan di dunia ini. Untuk itulah ayah menugaskanku. Perjalanan mereka pasti akan melewati wilayah tengah jika mengambil jalur darat dan itu adalah wilayah kekuasaan Negeri Awan. (Hongmei menjelaskan)
Dié : hem, aku mengerti ... Dewa Bunga memang bijak. Jika mengambil jalur air, tentu itu bukan masalah bagi Pangeran Air.
Hongmei : ke mana saja kau? Sekarang kau baru memahaminya? (Melirik Dié)
Dié : ehh, he he ... . (Tertunduk malu)
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of HanShui
FantasyHanShui ... Seorang pangeran dari Negeri Air di Benua TianKong. Dia adalah pangeran muda berusia 24 tahun yang ditugaskan untuk mencari kekuatannya yang hilang. Tapi, apakah benar kekuatan itu adalah milik nya? HuaYi ... Seorang putri dari Negeri Bu...