25. Giok Bunga

18 3 3
                                    

Hanshui kembali ke kamarnya seraya berfikir. Apa benar semua yang ratu katakan? Apa benar semua yang dia dengar? Lalu bagaimana dengan Huayi? Apa yang harus dilakukan?

Membuka pintu tapi tidak melihat Huayi ... Hanshui terkejut ... di mana Huayi?

Hanshui : Huayi ... . (Memeriksa ruangan)

Huayi : aah, aku di sini ... . (Jawabnya)

Ternyata Huayi ada di sisi kiri ruangan, di meja riasnya. Dia sedang memegang potongan giok bunga miliknya.

Hanshui : itu ... . (Terkejut melihatnya)

Huayi : oh, ini ... potongan dari giok yang kau tunjukan padaku saat itu. (Jelasnya)

Hanshui melihatnya dengan mata yang redup. Giok itu ... membuatnya khawatir, terlebih setelah mendengar ucapan ratu sebelumnya. "Kau harus menyatukan giok ini dengan giok yang ada pada Huayi. Setelah itu, kalian bisa memulai kultivasi kalian." Ucap ratu, diingatan Hanshui.

Huayi : ehh, kau ... masih menyimpan potongannya? (Mencoba bertanya)

Hanshui : emm, masih. Ini ... . (Memberikannya dengan ragu)

Huayi : aah, terima kasih ... . (Mengambilnya dari tangan Hanshui)

Hanshui terkejut, merasa sepertinya tidak ingin memberikan benda itu. Tapi, entah kenapa dia memberikannya.

Huayi tersenyum seraya berjalan ke arah tempat tidur kemudian duduk bersila lalu ... perlahan ingin menggabungkan dua potongan itu. Tapi ... .

Hanshui : Huayi! Apa yang kau lakukan? (Berusaha mencegahnya)

Huayi : ehh, aku hanya ingin menyatukannya.

Hanshui : kau yakin? (Entah kenapa Hanshui ragu)

Huayi : hhh, tenang saja! (Dengan penuh keyakinan Huayi menggabungkannya)

Saat Huayi menyatukan kedua giok itu, Hanshui menahan nafasnya. Hanshui merasa akan terjadi sesuatu. Setelah giok itu bersatu, mereka saling memandang. Tiba-tiba benda itu bersinar, terlepas dari tangan Huayi, seperti terangkat ke udara lalu tiba-tiba menghilang dan Huayi merasakan sakit di tubuhnya.

Hanshui terkejut lalu mendekati Huayi. Bertanya, memeriksa, takut melihat Huayi yang seperti itu.

Hanshui : kau kenapa? Huayi, jangan menakutiku ... ada apa denganmu? Huayi! (Panik)

Huayi tidak menjawab. Dia hanya berteriak kesakitan hingga tak sadarkan diri. Hanshui memeriksa nadinya lalu membaringkannya di ranjang.

Hanshui berteriak memanggil Xiaolan. Memintanya untuk menjaga Huayi karena Hanshui ingin menemui ratu. Dia harus mendapatkan jawaban dari kejadian ini.

Hanshui : apa yang terjadi pada Huayi!?

Hanshui tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan sang ratu dan berteriak meminta jawaban. Sedangkan sang ratu tidak terkejut sama sekali. Dia seolah tahu bahwa Hanshui akan seperti itu. Ada apa ini?

Hanshui : Ratu ... apa yang kau lakukan pada Huayi? Katakan padaku!?

Hanshui seolah lupa dengan siapa dia berbicara karena nada suaranya terdengar sangat tidak hormat. Tapi, ratu memakluminya.

Huayue : kau tidak perlu seperti itu, Pangeran. Putriku akan baik-baik saja. (Jawabnya tenang)

Hanshui : apa maksudmu? Dia berteriak kesakitan hingga tak sadarkan diri. Apa maksudmu dia baik-baik saja? (Tanyanya dengan marah)

Huayue : Pangeran, tenangkan dirimu! Kau tidak boleh seperti ini.

Hanshui : HUAYI ADALAH ISTRIKU!(teriaknya)

Deru nafas Hanshui terdengar. Dia merasa seperti ingin menghancurkan Ratu Bunga saat itu juga. Tapi akal sehatnya berkata tidak. Entah kenapa dia seperti itu, seperti bukan dirinya.

Ratu sedikit terkejut melihat reaksi Hanshui. Akhirnya ratu menjelaskan kembali perihal giok itu.

Giok itu adalah pusaka Negeri Bunga secara turun temurun. Sebenarnya giok itu adalah sepasang pedang yang menjadi milik leluhur Negeri Bunga dan yang bisa menggunakannya hanyalah seorang keturunan Negeri Bunga yang sudah melewati tahap tertinggi dari kultivasinya.

Dulu, saat Huayi masih dalam kandungan, Raja Bunga sudah memprediksi kalau calon bayinya adalah penerus yang akan mewarisi energi Negeri Bunga. Dialah yang bisa menggunakan sepasang pedang peninggalan leluhur, dia jugalah yang bisa berkomunikasi secara langsung dengan semua flora di seluruh negeri.

Tapi, karena bayi yang lahir adalah seorang anak perempuan, maka dia memerlukan bantuan energi lain untuk membantunya dalam pelatihan energinya.

Saat Huayi lahir ... Hanshui sudah berada di sisinya. Ratu Bunga sudah melihat potensi yang ada pada Hanshui kecil saat itu. Oleh karena itu, ratu meminta tetua untuk mengatur segalanya ... membantu mempersiapkan Pangeran Hanshui untuk menjadi pasangan putrinya dalam berkultivasi. Ratu Huayue, memang sudah merencanakan pernikahan ini sejak awal.

Hanshui : lalu kenapa Huayi tiba-tiba kesakitan? Kenapa dia harus menderita seperti itu? (Tanyanya pilu)

Setelah mendengar cerita Ratu Huayue, Hanshui mulai tenang dan mengingat-ingat, perlahan memikirkannya. Memikirkan hal-hal yang sudah dia lewati. Semua pelatihannya selama ini, bertahun-tahun. Ternyata dipersiapkan untuk membantu Huayi. Dia tidak masalah dengan hal itu. Tapi, kenapa Hanshui merasa masih ada hal lain yang disembunyikan darinya. Apakah Ratu Huayue tahu hal itu?

Hanshui : Yang Mulia, sebenarnya apa yang terjadi pada Huayi? Aku sungguh tidak mengerti.

Huayue : Pangeran, giok itu sudah menyatu dengan tubuhnya.

Hanshui : apa? (Tidak mengerti)

Huayue : giok itu sudah menemukan tuannya. Mereka sudah bersatu. Kau bisa memeriksanya jika kau tidak percaya padaku. Akan ada ... .

Hanshui : apa? (Menanti jawaban)

Huayue : akan ada tanda bunga di tubuhnya. Itulah buktinya. Setelah kultivasi berhasil, Huayi bisa memanggil pedang itu kapan saja.

Hanshui : lalu ... pedang itu adalah media kami untuk berlatih senjata? (Terkanya)

Huayue : bukan hanya media. Pedang itu akan menjadi senjata kalian nantinya.

Hanshui : hah ... . (Menatap ratu dengan aneh)

Huayue: kau harus ingat satu hal yang kuminta darimu. (Menatap Hanshui tajam)

Hanshui : ehh ... . (Membalas tatapan sang ratu)

Satu pertanyaan Hanshui terjawab saat ini. Dimana dia harus membimbing Huayi untuk meningkatkan energinya melalui kultivasi itu dan membangkitkan pedang kuno.

Sudah satu hari Huayi tak sadarkan diri. Entah itu berbahaya baginya / tidak, Hanshui sungguh khawatir melihatnya.

Di saat Hanshui terus menemani Huayi ... tiba-tiba terdengar suara rintik hujan di luar. Cuaca saat itu begitu cerah ... hujan apa ini?

Hanshui berjalan ke luar untuk melihatnya. Itu, hujan yang tidak biasa. Hujan itu ... . "Airmata paman Shuili?" Fikirnya dalam hati.

Hanshui : paman ... apa kau di sini? Apakah kau datang? (Tanyanya pada diri sendiri)

(Bersambung)

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang