49. Buaian Hati

8 3 2
                                    

Mereka saling menatap dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Walau Hanshui masih memikirkan tentang apa yang terjadi pada kultivasi pertama mereka, dia cukup senang dengan kembalinya Huayi saat ini. Huayi tidak mengerti apa yang terjadi, dia tetap harus bersabar untuk mengetahui semuanya.

Xiaolu mengetuk pintu, kemudian pelayan masuk mengantarkan makanan dan menatanya lalu meninggalkan mereka berdua untuk menikmati hidangan.

Huayi tidak menundanya, dia makan dengan lahapnya, tidak perduli pada Hanshui sama sekali. Hanshui menatap Huayi seraya bergerak mengambil makanan dan memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri. Ini sangat berbeda dengan kejadian yang lalu di mana Huayilah yang selalu menatapnya selama mereka makan.

Huayi : hmm, aku sudah selesai. Cepat mulai ceritamu!

Hanshui : ehh, aku belum selesai. Apa kau ingin aku mati tersedak karena terlalu banyak bicara saat makan?

Huayi : hah? Kau berlebihan sekali!

Huayi kesal karena sepertinya Hanshui mulai menyia-nyiakan waktunya, dia ingin tahu apa yang terjadi pada A'shù.

Hanshui : begini saja, kau mandilah dulu. Aku akan menyelesaikan makanku.

"Huhh!" Huayi kesal, tapi dia juga menurut. Lebih baik mandi dari pada melihat Hanshui menyelesaikan makannya.

"Hehhh, heh heh hehh ... haahhh." Hanshui tertawa melihat Huayi pergi dengan kesal, dia merasa senang bisa menggoda gadis itu.

"Tuan, aku membawakan pesananmu." Xiaolu kembali mengetuk pintu dan masuk kemudian memberikan sesuatu pada tuannya.

"Hem, bagus ... kembalilah! Siapkan kereta!" Hanshui menerima benda itu dan menyuruh Xiaolu menyiapkan kereta.

Hanshui tersenyum melihat benda di tangannya. Dia membayangkan, Huayi pasti akan menyukainya lalu dia menaruhnya di meja rias dan menunggu Huayi kembali.

Huayi sudah selesai dengan urusan mandinya. Dia kembali berpakaian dan ingin merias dirinya. Dia melihat sesuatu di meja rias itu, itu ... . "Ahh, cantik sekali, hiasan rambut siapa ini?" Huayi mengambilnya, dia menyukainya lalu ingin mencoba memakainya.

"Biar kubantu memakainya ... ." Tiba-tiba Hanshui datang, sedikit mengejutkannya. Hanshui mengambil tusuk rambut itu dari tangan Huayi. Huayi tidak keberatan sama sekali.

Hanshui perlahan memakaikan hiasan itu dengan lembut, tidak ingin Huayi terluka karenanya. Huayi melihat dirinya di cermin, dia merasa tersanjung. Belum pernah ada pria yang menyisirkan rambutnya seperti ini dan memakaikan hiasan rambut di kepalanya. Bahkan A'shù tidak pernah melakukan hal itu. A'shù hanya membelai rambutnya dengan sayang.

"Ahh, A'shù ... kenapa aku melupakannya!?" Huayi tersentak dan berdiri saat tiba-tiba mengingat A'shù. Dia ingin tahu bagaimana A'shù bisa berubah.

"Ah, Huayi ... ada apa!?" Hanshui tidak suka. Kenapa Huayi harus menyebut nama lain di moment manis mereka saat ini.

Huayi : Hanshui, di mana A'shù? Aku ingin melihatnya? Di mana dia? (Berbalik badan menghadap Hanshui)

Hanshui : Huayi, kau ini kenapa? Bukankah kau takut padanya?

Huayi : aku tidak takut! Cepat bawa dia kemari. (Pintanya)

Hanshui : tiiidaak!! (Hanshui menolak)

Huayi : huh! Menyebalkan.

Hanshui : kau mau ke mana? Huayi ... .

Huayi ingin keluar mencari A'shù. Tapi Hanshui menahannya, dia menariknya hingga mereka saling berhadapan. Huayi menolaknya. Hanshui semakin mengeratkan pegangannya, menariknya semakin dekat dan menahan pinggangnya dengan satu tangannya.

Legend Of HanShuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang