Remarried Empress Chapter 7

149 12 0
                                    

Bab 7 – Hadiah Permaisuri Untuk Selir (2/2)

Permaisuri : "Saya tidak akan mengirimkan hadiah walaupun hanya satu."

Para wanita dayang-dayang saya saling bertukar pandang dan mereka merasakan kelegaan.

"Oh terimakasih Tuhan."

"Aku khawatir bahwa Yang Mulia mungkin akan mengirimkannya hadiah." Jawab wanita lain.

Ada banyak alasan untuk tidak mengirimkannya hadiah. Setelah sekretaris Sovieshu pergi, saya meneliti semua preseden untuk berjaga-jaga. Bahkan jika ada jamuan makan, tidak ada kewajiban bagi saya untuk memberikan hadiah. Jika ada beberapa selir, seseorang bisa menahan hadiah-hadiah tersebut dengan dalih agar mencegah orang-orang tertentu untuk membangun kekuatan atau pengaruh kekerabatan yang dekat dengan permaisuri. Tetapi situasi dengan Rastha berbeda. Bagaimana pun, saya tidak punya keinginan untuk memberikannya sama sekali, dan bahkan Sovieshu juga telah mengirim sekretarisnya untuk memberitahu saya agar tidak perlu khawatir tentang hal itu. Jadi kenapa saya harus memberikan sesuatu yang tersirat seolah seperti mengatakan, 'Tolong rawat suami saya'.

Permaisuri : "Jangan khawatir. Saya tidak tahu apakah saya memiliki alasan untuk mengirimkannya hadiah? Tetapi saya tidak akan melakukan hal itu."

Ekspresi puas muncul di wajah para wanita dayang-dayang saya.

"Laura pasti akan senang jika dia berada disini. Aku berpikir untuk memberitahunya hal ini saat aku memiliki kesempatan keluar dari istana sejenak, Yang Mulia."

Permaisuri : "Bagaimana kabar Laura?"

"Ketika aku melihatnya kemarin, dia berbicara dengan emosinya tentang wanita budak itu." Jawab salah satu wanita dayang.

"Marchioness Tarital juga geram dan menceritakan kisahnya setiap kali dia mengadakan pesta teh." Sambung yang lain.

Saya pikir lebih baik mereka berada dipihak saya. Sovieshu dan para pembantunya pasti akan merawat Rastha dengan baik. Dan saya tidak berpikir bahwa mereka-mereka yang dekat dengan saya perlu mendukung Rastha.

"Ngomong-ngomong, Yang Mulia... Bisakah aku bertanya sesuatu pada Anda?"

"Ya. Apa itu?"

"Ada desas-desus yang mengatakan bahwa Pangeran Kerajaan Barat akan datang untuk Hari Tahun Baru. Apakah itu benar?"

Wanita-wanita dayang lain yang sedang sibuk berbicara satu sama lain segera menatap saya ketika mendengar pertanyaan itu. Saya hanya menjawab dengan mengangguk. Dan mereka menjerit ketika menutupi wajah mereka atau mengipasi diri mereka sendiri. Heboh, saya berusaha sebaik mungkin mengerutkan bibir agar tidak tersenyum melihat tingkah mereka. Para dayang-dayang saya memiliki alasan untuk menantikan kedatangan sang pangeran tersebut. Pangeran Barat adalah satu-satunya adik lelaki raja yang terkenal karena banyak hal.

"Dia sangat tampan bukan?"

"Mereka mengatakan jika terjadi kontak mata dengan nya itu akan membuat mu terhipnotis oleh sihirnya!"

"Tetapi aku dengar dia cukup keras kepala. Aku bahkan bertanya-tanya apakah Raja Kerajaan Barat saat ini sudah menyerah supaya membuatnya segera menikah?"

"Apakah rumor tentang dia bagaikan semangka tanpa biji itu benar?"

"Aku tidak tahu. Tapi memang agak mencurigakan jika raja tidak memiliki anak dan juga pangeran selalu dikelilingi oleh banyak wanita juga."

Saya hanya mengangguk diam-diam ketika mendengarkan bisikan gosip para wanita dayang-dayang. Kerajaan Barat adalah negara dengan kekuatan militer yang besar. Bahkan hampir setara dengan Kerajaan Timur kita. Dari segi kekayaan, mereka adalah yang terkaya di dunia. Sang pangeran yang di nobatkan sebagai bakal pemilik garis tahta selanjutnya memang banyak memiliki desas-desus yang berputar-putar tentangnya. Saya bisa meninggalkan beban pikiran tentang Sovieshu dan selirnya sejenak dan menikmati percakapan manis para dayang-dayang saya.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang