Remarried Empress Chapter 29

101 10 0
                                    

Bab 29 – Kemarahan Heinley (2/2)

Terlepas dari kemarahan di wajah Sovieshu, Pangeran Heinley nampak tidak terkesan apalagi takut.

Kaisar : "Aku yakin Rastha yang menulis surat-surat itu. Dia hanya bingung. Isinya bisa saja memang membingungkan untuk dia kan?"

Heinley : "Apakah masuk akal jika dia membingungkan setengah dari isi surat-surat itu selama ini?"

Wajah Sovieshu berubah semakin merah. Putri Soju terpaku pada mereka seolah-olah dia sedang melihat sebuah hiburan. Lalu dia meletakkan garpunya dan mulai makan kue dengan nikmat. Dia terlihat seperti sedang menonton sebuah pertunjukkan.

Heinley : "Ya ampun... Jadi Nona Rastha memiliki otak yang buruk? Sepuluh hal, dan setengah nya di lupakan? Jadi dia tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Jika itu masalahnya, maka aku akan mengakui bahwa aku yang salah."

Dalam sekejap, suasana nya berubah menjadi buruk. Saya hanya bisa mendengar suara Putri Soju yang sedang mengunyah kue nya. Mata nya tak lepas dari melihat adegan antara Pangeran Heinley dan Sovieshu. Dengan kepribadian nya yang ceria dan dapat di andalkan, dia menunjukkan rasa ingin tahu nya yang besar.

Heinley : "Hadirin sekalian, apakah hanya aku yang merasa aneh disini? Wanita yang duduk disini, Rastha, menyebut bahwa dirinya teman menyurat ku kemarin. Kalian pasti masih ingat kan? Aku mempercayai nya karena ku pikir seorang wanita terkenal seperti Rastha tidak akan mungkin berbohong. Dan aku menghabiskan sepanjang hari untuk menghormatinya. Dan seperti yang dikatakan Putri Soju, aku bagaikan manusia puding."

Putri Soju tersentak, dia tersedak kue ditenggorokan nya. Saya mengusap-usap punggung nya.

Permaisuri : "Pangeran Heinley memiliki telinga yang bagus."

Putri Soju : "Betul.."

Sang putri secara otomatis memihak Pangeran Heinley sebagai imbalan karena dia menyebutkan namanya. Lalu sang pangeran melihat ke sekelilingnya dan melanjutkan pembicaraan nya,

"Tapi ada sesuatu yang aneh selama pembicaraan kami tadi. Nona Rastha tidak tahu lebih dari setengah dari apa yang selama ini kami bicarakan dalam surat. Dia tidak tahu apa-apa tentang isi surat kami baru-baru ini. Bukan kah aneh kalau dia tidak tahu setengah dari isinya? Bahkan pelayan Nona Rastha juga menjawab hal yang sama saat ku tanyakan."

Kaisar : "Sudah cukup, Pangeran Heinley!"

Heinley : "Seharusnya ini cukup menjadi masalah pribadi, tapi kaisar Kekaisaran Timur yang membawanya ke tempat terbuka."

Kaisar : "Bukan kah seharusnya seorang kesatria harus melindungi istri nya jika dia dalam kesulitan? Jika Kerajaan Barat mengutuk seorang wanita miskin hanya karena masalah sepele, maka tidak ada yang tersisa untuk ku jelaskan."

Heinley : "Tidak... Tidak. Teman kenalan menyurat ku yang ini adalah yang palsu. Aku juga harus melindungi nya."

Kaisar : "Apa maksud mu?"

Senyum main-main penuh kelicikan sang pangeran muncul di mulutnya, dia menjawab dengan penuh kebanggan,

"Tentu saja, teman menyurat ku mungkin seorang pria bukan seorang wanita."

Pandangan nya tertuju pada saya saat dia mengatakan itu. Dan hati saya menjadi dingin. Saya ingat ketika saya menulis, -saya seorang pria- sebagai isyarat. 'Dia salah... Ya kan?' Pikiran saya mulai sibuk memikirkan kalimat Pangeran Heinley barusan.

Bahkan jika Pangeran Heinley menemukan Rastha adalah teman menyurat palsu nya, seharus nya dia bisa mengatakan dengan cara apapun bahwa saya lah yang asli. Rastha masih belum mengatakan sepatah kata apapun, tapi diam-diam dia bergumam "Ini berlebihan." Mata semua orang beralih dari Sovieshu dan Pangeran Heinley, kini ke arah Rastha. Dia mendengus seolah-olah dia adalah karakter utama dalam sebuah drama. Salah satu alis Pangeran Heinley terangkat,

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang