Remarried Empress Chapter 83

131 7 0
                                    

Bab 83 – Kemarahan Sovieshu (2/2)

Pertarungan serius tampaknya tak bisa dihindarkan pada saat ini. Saya melirik Artina dengan khawatir, dia pun menganggukkan kepalanya dan dengan lembut meremas gagang pedangnya. Namun pada saat itu...

"Yang Mulia! Yang Mulia!"

Seseorang berlari dari kejauhan dan memanggil sang pangeran. Saya berbalik dan melihat dia adalah kesatria berambut biru yang sering mengikuti Pangeran Heinley kemana pun ia pergi. Tuan McKenna kan?

Dia berhenti didepan kami sambil terengah-engah sebelum berbicara dengan nada yang mendesak,

"Yang Mulia, ku pikir kamu harus pergi sekarang!"

"Kenapa?"

McKenna ragu-ragu ketika memandang Grand Duke Kapmen. Kesatria itu tampaknya tidak yakin apakah dia harus berbicara di depannya atau tidak. Saya menoleh kearah Pangeran Heinley dan mengangguk padanya,

"Pergilah dengan cepat." Saya lebih suka dia bergegas, tetapi dia malah menatap saya dengan tatapan menyesal. Kemudian dia berlutut dan dengan ringan mencium punggung tangan saya, menjaga matanya agar tetap tertuju pada saya sepanjang waktu. McKenna bergeser tidak sabar.

"Queen, aku akan berbicara pada Anda lagi nanti." Suaranya lembut ketika dia berdiri. Saya memberikan anggukan ringan dan dengan segera dia berbalik. Pergi menghilang bersama McKenna. Tidak seperti kecupannya yang lambat dan lembut, kecepatan langkahnya bahkan lebih cepat. Saya bertanya-tanya pada diri sendiri apakah itu ada hubungannya dengan Raja Barat?

Saya menatap bagian belakang kepala Pangeran Heinley dan menghela nafas.

"Apakah Anda begitu ramah pada pangeran itu?"

Tiba-tiba saya baru teringat kembali dengan kehadiran Grand Duke Kapmen dan dengan cepat menoleh padanya. Dia menatap saya dengan ekspresi yang aneh.

"Apakah Anda begitu ramah pada pangeran itu?" Dia mengulangi pertanyaan nya.

"Saya pikir dia pria yang hebat." Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya bersahabat dengannya, tetapi saya tidak bisa dan tidak ingin berbohong. Jadi saya memberikan jawaban yang moderat. Namun wajah Grand Duke Kapmen terlihat bengkok. Saya mengamatinya dengan cermat.

"Apakah Anda cemburu?"

"Ya, sepertinya begitu. Aku baru saja akan mencengkram erat lehernya."

"Tidak, Anda tidak boleh melakukan itu."

"Ya, sulit bagiku untuk mengendalikan mulut ku."

Saya memberinya senyum simpatik dan dia mengangkat bahu sembarangan.

"Sungguh luar biasa betapa banyak emosi untuk mendorong seseorang."

"Bagaimana perasaan Anda, grand duke?"

"Apakah Anda pernah merasa cemburu?"

"Cemburu...?"

Saya kembali teringat saat Sovieshu memaksa saya untuk merawat Rastha. Seketika ada perasaan menyakitkan dihati saya... Apakah itu kecemburuan?

"Yaaa.. Mungkin saja." Segera setelah saya setuju dengannya, Grand Duke Kapmen memberikan jawaban yang tak terduga,

"Anda mengakuinya dengan mudah."

"Tapi Anda adalah orang yang sangat frustasi sehingga Anda mengirimi saya ramuan cinta."

Grand Duke Kapmen tertawa terbahak-bahak dan dia memasukkan tangan nya ke saku dan menurunkan pandangannya.

"Maaf, apakah aku merusak suasana hati Anda?"

"Menyaksikan perjuangan grand duke tidak terlalu buruk juga..."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang