Remarried Empress Chapter 36

98 10 0
                                    

Bab 36 – Viscount Roteschu (1/2)

"Mereka pasti membicarakan ku..." Rastha menatap pintu dengan perasaan cemas, di mana dibalik pintu itu sedang di adakan perjamuan khusus. Seharusnya berjalan dengan lancar karena Sovieshu ada disana, tetapi tetap saja dia masih merasa khawatir. Akah kah Pangeran Heinley mengatakan sesuatu yang aneh kepada siapapun? Permaisuri sepertinya tidak mungkin menyebarkan rumor, tetapi Rastha tidak bisa mengatakan hal yang sama tentang Pangeran Heinley. Rastha menggigit bibirnya dan menghela nafas.

"Anda terlihat biru hari ini. Apa Anda baik-baik saja?" Baron Lant muncul disamping nya dan tersenyum menggoda.

"Ya, sebenarnya aku tidak baik-baik saja."

"Anda sangat jujur."

Rastha tersenyum dan mengangguk. Setelah Sovieshu, Baron Lant adalah orang favoritnya di istana. Dia tidak akan berprasangka buruk terhadapnya dan ketika desas-desus tentang dirinya dan Pangeran Heinley telah menyebar, dia mendengar bahwa Baron Lant lah yang melangkah maju untuk membela kehormatan nya. Rastha tidak bisa untuk tidak menyukai pria yang lebih tua darinya ini.

Baron Lant : "Yakinlah, tak peduli seberapa sulitnya Pangeran Heinley, dia tak punya pilihan selain harus menyerah kepada kaisar kita. Meskipun Kerajaan Barat tumbuh dalam kekuatan nya, itu masih tidak bisa melampaui Kekaisaran Timur."

Rastha : "Iyaa..."

Baron Lant : "Aku akan melakukan apapun yang ku bisa untuk melindungi kehormatan Nona Rastha. Jadi, nikmati lah hari terakhir perayaan ini."

Rastha mengangguk, suasana hatinya terangkat saat dia tersenyum. Mereka yang tidak mencemooh dirinya berkumpul di sekitarnya dalam satu atau dua orang. Dan tak butuh waktu lama, orang-orang yang dekat dengan nya mulai mengelilingi dirinya, atau sebagian yang ingin dekat dengannya. Dia merenungkan perhatian mereka, dan apakah karena mereka bijaksana atau tidak, tidak ada satu pun dari mereka yang bertanya mengapa dia tidak pergi ke perjamuan khusus malam itu. Rastha menyeruput anggur yang usia nya pastilah lima kali lebih tua dari dirinya. Dan dengan senang hati menerima semua pujian yang diberikan oleh para bangsawan padanya.

"Kontras antara rambut perakmu dan mata mu yang gelap sangat membuat iri."

"Ini memberikan perasaan murni, seperti bunga Lily Of The Valley."

"Duchess Tuvania mungkin perlu mempertahankan reputasi nya saat ini."

Duchess Tuvania tidak hadir di pesta, karena dia kemungkinan besar sedang menghadiri perjamuan khusus, dan hari ini semakin banyak orang-orang yang mendekati Rastha. 'Hari ini aku adalah kupu-kupu dari kalangan sosial' pikirnya. Rastha merasa agak mabuk. Bahkan sebelum dia menjadi selir kaisar, dia tahu bahwa kecantikan bisa menjadi racun. Hanya setelah setelah banyak percobaan, barulah dia belajar bagaimana menggunakan kecantikannya sendiri sebagai senjata. Tetapi bahkan dia mendapati dirinya berjalan diatas tali yang berbahaya, selalu dalam bahaya.

Tapi disini berbeda, semua orang memujinya dan mencintai nya. Mendapatkan perlindungan dari seorang pria terkuat di dunia, dan tidak ada yang bisa menyentuh dia.

"Tapi bukankah kamu bilang bahwa kamu akan pergi ke perjamuan khusus malam ini? Kenapa kamu berada disini sekarang?" Kurang dari setengah jam, seseorang mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman untuknya. Rastha menatap wanita itu. Dia bukanlah bangsawan yang berkesan, dan tidak memiliki harta benda yang besar atau memiliki tugas penting di Istana Kekaisaran. Ini adalah pertama kalinya wanita bangsawan itu berbaur dengan mereka. Para bangsawan lainnya terdiam mendengar pertanyaan itu, tapi meski penasaran, mereka tidak angkat bicara.

"Hmmm.." Rastha dengan cepat mengatur pikiran nya untuk mencari alasan dan mulai mengarang cerita.

"Itu karena Rastha mengatakan tidak apa-apa tidak perlu hadir disana."

"Oh, Nona Rastha..."

Rastha : "Tamu-tamu asing penting biasanya pergi ke perjamuan khusus. Daripada meminta Rastha hadir, dia pikir lebih baik memiliki seseorang yang menguntungkan bagi negara kita."

Para bangsawan senang atas jawaban nya.

"Nona Rastha sangat pintar untuk seorang selir."

"Memang benar, banyak dari selir sebelumnya hanya menghabiskan uang dan menganggur. Bahkan tidak tertarik sama sekali pada urusan internasional. Nona Rastha tentu berbeda dari mereka."

Rastha tersenyum malu-malu sambil menunduk. Kekaguman mereka sama memabukkan nya dengan obat.

Rastha : "Ya, Rastha harus membantu Yang Mulia."

Rastha bergumam bahwa dia ingin minum lagi dan seketika sejumlah bangsawan dengan cepat menawarinya berbagai gelas anggur. Rastha memilih seruling dengan cairan yang berwarna ungu muda, dan wajah pemuda yang menerima minuman itu menyala.

Tiba-tiba, Rastha melihat sekilas seseorang dibalik bahu pemuda itu. Seseorang yang seharusnya tidak ada disana. Seruling terlepas dari tangan nya dan gelas nya pecah diatas lantai.

"Nona Rastha, apa kamu baik-baik saja?"

"Apa yang terjadi?"

Rastha tidak dapat menjawab dan dengan cepat menyentakkan kepalanya. Tapi orang yang mengejutkan nya sudah tidak ada lagi. 'Apa aku salah lihat?' pikirnya. Dia mencoba mengerjap-ngerjapkan matanya. Rastha memaksa hatinya untuk tenang. Mungkin karena efek alkohol nya. 'Aku minum terlalu banyak.' Katanya. Sementara pelayan meletakkan pecahan gelas diatas nampan dan menyeka minuman dari lantai, Rastha berulang kali menoleh ke belakang. Ke tempat dimana dia melihat pria itu.

"Ada apa Nona Rastha?" Baron Lant memperhatikan tingkah lakunya yang aneh dan berbalik ke arah yang sama. Dia dengan cepat menangkap ujung jubahnya untuk menghentikan nya.

Rastha : "Baron Lant, aku punya pertanyaan..."

Baron Lant pun menoleh padanya dengan penuh tanda tanya.

Rastha : "Untuk Perayaan Tahun Baru, jika seorang bangsawan tidak datang pada hari pertama... Bisakah dia datang pada hari terakhir?"

Baron Lant : "Ya, tentu saja. Beberapa dari mereka mungkin tidak bisa datang ke pesta segera."

Rastha merendahkan suaranya.

"Apakah bangsawan pedesaan bisa datang ke Perayaan Tahun Baru? Bangsawan pedesaan dengan perkebunan kecil? Apakah kamu tidak membantu memilah-milih para tamu?"

"Ya, aku membantu memilih mereka. Dan bahkan bangsawan dari perkebunan kecil bisa di undang juga."

"Bahkan jika mereka tidak pernah hadir selama bertahun-tahun?"

"Tentu saja. Meski sudah lama mereka tidak hadir, kita tetap mengirimkan undangan karena alasan itu. Kita tidak meninggalkan mereka sepenuhnya sendirian."

Bibir Rastha mulai bergetar dan ekspresi Baron Lant menjadi gelap.

"Nona Rastha, apa yang terjadi?"

Rastha menggelengkan kepalanya, lalu mengamati sekeliling nya dan mendorong gelasnya ke arah Baron Lant.

"Ra.. Rastha akan masuk. Ku pikir aku mulai mabuk sekarang."

Dia menjawab dengan goyah dan melambaikan tangan nya untuk keluar dari kerumunan. Tidak ada yang perlu di khawatirkan jika dia melakukan kesalahan saat mabuk, tetapi jika dia sedang tidak mabuk... Maka itu akan menjadi petaka.

Pria itu adalah... Viscount Roteschu. Penguasa perkebunan dimana dia menjadi budak pada saat itu. Dia jelas tahu wajah Rastha. Saat dia pergi, suara keras dibelakang Rastha menyatakan, "Apa? Apakah aku melihat dengan benar?"

Bulu kuduknya berdiri. Wajahnya kini memucat dan matanya menjadi gelap karena ketakutan. Rastha terguncang dan Baron Lant berlari ke arahnya.

"Nona Rastha?! Nona Rastha?"

Baron Lant memanggil-manggilnya dengan cemas, tetapi dia tidak bisa menjawab.

"Nona Rastha? Nona.. Nona Rastha?!"

Suara nyaring itu semakin mendekat, meneteskan ejekan.

"Apa ini sekarang? Sudahkah kamu mengubah identitas mu?"

Lingkungan menjadi sunyi senyap.

"Dunia menjadi lebih baik ya? Seorang budak yang melarikan diri diperlakukan seperti wanita sekarang? Hmm?"

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang