Remarried Empress Chapter 38

105 8 0
                                    

Bab 38 – Seorang Pria Rahasia (1/2)

Seperti biasa, sia-sia saja mencoba menghindari jeratan dengan Rastha. Setiap kali dia atau Sovieshu yang menjaring saya, tapi kali ini Sovieshu. Beberapa tamu asing akan kembali ke negara mereka. Sementara beberapa tamu lagi akan tetap tinggal lebih lama di istana selatan. Saya kembali ke istana barat, meninggalkan orang-orang yang ingin bergadang untuk minum dan bersenang-senang. Saya ingin mandi air hangat untuk menghilangkan kepenatan hari itu. Para dayang-dayang saya juga tampak kelelahan, jadi alih-alih meminta mereka mengikuti saya, saya lebih meminta mereka untuk segera beristirahat.

Namun, belum lagi air mandi saya penuh, kapten penjaga Sovieshu tiba-tiba datang menemui saya. Saya merasakan perasaan tenggelam saat melihatnya. Selama hampir sebulan, setiap kali Sovieshu memanggil saya, itu selalu menjadi pertemuan yang tidak menyenangkan. Apa yang dia inginkan kali ini?

Suasana hati saya terasa berat saat saya berjalan menyusuri koridor panjang, tetapi saya berhasil mengendalikan ekspresi saya. Saya berharap bisa mempertahankan nya didepan suami saya. Akhirnya saya memasuki kamar Sovieshu di istana timur. Sovieshu duduk dikursi, disamping tempat tidurnya, dan saya juga memperhatikan Rastha berada disana dengan handuk di dahinya. Saya kembali melihat kearah Sovieshu yang kini matanya tertuju pada saya.

"Saya akan pergi..." Kapten menutup pintu dan suasana nya semakin menindas. Sovieshu perlahan membuka mulutnya untuk berbicara,

"Apa ada yang ingin kamu katakan pada ku?" Suaranya singkat.

"Kenapa Anda memanggil saya kesini?" Saya berbicara kepadanya terus terang.

"Apakah itu satu-satunya hal yang ingin kamu katakan?"

"Itu yang paling membuat saya penasaran sekarang, Yang Mulia."

"Kamu bahkan tidak menyadari pada situasi seperti ini."

Pikiran pertama yang muncul dalam benak saya adalah, 'saya harus mengontrol ekspresi wajah dengan baik.' Dan sudut mulut saya mengarah keatas. Sovieshu tampak tersinggung dengan senyuman saya.

Kaisar : "Apakah kamu senang bahwa semua orang mengira Rastha adalah budak yang melarikan diri?!"

Permaisuri : "Apakah Anda ingin melampiaskan amarah Anda pada saya?"

Kaisar : "Permaisuri!"

Permaisuri : "Saya mendengar tentang Nona Rastha di aula besar. Saya tahu Anda kesal, tapi jangan marahi saya."

"Apa menurutmu aku memanggil mu untuk curhat?"

"Tidak kah begitu?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa Anda memanggil saya kesini?"

Dia tidak memanggil saya untuk memarahi saya, tetapi bukankah ucapan nya seperti mengejek beberapa saat yang lalu? Dia mungkin mengira saya senang karena Rastha ditemukan sebagai budak yang melarikan diri. Sovieshu diam-diam memperhatikan gaya tidur Rastha. Detak jam bergema diruangan itu. Hanya setelah beberapa saat berlalu, Sovieshu kembali berbicara,

"Apakah kamu benar-benar ingin membuktikan bahwa Rastha adalah budak buron?"

"Cerita itu lagi?" Saya menyipitkan kedua mata saya. Tidak percaya bahwa kami akan membahas hal itu lagi lagi dan lagi.

Kaisar : "Permaisuri terlahir sebagai bangsawan besar. Dia memiliki keluarga yang baik, kekayaan luar biasa, kekuatan yang besar, rumah yang indah, dan kecerdasan serta kecantikan alami. Namun terlepas dari itu, dia masih ingin menjadi yang teratas dari semua orang."

Itu bukanlah pujian dalam situasi sekarang. Saya memandang Sovieshu masih dengan mata menyipit, dan menghela nafas.

Kaisar : "Rastha tidak memiliki apa-apa. Dia menjadi budak dan tidak memiliki ingatan atau orang tua atau keluarga nya. Tidak ada properti, tidak ada kekuatan, tidak ada rumah. Dia seperti permaisuri yang cerdas dan cantik, tapi dia tidak memiliki peluang terbuka untuk dirinya."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang