Remarried Empress Chapter 37

107 8 0
                                    

Bab 37 – Viscount Roteschu (2/2)

"Jadi Anda berhenti mencari teman menyurat Anda?"

"Iya. Jika dia belum mengungkapkan dirinya sekarang, maka dia tidak akan pernah mengungkapkannya."

"Tapi Anda sangat menginginkan untuk dipublikasikan..."

"Aku tidak ingin membuat dia merasa tidak nyaman hanya kerena aku."

Pangeran Heinley menepati janjinya. Dengan canggung, saya memotong sepotong kue di sebrang meja tempat dia berbicara dengan seorang wanita bangsawan. Dari waktu ke waktu, dia menatap saya, dan saya hanya tersenyum mengangguk, berharap itu tidak terlihat aneh. 'Dia pria yang baik.' Pikir saya.

Sovieshu akan memotong Pangeran Heinley jika dia mengatakan sesuatu yang aneh, tetapi sang pangeran tidak mengatakan sedikit pun tentang Rastha sama sekali. Percakapan beralih dari surat-surat pangeran, kini ke benua Grand Duke Kapmen. Sihirnya dan cara kerjanya dalam perang. Grand Duke hanya menawarkan beberapa kata, dan dia tidak berbicara tentang sihir meskipun dia telah lulus dari akademi sihir. Dia sama-sama diam tentang topik lain, tetapi perhatian saya beralih ke pintu yang dibuka ketika seseorang masuk dengan cepat. Itu adalah Kapten Penjaga Istana. 'Apa yang terjadi?' Saya mulai bertanya-tanya.

Mata kami bertemu, dan sang kapten penjaga membungkuk memberi salam ke arah saya. Sovieshu masih belum memperhatikannya, karena matanya sibuk tertuju pada Pangeran Heinley.

"Yang Mulia Kaisar." Ketika kapten memanggilnya, Sovieshu segera menoleh. Kapten tersebut segera menyampaikan pesan.

"Anda harus datang ke aula besar." Dia terdengar serius. Hanya ada 20 orang di dalam ruangan ini, sehingga semua orang bisa mendengar apa yang dikatakan nya. Semua mata tamu tertuju pada Sovieshu.

Kaisar : "Ada apa rupanya?"

Kapten itu nampak enggan menjelaskan secara detail, tetapi Sovieshu mengangguk dan pergi keluar dengan Kapten Penjaga tersebut. 'Apa yang terjadi?' Saya mulai diliputi rasa penasaran yang mengganggu. Awalnya saya mempertimbangkan untuk mengikuti mereka, tapi saya memutuskan untuk tidak melakukannya. Jika saya di butuhkan, maka sang kapten akan berbicara pada saya juga, dan saya tidak akan di tuntut jika itu ada hubungannya dengan Rastha. 'Baiklah, saya tidak perlu pergi.' Saya mengambil keputusan dan berbalik ke arah tamu-tamu lagi.

Ketika saat nya tiba, saya meninggalkan ruangan Red Rose dan pergi ke aula pesta. Saya harus memeriksa tamu-tamu lain juga disana. Dan ketika matahari semakin terbenam, saya harus melihat kembang api. 'Saya juga berjanji untuk bertemu dengan Laura' pikir saya. Namun suasana di aula pesta lebih semarak dari yang saya harapkan. 'Apakah terjadi sesuatu?' Mungkin ini dugaan yang tepat saat Sovieshu dipanggil oleh Kapten Penjaga Istana tadi.

Orang-orang biasanya lelah pada hari-hari perayaan panjang. Semua orang akan berpakaian spesial untuk hari terakhir. Tetapi energinya tidak sama dengan yang pertama. Dari pintu masuk, saya memata-matai orang-orang yang berbicara dan tertawa, dan suara itu semakin keras ketika saya masuk. Saya melihat sekeliling dengan perasaan bingung. Tiba-tiba Laura berlari kearah saya,

"Yang Mulia... Yang Mulia! Apakah Anda sudah mendengarnya?"

"Apakah sesuatu yang menarik telah terjadi disini? Saya sedang berada diruang Red Rose, jadi saya tidak mengetahui apapun."

"Bahkan jauh lebih menarik, Yang Mulia!" Lubang hidung Laura berkobar karena kegembiraan dan dia menarik saya ke tempat yang cocok untuk mengobrol. Di dekatnya, ada hamparan seafood goreng yang renyah, sepiring kecil puding labu dan juga kopi susu.

Laura : "Anda bisa mendengarnya sambil makan. Ini kisah yang membangkitkan selera."

"Apa yang terjadi?" Rasa penasaran saya semakin meronta-ronta. Laura menawarkan sebuah puding labu dan garpu ke arah saya.

"Terimakasih, Nona Laura." Saya mengambilnya tapi belum memakan nya. Menunggu Laura yang berapi-api menjelaskan pada saya.

"Anda pasti ingat Rastha kan?"

Ah... Itu bukan topik yang saya sukai. Saya sedikit meringis dan memberikan ekspresi kecut, tetapi Laura melanjutkan, meskipun dia tahu saya tidak suka membicarakannya.

"Apakah Anda ingat desas-desus yang mengatakan kalau dia seorang budak yang melarikan diri?"

"Ya, tentu saja. Tapi kita tidak di izinkan untuk membicarakannya."

Sovieshu mengatakan dia akan menghukum mereka-mereka yang melakukannya. Bisakah mereka membicarakan hal ini ditempat seramai pesta malam ini? Saya tampak khawatir tetapi Laura berteriak sebelum saya bisa menghentikannya,

"Dia benar-benar budak yang melarikan diri! Viscount Roteschu ada dipesta ini untuk pertama kalinya dan dia melihat Rastha. Jelas dia mengenali wajahnya!"

"Viscount Roteschu ada disini?!" Untung saya belum memakan puding labu yang diberikan Laura, mungkin saya akan tersedak jika saya sedang mengunyah nya.

"Iya. Dia adalah budaknya. Lalu dia kabur."

"Apa kamu yakin, Nona Laura?"

"Tentu saja, Yang Mulia. Jika kaisar ada disini, dia akan menghentikannya. Tidak Cuma itu, viscount baru tiba di ibukota selama beberapa jam. Jadi dia tidak tahu tentang rumor yang beredar mengenai Rastha atau perintah untuk tidak membicarakan hal-hal itu. Itu sebabnya dia secara terbuka mengatakan bahwa Rastha adalah seorang budak didepan khalayak umum."

"Aah..."

"Rastha bilang dia bukan budak, tapi semua orang percaya tentang apa yang dikatakan Viscount Roteschu. Dia nampak malu." Laura mendengus.

"Semua bangsawan yang datang ke Rastha pasti sudah melihatnya sekarang." Lanjutnya lagi.

"Dimana dia sekarang?"

"Ketika Rastha pingsan, Baron Lant membawanya ke kamar. Kemudian Kapten Penjaga Kerajaan datang dan menahan viscount."

Jadi itu sebabnya kenapa Kapten Penjaga Kerajaan mencari Sovieshu. Sejenak, perasaan yang tidak dapat dijelaskan memenuhi dalam pikiran saya. Apakah itu... Sebuah kebenaran? Iya. Saya pikir juga begitu. Sovieshu sangat marah ketika dia curiga bahwa saya lah dalang yang menyebarkan rumor Rastha adalah seorang budak yang melarikan diri. Kebencian dan kesedihan yang saya rasakan kini berubah menjadi kepuasan.

Namun hati kecil saya yang tidak merasa senang. Dari mana perasaan tidak nyaman ini berasal? Saya tidak bisa memahaminya dan saya memutuskan untuk membiarkannya sekarang. Bagaimana pun, apakah Sovieshu tidak menyadari bahwa Rastha memang seorang budak yang melarikan diri saat dia menyelamatkan nya? Namun meskipun dia tahu, saya tidak berpikir Sovieshu akan membencinya. Dia malah membawanya kesini karena keadaan nya yang menyedihkan dan keinginan nya yang kuat untuk melindunginya. Apakah dia jatuh cinta padanya atau tidak, itu adalah pertemuan pertama mereka. Dan apakah Rastha adalah orang biasa atau budak buronan, Sovieshu akan tetap mencintainya. Dia akan mencoba melindungi Rastha dari segala ejekan. Saya tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi yang saya tahu saya tidak ingin terlibat.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang