Remarried Empress Chapter 80

157 5 0
                                    

Bab 80 – Pria Cemas (1/2)

Orang yang datang adalah Sovieshu.

"Ku dengar kamu sedang bersama Grand Duke Kapmen..." Dia memegang setumpuk file tebal, tetapi dia mengerutkan keningnya begitu dia melihat Grand Duke Kapmen ada disana. Saya menoleh ke belakang dan melihat grand duke itu berdiri dengan tubuhnya menghadap ke arah bawah. 'Oh ya, dia tidak bisa melihat wajah saya.' Saya berpikir bahwa mata kami saling bertemu. Dia pasti sudah berbalik begitu dia meminum ramuan tersebut. Dan saat itu, pasti khasiat ramuannya belum efektif. Apakah itu penting bahwa dia menatap saya tepat sebelum dia meminumnya? Terlepas dari itu semua, mulai saat ini sepertinya Sovieshu akan menjadi korban bagi siapapun yang Grand Duke Kapmen hadapi selanjutnya.

"Grand Duke Kapmen." Sovieshu yang tidak menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi, mengerutkan kening dan melangkah diantara saya dan dia. Sovieshu tidak tampak terkejut bahwa Grand Duke masih berada disana, tetapi dia tampak tidak senang bahwa dia terus menunjukkan punggungnya.

"Hallo..." Grand Duke Kapmen menyambut sang kaisar tetapi dia masih tidak membalikkan badannya. Dan kerutan ketidak senangan Sovieshu semakin mendalam.

"Dimana kamu melihat? Aku berada disini."

"Yang Mulia, ada suatu situasi..." Grand Duke Kapmen tampaknya percaya pada ke efektivitasan ramuan tersebut dan berusaha mati-matian untuk tidak memandang Sovieshu. Sekarang saya bertanya-tanya apakah ramuan tersebut adalah nyata? Jika itu... Ah! Ini pasti akan memperumit situasi.

"Grand Duke Kapmen, aku bilang bahwa aku berada disini! Maka lihatlah aku disini."

Saya pun dengan cepat menyela. Sovieshu menoleh kearah saya, dan saya menunjuk file-file yang dia pegang.

Permaisuri : "Apakah Anda berada disini untuk mengirimkan file-file ini, Yang Mulia?"

Sovieshu hanya menyipitkan kedua matanya dan tidak memperdulikan pertanyaan saya. Sebaliknya, dia tertawa sinis ketika dia menyadari bahwa saya sengaja menutupi grand duke.

"Apa yang kamu lakukan? Mengapa yang satu berusaha menyembunyikan wajahnya sedangkan yang lain berusaha melindunginya?" Bibir Sovieshu berputar ketika dia memandang secara bergantian antara Grand Duke Kapmen dan saya.

"Apakah dia mencium mu, permaisuri? Apakah bibirnya bengkak sekarang?" Sovieshu yang masih diliputi oleh rasa penasaran, dia pun segera meraih bahu Grand Duke Kapmen dan memaksanya untuk berbalik badan.

Oh... Sovieshu tersandung mundur tanpa di duga, bingung melihat pemandangan di hadapannya.

"Eng...."

Begitu Sovieshu menyentuhnya, Grand Duke Kapmen mengeluarkan suara erangan kecil dengan mata terpejamnya. Erangan pendek itu... Bisa membangkitkan imajinasi dengan cara yang aneh. Sovieshu dengan cepat menarik tangan nya dan menatap dengan terkejut. Mulut saya juga ternganga merasa tak percaya dan takjub, ketika Grand Duke Kapmen menatap Sovieshu dengan mata berbinar-binar.

Seketika Grand Duke Kapmen yang tajam dan sombong, yang secara terbuka mengabaikan saya sebagai seorang permaisuri. Tatapan nya sepenuhnya tertuju pada Sovieshu, seolah-olah saya telah menghilang dari bumi ini. Ramuan itu sepertinya benar-benar efektif dan berhasil, sekarang Grand Duke Kapmen akan merasa jatuh cinta pada Sovieshu. Pria yang biasanya kasar itu sekarang menatap kaisar dengan ekspresi mata berkabut. Merasa ada yang aneh dan khawatir, Sovieshu melangkah mundur dan dengan cepat berbalik kearah saya,

"Kenapa dia seperti itu?"

Saya pun kebingungan, bisakah saya mengatakan dengan jujur tentang ramuan ajaib itu? Grand Duke Kapmen tiba-tiba mendekati Sovieshu dan tersenyum padanya.

Kapmen : "Senang melihat Anda seperti ini. Anda terlihat tampan hari ini. Ya, seperti biasa."

Wajah Sovieshu mendadak menegang. Dia tahu Grand Duke Kapmen biasanya tidak bersikap seperti ini. Setelah menatap grand duke sejenak, Sovieshu menyerahkan file yang sedari tadi di pegang nya.

Kaisar : "Aku tidak tahu permainan apa yang sedang kamu mainkan, tapi kendalikan lah dirimu."

Dia berbicara dengan suara formal yang dingin dan segera pergi meninggalkan ruangan. Apakah Sovieshu melarikan diri? Ya, terlihat seperti itu. Langkah kaki Sovieshu yang terburu-buru akhirnya menghilang. Sedangkan saya masih tercengang ketika saya berbalik untuk melihat kondisi Grand Duke Kapmen. Meskipun situasinya terasa sangat lucu, saya tidak tahu apakah saya bisa tertawa saat ini atau situasinya bisa berubah menjadi sangat buruk baginya.

'Tidakkah dia ingin mengejar Sovieshu?' Saya berpikir. Tetapi Grand Duke Kapmen tetap bergeming ditempatnya berdiri, meskipun wajahnya masih memerah.

Permaisuri : "Apakah Anda baik-baik saja?"

Saya mencoba mendekatinya dengan hati-hati, tetapi Grand Duke Kapmen mengulurkan tangannya untuk menghentikan langkah saya.

"Jangan mendekat!"

Saya berhenti. Jangan mendekat katanya? Ah, mungkinkah...?

Permaisuri : "Apakah Anda cemburu pada saya?"

Grand Duke Kapmen kini jatuh cinta pada kaisar dan saya sendiri adalah istri kaisar. Namun alis Grand Duke Kapmen berkerut,

"Apa?" Ekspresi wajahnya tidak berbeda dari sebelumnya. Alih-alih cemburu, dia memiliki wajah yang memerah dan mata yang lembab. Ekspresi yang tampak seperti... Kegembiraan. Pupil matanya melebar, hidung merah, bibir bergetar...

"Grand Duke Kapmen, apakah Anda sehat?" Saya memastikan sekali lagi dengan penuh kewaspadaan.

"Panggil aku Kapmen."

Saya terkejut.

"Sial! Jangan dengarkan aku. Ramuan ini lebih efektif dari yang ku kira... Aah..."

"Grand duke...?"

"Panggil aku Kapmen.. Ah, tidak. Tolong silahkan pergi dari sini."

Saya memandangnya dengan bingung, tapi dia melambaikan tangan nya lagi dengan cepat di udara.

"Ramuan ini lebih efektif dari yang ku kira. Saat ini, aku mencintai Anda sampai pada titik dimana aku bersedia mengambil resiko kesalahpahaman yang aneh dari suami Anda untuk bisa melindungi Anda. Setidaknya begitulah yang ku rasakan."

"Ah!" Entah apa yang ada di dalam pikiran saya saat ini, situasi sekarang sangatlah buruk.

"Saat aku melihat kearah Anda, yang kulihat hanyalah bibir, leher, dan sepasang mata Anda yang indah. Dan saat aku bernafas, parfum apa yang sedang Anda gunakan? Aroma nya sangat luar biasa."

Ramuan itu benar-benar memiliki efek yang sangat kuat. Bahkan Grand Duke Kapmen berusaha keras untuk menghentikan ocehan tak masuk akal yang keluar dari mulutnya, menutup matanya dan menekan jari-jarinya dipelipisnya sebelum dia melanjutkan,

"Beginilah situasinya sekarang, jadi tolong pergi. Jika aku tidak mencium wangi aroma Anda, aku akan segera baik-baik saja. Lalu aku bisa kembali ke kamar ku dan mengambil penawarnya." Dia mengepalkan tangan dan seketika terlihat keringat bercucuran dikulit kecoklatannya. Saya hanya mengangguk dan segera pergi keluar dari ruangan tersebut. Tetapi saya sekilas melihat ke belakang lagi untuk memastikan, setelah keluar dari sana, saya tetap membiarkan pintunya tertutup dengan rapat.

Ketika saya kembali ke kamar, saya merasakan sensasi aneh di dalam diri saya. Jika kamu di cintai oleh seseorang, apakah mereka masih mendengarkan kamu dibalik pintu? Bagaimana rasanya jika seseorang menjadi gila hanya karena tentang dirimu? Saya pun menjadi gelisah karena saya belum pernah mengalami hal itu sebelumnya.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang